Ujian Nasional Dihilangkan?? Ini Keputusan Final Presiden Jokowi
Monday, December 19, 2016
Beberapa waktu lalu, para pelajar dan pendidik di Indonesia mendapat kabar adanya wacana dihapuskannya Ujian Nasional (UN). Namun, kecemasan tersebut kini terjawab sudah.

Presiden Joko Widodo telah memutuskan untuk tetap melaksanakan sistem UN sebagai standar pengukuran keberhasilan siswa dalam belajar.
Dalam rapat terbatas yang digelar di Istana Negara, Senin (19/12/2016), Jokowi tak hanya memutuskan tetap menjalankan sistem UN, tapi juga memberikan beberapa catatan penting terkait UN.
Menurut Sekretaris Kabinet Pramono Anung, UN akan tetap dijalankan dengan berbagai penyempurnaan dan perbaikan agar bisa menjadi bencmarking untuk kemajuan para siswa.
“Presiden telah memutuskan hal yang berkaitan dengan ujian nasional. Ujian nasional tetap diadakan, dijalankan dengan berbagai penyempurnaan perbaikan,” tutur Pramono seperti dilansir detik.com.

Presiden Joko Widodo telah memutuskan untuk tetap melaksanakan sistem UN sebagai standar pengukuran keberhasilan siswa dalam belajar.
Baca Juga
Dalam rapat terbatas yang digelar di Istana Negara, Senin (19/12/2016), Jokowi tak hanya memutuskan tetap menjalankan sistem UN, tapi juga memberikan beberapa catatan penting terkait UN.
Menurut Sekretaris Kabinet Pramono Anung, UN akan tetap dijalankan dengan berbagai penyempurnaan dan perbaikan agar bisa menjadi bencmarking untuk kemajuan para siswa.
“Presiden telah memutuskan hal yang berkaitan dengan ujian nasional. Ujian nasional tetap diadakan, dijalankan dengan berbagai penyempurnaan perbaikan,” tutur Pramono seperti dilansir detik.com.
Tak hanya memperbaiki sistem UN yang telah dijalankan selama ini, peningkatan kualitas guru juga menjadi salah satu perhatian. Guru yang telah disertifikasi menjadi salah satu catatan pembenahan prioritas dan diperlukan evaluasi khusus untuk menilai kinerja guru.
Dengan adanya peningkatan kinerja guru yang disertai dengan evaluasi dan perbaikan sistem UN, kedepannya diharapkan UN bisa menjadi alat pendukung kemajuan siswa.
“dengan demikian, harapannya ujian nasional ini bisa menjadi benchmarking untuk kemajuan para siswa di kemudian hari,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Pramono juga menyebut selain 4 mata pelajaran UN yang telah ditetapkan, nantinya akan ada kisi-kisi ujian sekolah berstandar nasional untuk tiap mata pelajaran.
Pramono juga dengan tegas menjawab UN akan menjadi alat penentu kelulusan seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Yang saat ini berlaku, tetap diberlakukan,” tegasnya.
UN kerap kali menjadi momok terutama bagi siswa di tingkat Sekolah Menengah Atas. Bagi mereka, nilai UN bukan hanya sebagai penentu kelulusan, tapi juga akan sangat mempengaruhi kesempatan mereka untuk mengenyam pendidikan di sekolah tinggi.
Dengan adanya peningkatan kinerja guru yang disertai dengan evaluasi dan perbaikan sistem UN, kedepannya diharapkan UN bisa menjadi alat pendukung kemajuan siswa.
“dengan demikian, harapannya ujian nasional ini bisa menjadi benchmarking untuk kemajuan para siswa di kemudian hari,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Pramono juga menyebut selain 4 mata pelajaran UN yang telah ditetapkan, nantinya akan ada kisi-kisi ujian sekolah berstandar nasional untuk tiap mata pelajaran.
Pramono juga dengan tegas menjawab UN akan menjadi alat penentu kelulusan seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Yang saat ini berlaku, tetap diberlakukan,” tegasnya.
UN kerap kali menjadi momok terutama bagi siswa di tingkat Sekolah Menengah Atas. Bagi mereka, nilai UN bukan hanya sebagai penentu kelulusan, tapi juga akan sangat mempengaruhi kesempatan mereka untuk mengenyam pendidikan di sekolah tinggi.