Foto Lelaki Berlumur Darah Riuhkan Aksi Mogok Angkot, Netizen : Bogor Tak Pernah Seseram Ini
Tuesday, March 21, 2017
“Bogor tak pernah seseram hari ini.”

Begitulah yang ditulis seorang netizen di akun Instagram Pemerintah Kota Bogor.
Pernyataan itu terkait dengan aksi mogok yang dilakukan oleh sopir angkot angkot.
Aksi yang awalnya berlangsung hangat, berujung memanas ketika sebuah kabar angin mulai tersiar.
Kericuhan pertama terjadi di Stasiun Cilebut, Kabupaten Bogor.
Taufik (33) seorang driver ojek online menjadi korban penganiayaan sekelompok orang tak dikenal saat mengantarkan penumpangnya ke Stasiun Cilebut, Kabupaten Bogor pada Senin (20/3/2017).
Saat itu, lelaki yang baru sekitar tiga bulan berprofesi sebagai tukang ojek online ini membawa seorang penumpang wanita dari Cibinong menuju Stasiun Cilebut.
“Pas lagi muter arah habis nurunin penumpang depan stasiun cilebut tiba-tiba motor saya diberhentikan orang,” kata.
Tanpa basa-basi, orang yang tidak dikenalnya itu langsung memukulinya dan membuang helm berlogo ojek online yang ia bawa.
“Sekitar enam orang langsung mukulin saya, sampai kaca mata saya pecah sebelah,” terangnya kepada TribunnewsBogor.com, Senin (20/3/2016).
Taufik juga tidak mengerti kenapa orang-orang tersebut memukulinya hingga mata sebelah kanannya terlihat memar bekas pukulan.
“Saya engga dikasih kesempatan buat ngomong, langsung saja dikeroyok sama mereka,” ungkapnya
Beruntung, Taufik langsung diselamatkan oleh seorang pengendara motor yang kebetulan melintas.
“Saya diselametin pengendara motor yang langsung meminta saya untuk segera pergi,” katanya.
Taufik pun mengaku pasrah dengan nasib yang dialaminya itu dan belum berniat untuk melapor ke pihak yang berwajib.

Begitulah yang ditulis seorang netizen di akun Instagram Pemerintah Kota Bogor.
Baca Juga
Pernyataan itu terkait dengan aksi mogok yang dilakukan oleh sopir angkot angkot.
Aksi yang awalnya berlangsung hangat, berujung memanas ketika sebuah kabar angin mulai tersiar.
Kericuhan pertama terjadi di Stasiun Cilebut, Kabupaten Bogor.
Taufik (33) seorang driver ojek online menjadi korban penganiayaan sekelompok orang tak dikenal saat mengantarkan penumpangnya ke Stasiun Cilebut, Kabupaten Bogor pada Senin (20/3/2017).
Saat itu, lelaki yang baru sekitar tiga bulan berprofesi sebagai tukang ojek online ini membawa seorang penumpang wanita dari Cibinong menuju Stasiun Cilebut.
“Pas lagi muter arah habis nurunin penumpang depan stasiun cilebut tiba-tiba motor saya diberhentikan orang,” kata.
Tanpa basa-basi, orang yang tidak dikenalnya itu langsung memukulinya dan membuang helm berlogo ojek online yang ia bawa.
“Sekitar enam orang langsung mukulin saya, sampai kaca mata saya pecah sebelah,” terangnya kepada TribunnewsBogor.com, Senin (20/3/2016).
Taufik juga tidak mengerti kenapa orang-orang tersebut memukulinya hingga mata sebelah kanannya terlihat memar bekas pukulan.
“Saya engga dikasih kesempatan buat ngomong, langsung saja dikeroyok sama mereka,” ungkapnya
Beruntung, Taufik langsung diselamatkan oleh seorang pengendara motor yang kebetulan melintas.
“Saya diselametin pengendara motor yang langsung meminta saya untuk segera pergi,” katanya.
Taufik pun mengaku pasrah dengan nasib yang dialaminya itu dan belum berniat untuk melapor ke pihak yang berwajib.
“Biarin saja, saya mah ikhlas. Lagian saya enggak apal orang-orang yang mukulin saya tadi,” ungkapnya.
Sementara itu, rekan korban yang juga driver ojek online, Deni (47) mengaku sempat berang saat mendengar kabar ada salah seorang driver ojek online yang dianiaya saat sedang mengatar penumpang.
“Seharusnya sama-sama mencari makan jangan seperti itu, kami juga ojek online pnline punya anak istri yang perlu dinafkahi,” tambahnya.
Kejadian kedua tersulut di Simpang BTM, Bogor Tengah, Kota Bogor.
Bentrokan tersebut berlangsung sekitar pukul 17.30 WIB.
Menurut seorang saksi mata, Reza (23) bentrokan terjadi ketika sejumlah petugas kepolisian Polresta Bogor Kota hendak membubarkan aksi mogok sopir angkot di lokasi tersebut.
“Iya awalnya ada polisi datang mau ngebubarin sopir angkot yang kumpul di sekitar BTM, tapi sopir angkot itu masih tetap berada di lokasi,” jelasnya kepada TribunnewsBogor.com.
Dikatakannya, bahwa diduga ada oknum yang memprovokasi para sopir angkot itu untuk tidak segera membubarkan diri.
“Udah pada mau bubar tapi di Jalan arah Empang ada yang oknum yang meminta sopir-sopir itu untuk melanjutkan aksinys,” katanya.
Dia mengatakan, bentrokan tersebut tak berlangsung lama.
“Sekitar tiga puluh menitan, polisi berhasil buat suasana kondusif lagi,” terangnya.
Dalam kejadian tersebut, lanjut dia, seorang pengemudi ojek online hampir menjadi korban.
Sementara itu, rekan korban yang juga driver ojek online, Deni (47) mengaku sempat berang saat mendengar kabar ada salah seorang driver ojek online yang dianiaya saat sedang mengatar penumpang.
“Seharusnya sama-sama mencari makan jangan seperti itu, kami juga ojek online pnline punya anak istri yang perlu dinafkahi,” tambahnya.
Kejadian kedua tersulut di Simpang BTM, Bogor Tengah, Kota Bogor.
Bentrokan tersebut berlangsung sekitar pukul 17.30 WIB.
Menurut seorang saksi mata, Reza (23) bentrokan terjadi ketika sejumlah petugas kepolisian Polresta Bogor Kota hendak membubarkan aksi mogok sopir angkot di lokasi tersebut.
“Iya awalnya ada polisi datang mau ngebubarin sopir angkot yang kumpul di sekitar BTM, tapi sopir angkot itu masih tetap berada di lokasi,” jelasnya kepada TribunnewsBogor.com.
Dikatakannya, bahwa diduga ada oknum yang memprovokasi para sopir angkot itu untuk tidak segera membubarkan diri.
“Udah pada mau bubar tapi di Jalan arah Empang ada yang oknum yang meminta sopir-sopir itu untuk melanjutkan aksinys,” katanya.
Dia mengatakan, bentrokan tersebut tak berlangsung lama.
“Sekitar tiga puluh menitan, polisi berhasil buat suasana kondusif lagi,” terangnya.
Dalam kejadian tersebut, lanjut dia, seorang pengemudi ojek online hampir menjadi korban.
“Iya pas bentrok ada ojek online dihadang sama sopir angkot, belum sempat diapa-apain, cuma ditarik-tarik sampai helmnya copot,” jelasnya.
Sebab, kata dia, driver ojek online tersebut berhasil diamankan terlebih dahulu oleh petugas polisi.
“Pas disamperin polisi, sopir angkotnya langsung lari, terus pengemudinya diamankan polisi,” tukasnya.
Semakin malam, ketegangan semakin menjadi.
Dua unit mobil angkutan kota (angkot) trayek 32 jurusan Taman Pagelaran – Cibinong hancur setelah diserang sekelompok orang tak dikenal, Senin (20/3/2020/3/2017).
Suherman, seorang saksi mata menuturkan saat itu ia sedang duduk di atas mobil yang melaju dari arah Lotte Mart menuju simpang Semplak.
Namun tiba-tiba saat dekat Perumahan Taman Yasmin, mereka diserang sekelompok orang dengan mengenakan jaket hitam membawa batu dan kayu.
Melihat hal tersebut Suherman langsung melompat ke atas mobil truk yang kebetulan ada disebelah mobil yang ditumpanginya.
“Saya naik di atas kap mobil, nah dari kanan jalan ada sekelompok orang lari bawa batu mobil dilemparin terus bawa kayu, saya lompat langsun ke atas truk,”ujarnya.
Sementara itu, sopir angkot, Ujang mengaku kaget saat mobil diserang sekelompok orang.
Ia pun langsung berhenti dan mencoba mengamankan diri.
“Saya enggak tau tiba-tiba dilempar teris di pukulin angkotnya pakai kayu, saya bilang woy apaan jagan sambil ngumpet saya juga di dalam mobil,” ujarnya.
Beruntung tidak ada korban luka dan jiwa akibat kejadian ini.
“Iya untung enggak kenapa-kenapa, kalau mobil sudah di Terminal Bubulak, kalau kejadian tepatnya enggak tau tapi sebelum magrib tadi,” tuturnya
Kini kedua sopir pun dibawa ke polsek Tanah Sareal untuk dimintai keteragan lebih lanjut terkait hancurnya dua mobil angkot.
Menurut Kabag Ops Polresta Bogor Kota, Kompol Tri Suhartanto, isu tersebut tidaklah benar.
“Ada ketidak benaran informasi yang telah beredar melalui media sosial, ini miss communication,” ujarnya kepada TribunnewsBogor.com.
Dia menekankan, bahwa tidak ada penyerangan terhadap driver Grab Bike, tapi yang terjadi hanyalah sebuah kecelakaan lalu lintas antara angkot dengan driver Grab Bike.
“Tadi hanya ada tabrakan angkot dengan driver grab bike, tidak ada penyerangan,” jelasnya.
Sebab, kata dia, driver ojek online tersebut berhasil diamankan terlebih dahulu oleh petugas polisi.
“Pas disamperin polisi, sopir angkotnya langsung lari, terus pengemudinya diamankan polisi,” tukasnya.
Semakin malam, ketegangan semakin menjadi.
Dua unit mobil angkutan kota (angkot) trayek 32 jurusan Taman Pagelaran – Cibinong hancur setelah diserang sekelompok orang tak dikenal, Senin (20/3/2020/3/2017).
Suherman, seorang saksi mata menuturkan saat itu ia sedang duduk di atas mobil yang melaju dari arah Lotte Mart menuju simpang Semplak.
Namun tiba-tiba saat dekat Perumahan Taman Yasmin, mereka diserang sekelompok orang dengan mengenakan jaket hitam membawa batu dan kayu.
Melihat hal tersebut Suherman langsung melompat ke atas mobil truk yang kebetulan ada disebelah mobil yang ditumpanginya.
“Saya naik di atas kap mobil, nah dari kanan jalan ada sekelompok orang lari bawa batu mobil dilemparin terus bawa kayu, saya lompat langsun ke atas truk,”ujarnya.
Sementara itu, sopir angkot, Ujang mengaku kaget saat mobil diserang sekelompok orang.
Ia pun langsung berhenti dan mencoba mengamankan diri.
“Saya enggak tau tiba-tiba dilempar teris di pukulin angkotnya pakai kayu, saya bilang woy apaan jagan sambil ngumpet saya juga di dalam mobil,” ujarnya.
Beruntung tidak ada korban luka dan jiwa akibat kejadian ini.
“Iya untung enggak kenapa-kenapa, kalau mobil sudah di Terminal Bubulak, kalau kejadian tepatnya enggak tau tapi sebelum magrib tadi,” tuturnya
Kini kedua sopir pun dibawa ke polsek Tanah Sareal untuk dimintai keteragan lebih lanjut terkait hancurnya dua mobil angkot.
Menurut Kabag Ops Polresta Bogor Kota, Kompol Tri Suhartanto, isu tersebut tidaklah benar.
“Ada ketidak benaran informasi yang telah beredar melalui media sosial, ini miss communication,” ujarnya kepada TribunnewsBogor.com.
Dia menekankan, bahwa tidak ada penyerangan terhadap driver Grab Bike, tapi yang terjadi hanyalah sebuah kecelakaan lalu lintas antara angkot dengan driver Grab Bike.
“Tadi hanya ada tabrakan angkot dengan driver grab bike, tidak ada penyerangan,” jelasnya.
Lanjut dia mengatakan, bahwa saat ini korban baik itu sopir angkot maupun grab bike telah dibawa ke Rumah Sakit (RS) terdekat.
“Sudah ditangani semuanya, keduanya dibawa ke RS terdekat,” tuturnya.
Namun, imbas dari berkumpulnya ratusan driber ojek online itupun membuat Jalan Sholeh Iskandar menuju Simpang Yasmin ditutup sementara.
“Sampai situasi kondusif baru akan dibuka kembali,” tutupnya.
Seiring berjalannya kejadian menegangkan terkan tersebut, di media sosial tersiar kabar yang lebih tak mengenakkan.
Foto-foto orang berlumur darah, serta sebuah mobil terbakar menyebar luas tanpa mengetahui sumber awal.
Tadi saya dialog dengan para pengemudi online.
Terimakasih sudah siap untuk ikut aturan pemerintah dan saya minta kepada semua untuk tidak mudah percaya pada foto2 yg beredar di medsos.
Contohnya dua foto di bawah ini. Real Hoax!
Meski sudah dinilai aman terkendali, netizen yang berdomisili di Kota Bogor tetap memprotes.
Banyak mereka yang berpendapat bahwa Pemerintah Kota Bogor, terutama Bima Arya, sangat lamban dalam menangani persoalan ini.
uinovii : kemana aja baru dialognya skrg, kemarin2 kemana aja, pdhl demo hari ini sudah tersebar dr seminggu yg lalu! harus pemkot dan aparat bisa antisipasi dr jauh jauh sebelum rusuh, ribut, apalagi sampai ada korban jiwa dan yg dirugikan. ini sudah di contohkan ketika di tangerang dan bekasi. knp ga lbh agresif sih sebelum ada seperti ini. BOGOR GAK PERNAH SE SERAM HARI INI. semoga tak berlanjut sampai besok, cukup hari ini aja.
renisusilawati : Jadi ngeri kalo mau ke bogor.
uinovii : tolong dong kang bima dan pemkot bogor lbh di perhatikan dan lebih sigap @pemkotbogor @bimaaryasugiarto bogor itu walaupun macet banget adalah kota nyaman dan aman! jgn di bikin tambah macet dan anarkis sedih liatnya kalo banyak yg dirugikan, nuhun.
asrii0623 : Pencitraan dialogna ge telat ges rusuh karak nongol, merubah jalur malah bikin rusuh.. Bpa supir driv ojek online rejekimh gakan kmna koq
rafdi.qd : Itu mah mobil kebakar di kebun jeruk jakarta tadi.
fajartriutama : Foto yg kiri bawah itu asli, kmrn saya lewat jam set 6 di tanjakan gunung batu sebelah kanan ada salon bapak itu duduk disana lg ditanya” sama orang dan polisi 1 orang jongkok di depan bapak itu. Kan kang bima ngeliat juga x
“Sudah ditangani semuanya, keduanya dibawa ke RS terdekat,” tuturnya.
Namun, imbas dari berkumpulnya ratusan driber ojek online itupun membuat Jalan Sholeh Iskandar menuju Simpang Yasmin ditutup sementara.
“Sampai situasi kondusif baru akan dibuka kembali,” tutupnya.
Seiring berjalannya kejadian menegangkan terkan tersebut, di media sosial tersiar kabar yang lebih tak mengenakkan.
Foto-foto orang berlumur darah, serta sebuah mobil terbakar menyebar luas tanpa mengetahui sumber awal.
Tadi saya dialog dengan para pengemudi online.
Terimakasih sudah siap untuk ikut aturan pemerintah dan saya minta kepada semua untuk tidak mudah percaya pada foto2 yg beredar di medsos.
Contohnya dua foto di bawah ini. Real Hoax!
Meski sudah dinilai aman terkendali, netizen yang berdomisili di Kota Bogor tetap memprotes.
Banyak mereka yang berpendapat bahwa Pemerintah Kota Bogor, terutama Bima Arya, sangat lamban dalam menangani persoalan ini.
uinovii : kemana aja baru dialognya skrg, kemarin2 kemana aja, pdhl demo hari ini sudah tersebar dr seminggu yg lalu! harus pemkot dan aparat bisa antisipasi dr jauh jauh sebelum rusuh, ribut, apalagi sampai ada korban jiwa dan yg dirugikan. ini sudah di contohkan ketika di tangerang dan bekasi. knp ga lbh agresif sih sebelum ada seperti ini. BOGOR GAK PERNAH SE SERAM HARI INI. semoga tak berlanjut sampai besok, cukup hari ini aja.
renisusilawati : Jadi ngeri kalo mau ke bogor.
uinovii : tolong dong kang bima dan pemkot bogor lbh di perhatikan dan lebih sigap @pemkotbogor @bimaaryasugiarto bogor itu walaupun macet banget adalah kota nyaman dan aman! jgn di bikin tambah macet dan anarkis sedih liatnya kalo banyak yg dirugikan, nuhun.
asrii0623 : Pencitraan dialogna ge telat ges rusuh karak nongol, merubah jalur malah bikin rusuh.. Bpa supir driv ojek online rejekimh gakan kmna koq
rafdi.qd : Itu mah mobil kebakar di kebun jeruk jakarta tadi.
fajartriutama : Foto yg kiri bawah itu asli, kmrn saya lewat jam set 6 di tanjakan gunung batu sebelah kanan ada salon bapak itu duduk disana lg ditanya” sama orang dan polisi 1 orang jongkok di depan bapak itu. Kan kang bima ngeliat juga x