Pemuda di Tulungagung Ini Hidup Bergantung dari Orang Lain dan Hanya Bisa Duduk di Rumahnya
Monday, February 13, 2017
Bila kondisi badan sehat, 34 tahun bisa dibilang masih termasuk dalam usia produktif atau usia matang seseorang. Bekerja, berteman dan membangun rumah tangga adalah keinginan bagi kebanyakan orang.

Namun sayangnya, itu tidak dapat dirasakan Pujiono, seorang pemuda di Dusun Kleben, Desa Tiudan, Kecamatan Gondang, Tulungagung.
Sebab menderita lumpuh, pemuda ini hanya bisa duduk dan berbaring di rumahnya, tanpa bisa bekerja seperti orang-orang seusianya.
Pemilik akun Facebook Arif Witanto menceritakan kehidupan Pujiono yang memprihatinkan pagi ini, Senin (13/2/2017).
Di postingannya Arif menuturkan, Pujiono dirawat saudara dekat dan tetangganya karena swat saudara dekat dan tetangganya karena sudah tak memiliki orangtua.

Namun sayangnya, itu tidak dapat dirasakan Pujiono, seorang pemuda di Dusun Kleben, Desa Tiudan, Kecamatan Gondang, Tulungagung.
Sebab menderita lumpuh, pemuda ini hanya bisa duduk dan berbaring di rumahnya, tanpa bisa bekerja seperti orang-orang seusianya.
Pemilik akun Facebook Arif Witanto menceritakan kehidupan Pujiono yang memprihatinkan pagi ini, Senin (13/2/2017).
Di postingannya Arif menuturkan, Pujiono dirawat saudara dekat dan tetangganya karena swat saudara dekat dan tetangganya karena sudah tak memiliki orangtua.
Untuk kebutuhan sehari-hari, ia sangat membutuhkan uluran tangan dari orang lain.
Meskipun sangat ingin jalan-jalan ke luar rumah, tetapi keinginan itu belum terwujud karena tak memiliki kursi roda.
“Mungkin Pujiono perlu kursi roda untuk bisa diajak jalan-jalan di seputar rumahnya.
Pujiono hanya bisa duduk dan berbaring saja tanpa bisa berbuat lebih seperti saat ia dulu masih bisa berjalan-jalan. Ia memang tidak sempurna semenjak lahir serta kesulitan dalam mengucapkan kalimat.
Kini Pujiono hanya hidup sendirian saja sebab bapak dan ibunya sudah lama meninggal dunia. Lelaki bujang yang tinggal di Dusun Kleben RT 03 RW 07 Desa Tiudan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung ini dirawat tetangga juga saudara dekatnya.
Meskipun sangat ingin jalan-jalan ke luar rumah, tetapi keinginan itu belum terwujud karena tak memiliki kursi roda.
“Mungkin Pujiono perlu kursi roda untuk bisa diajak jalan-jalan di seputar rumahnya.
Pujiono hanya bisa duduk dan berbaring saja tanpa bisa berbuat lebih seperti saat ia dulu masih bisa berjalan-jalan. Ia memang tidak sempurna semenjak lahir serta kesulitan dalam mengucapkan kalimat.
Kini Pujiono hanya hidup sendirian saja sebab bapak dan ibunya sudah lama meninggal dunia. Lelaki bujang yang tinggal di Dusun Kleben RT 03 RW 07 Desa Tiudan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung ini dirawat tetangga juga saudara dekatnya.
Tetangga dan saudara dekatnya sebetulnya sangat ingin bisa mengajak Pujiono jalan-jalan di seputar rumahnya dengan menggunakan kursi-roda. Namun kondisi mereka bukanlah dari keluarga mampu, sehingga keinginan itu hanya angan-angan saja,” tulis Arif.
Saat dikonfirmasi, Arif menuturkan pada Tribunjogja.com, Pujiono sudah tak bisa berjalan selama empat tahun.
Pria kelahiran 1983 itu juga belum pernah memeriksakan penyakitnya ke rumah sakit (RS) karena tak memiliki biaya.
Selama ini, ia hanya dirawat oleh saudara yang tinggal tak jauh dari rumahnya. Arif menambahkan, Pujiono sudah mengalami kesulitan bicara sejak kecil.
Ukuran tubuhnya juga kecil, tidak seperti orang-orang normal lainnya.
“Dia cuma sendirian di rumah itu,” ujar Arif.
Saat dikonfirmasi, Arif menuturkan pada Tribunjogja.com, Pujiono sudah tak bisa berjalan selama empat tahun.
Pria kelahiran 1983 itu juga belum pernah memeriksakan penyakitnya ke rumah sakit (RS) karena tak memiliki biaya.
Selama ini, ia hanya dirawat oleh saudara yang tinggal tak jauh dari rumahnya. Arif menambahkan, Pujiono sudah mengalami kesulitan bicara sejak kecil.
Ukuran tubuhnya juga kecil, tidak seperti orang-orang normal lainnya.
“Dia cuma sendirian di rumah itu,” ujar Arif.