Demi Lindungi Generasi Muda, Coffee Shop Tertua di Amsterdam Ditutup. Kenapa Ya??
Thursday, December 8, 2016
COFFEE shop tertua dan salah satu ikon wisata kota di Amsterdam resmi ditutup. Hal ini disebabkan oleh peraturan terbaru yang diterapkan pemerintah kota tersebut.

Padahal, tahun depan kedai bernama Mellow Yellow itu akan merayakan hari jadi mereka yang ke-50 tahun. Kebijakan ini bertujuan untuk mencegah para generasi muda Belanda agar tidak menghisap cannabis di usia yang masih belia.
Seperti diketahui, Mellow Yellow merupakan salah satu coffee shop di Amsterdam yang melegalkan pengunjungnya untuk menghisap cannabis.
Meskipun demikian, pemillik Mellow Yellow Johnny Petram, berencana untuk menentang kebijakan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa rata-rata anak sekolahan yang ada di sekitar cafenya itu telah berumur di atas 18 tahun.

Padahal, tahun depan kedai bernama Mellow Yellow itu akan merayakan hari jadi mereka yang ke-50 tahun. Kebijakan ini bertujuan untuk mencegah para generasi muda Belanda agar tidak menghisap cannabis di usia yang masih belia.
Seperti diketahui, Mellow Yellow merupakan salah satu coffee shop di Amsterdam yang melegalkan pengunjungnya untuk menghisap cannabis.
Meskipun demikian, pemillik Mellow Yellow Johnny Petram, berencana untuk menentang kebijakan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa rata-rata anak sekolahan yang ada di sekitar cafenya itu telah berumur di atas 18 tahun.
“Mereka menutup coffee shop tertua di dunia karena ingin membangun salon. Selama ini, aku telah melayani ribuan pengunjung setiap harinya, baik wisatawan maupun penduduk lokal. Bahkan, orang-orang yang tidak menghisap ganja pun sering datang ke tempat ini untuk sekedar berfoto. Tempat kami merupakan salah satu bagian sejarah Amsterdam,” tutur Johnny dalam sebuah wawancara.
Sejak 1990, industri kopi di Amsterdam mengalami penurunan drastis dari 350 tempat hingga tersisa 175 tempat saja. Beberapa tempat terpaksa ditutup akibat kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah kota tersebut.
Padahal, salah satu daya tarik Amsterdam di mata wisatawan asing adalah legalitas ganja dan kelezatan kopinya. Berdasarkan hasil laporan dinas pariwisata Amsterdam, setidaknya 25-30 persen wisatawan asing sengaja mengunjungi kota tersebut untuk menikmati secangkir kopi hangat. Dilansir dari Lonely Planet,Kamis (8/12/2016).
Sejak 1990, industri kopi di Amsterdam mengalami penurunan drastis dari 350 tempat hingga tersisa 175 tempat saja. Beberapa tempat terpaksa ditutup akibat kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah kota tersebut.
Padahal, salah satu daya tarik Amsterdam di mata wisatawan asing adalah legalitas ganja dan kelezatan kopinya. Berdasarkan hasil laporan dinas pariwisata Amsterdam, setidaknya 25-30 persen wisatawan asing sengaja mengunjungi kota tersebut untuk menikmati secangkir kopi hangat. Dilansir dari Lonely Planet,Kamis (8/12/2016).