-->

SORRY ROTI DAN PENGAWALAN KASUS AHOK



Tiga hari lalu, saya seperti punya feeling, pengumuman lebay Sari Roti terkait aksi 212 akan menjadi blunder besar bagi perusahaan. Menyinggung perasaan umat Islam yang jadi segmen market terbesar produk mereka sama saja dengan bunuh diri secara bisnis.

Banner iklan disini Klaim Voucher >> Klik Disini


Maka saya pun buru-buru meng-capture pengumuman itu dari situs resminya, sebelum mereka menyadari kekeliruan sikap dan kemudian menghapusnya.

Prediksi saya tepat. Isi pengumuman seperti di gambar ini sudah raib dari websitenya. Cek di sini, isinya sudah kosong: http://www.sariroti.com/post/berita-pers/pengumuman-1/

Meski begitu, umat Islam kadung terluka. Laporan istri yang kemarin belanja di Alfamidi, stok Sari Roti masih buaaanyyaaakkkkk. Hanya ada 1 roti tawar merk Paroti, dan itulah yang akhirnya dibeli. Kalau di semua jaringan ritel kondisinya sama, berapa kerugiannya?

Mulutmu harimaumu. Berani menghina aksi umat Islam, terimalah akibatnya.

Di internet sudah mulai ramai, saham Sari Roti diberitakan langsung anjlok gara-gara aksi penolakan umat Islam ini.

Ini benar-benar warning bagi siapa saja. Umat Islam sedang menemukan kekuatannya kembali. Jika bersatu, mereka akan sangat kuat dan sulit dikalahkan siapapun.

Aksi 212 itu buktinya. Dilarang-larang polisi, ditakut-takuti isu makar, dicegah pimpinan ormas, ditolak perusahaan bus, semuanya nggak digubris. Andai setelah ini ada seruan aksi susulan lagi, insya Allah jumlahnya kian berlipat. Karena mereka yang kemarin nggak sempat ikut aksi pasti memendam hasrat ingin berkontribusi pada aksi berikutnya.

Perlawanan terhadap Sari Roti adalah bukti berikutnya. Andai Sari Roti mengubah brand-nya menjadi Sorry Roti karena saking menyesalnya, rasanya juga tak mudah diterima karena umat Islam kadung terluka.

Maka, jangan sampai persidangan Ahok dalam kasus penistaan agama yang dijadwalkan mulai Selasa (13/12) dilaksanakan main-main. Rakyat pasti akan mengawal prosesnya. Jika keadilan tercederai, dan penghina Alquran tak terjerat hukum, hanya masalah waktu rakyat akan memberikan perlawanan yang lebih keras.

Surabaya, 9 Desember 2016
MIAD

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel