Awalnya Iseng Chatting Buat Cari Teman, Tak Disangka Malah Berlanjut ke Pelaminan
Sunday, December 18, 2016
Saat ini aplikasi pesan instant atau aplikasi chatting banyak sekali macamnya.

Lewat aplikasi pesan instan tersebut, masyarakat bisa memanfaatkannya termasuk untuk mencari jodoh alias pasangan hidup.
Seperti kisah yang dalami oleh dua pasangan ini.
Dikutip dari laman Sinar Harian, Minggu (18/12), Mohd Yuszaini Ramli (26) dan pasangannya, Nor Syazwanie Samat (20) tidak menyangka perkenalan mereka di aplikasi chat berujung bahagia.
Diketahui keduanya mengikuti pernikahan massal yang digelar Pusat Khidmat Ahli Parlimen Lenggong dan Majlis Pelancongan Lenggong.
Mohd Yuszaini Ramli mengatakan perkenalan mereka berdua diawali dua tahun lalu saat ia ditugaskan ke Gerik, Malaysia.

Lewat aplikasi pesan instan tersebut, masyarakat bisa memanfaatkannya termasuk untuk mencari jodoh alias pasangan hidup.
Baca Juga
Seperti kisah yang dalami oleh dua pasangan ini.
Dikutip dari laman Sinar Harian, Minggu (18/12), Mohd Yuszaini Ramli (26) dan pasangannya, Nor Syazwanie Samat (20) tidak menyangka perkenalan mereka di aplikasi chat berujung bahagia.
Diketahui keduanya mengikuti pernikahan massal yang digelar Pusat Khidmat Ahli Parlimen Lenggong dan Majlis Pelancongan Lenggong.
Mohd Yuszaini Ramli mengatakan perkenalan mereka berdua diawali dua tahun lalu saat ia ditugaskan ke Gerik, Malaysia.
“Saya tidak lama di Gerik. Setelah berteman dengannya beberapa bulan, saya bertugas di Klang pula. Saat berjauhan, kami banyak berhubungan melalui telepon saja.
“Mungkin sudah tertulis jodoh kami, istri belajar di Universitas Teknologi Mara (UiTM) Puncak Alam, Selangor. Jadilah saya dekat dengan dia.
“Bila kami bisa tahu tentang program ini, kami segera mendaftar sebab program ini terlihat sangat bagus dan sangat menghemat biaya kami,” katanya.
Sedangkan sang istri, Nor Syaswanie, ia tak menyesal dengan keputusannya nikah muda di usia 20 tahun dan masih berstatus pelajar.
“Saya masih muda dan saya akan fokus ke pelajaran.
“Saya beruntung karena suami sangat memahami dan selalu memberi dukungan kepada saya,” kata Nor.
“Mungkin sudah tertulis jodoh kami, istri belajar di Universitas Teknologi Mara (UiTM) Puncak Alam, Selangor. Jadilah saya dekat dengan dia.
“Bila kami bisa tahu tentang program ini, kami segera mendaftar sebab program ini terlihat sangat bagus dan sangat menghemat biaya kami,” katanya.
Sedangkan sang istri, Nor Syaswanie, ia tak menyesal dengan keputusannya nikah muda di usia 20 tahun dan masih berstatus pelajar.
“Saya masih muda dan saya akan fokus ke pelajaran.
“Saya beruntung karena suami sangat memahami dan selalu memberi dukungan kepada saya,” kata Nor.