Penting! Bagi yang Sering Main Sosial Media, Jangan Sembarangan Ketik ‘Amin’ di Postingan Facebook! Ini Penjelasannya …
Tuesday, March 7, 2017
Setiap ada yang menulis status yang lumayan panjang, kebanyakan berisi pengharapan yang positif, kita biasanya memberikan tanda Likes sebagai tanda dukungan.

Kadang kala tidak itu saja, kita bahkan akan menulis komentar agar pengharapan atau doa tersebut terkabul dengan mengetik kalimat yang diakhiri kata Amin.
Tapi tahukah Anda, bahwa dua aktivitas tersebut sering disalahgunakan oleh orang-orang tak bertanggung jawab, yang di dunia maya disebut dengan spammer, untuk melakukan kejahatan cyber dengan mudah.
Kejahatan cyber ini banyak sekali jenisnya, mulai dari penipuan online hingga pembobolan identitas dan data rahasia pribadi yang disimpan secara online.
Jadi, status Facebook semacam itu biasanya dimanipulasi untuk menjebak atau mengeksploitasi orang-orang agar memberikan tanda Likes, membagikannya, atau memberikan komentar.

Kadang kala tidak itu saja, kita bahkan akan menulis komentar agar pengharapan atau doa tersebut terkabul dengan mengetik kalimat yang diakhiri kata Amin.
Baca Juga
Tapi tahukah Anda, bahwa dua aktivitas tersebut sering disalahgunakan oleh orang-orang tak bertanggung jawab, yang di dunia maya disebut dengan spammer, untuk melakukan kejahatan cyber dengan mudah.
Kejahatan cyber ini banyak sekali jenisnya, mulai dari penipuan online hingga pembobolan identitas dan data rahasia pribadi yang disimpan secara online.
Jadi, status Facebook semacam itu biasanya dimanipulasi untuk menjebak atau mengeksploitasi orang-orang agar memberikan tanda Likes, membagikannya, atau memberikan komentar.
Dengan cara tersebut, status atau laman Facebook para spammer ini akan mendapatkan follower yang sangat banyak dalam waktu singkat.
Setelah dirasa telah mendapatkan cukup banyak follower, pelaku kemudian menyebarkan status atau komentar yang mengandung virus atau unsur penipuan.
Mereka juga akan dengan mudahnya memperoleh data pribadi para follower, seperti tempat tinggal, tanggal lahir, dan alamat email.
Data-data ini kemudian akan disalahgunakan oleh mereka untuk membobol akun online pengguna lainnya atau mencuri data kartu kredit para korban mereka.
Karena itu, setiap kali kita membagikan status-status Facebook seperti itu, kita justru membuatnya semakin populer. Padahal, foto-foto yang ditampilkan di status akun Facebook para kriminal cyber itu bisa saja dicuri dari akun lain yang mengalami peristiwa atau kejadian yang sebenarnya.
Jadi, jika Anda merasa prihatin atau ikut sedih dengan status yang dibagikan oleh sumber yang tidak jelas di Facebook, Likes, dan kata Amin dari Anda tidak akan menyelamatkan nyawa siapa pun.
Bisa jadi aktivitas Anda itu justru membuat para kriminal cyber menjadi lebih kaya raya.
Setelah dirasa telah mendapatkan cukup banyak follower, pelaku kemudian menyebarkan status atau komentar yang mengandung virus atau unsur penipuan.
Mereka juga akan dengan mudahnya memperoleh data pribadi para follower, seperti tempat tinggal, tanggal lahir, dan alamat email.
Data-data ini kemudian akan disalahgunakan oleh mereka untuk membobol akun online pengguna lainnya atau mencuri data kartu kredit para korban mereka.
Karena itu, setiap kali kita membagikan status-status Facebook seperti itu, kita justru membuatnya semakin populer. Padahal, foto-foto yang ditampilkan di status akun Facebook para kriminal cyber itu bisa saja dicuri dari akun lain yang mengalami peristiwa atau kejadian yang sebenarnya.
Jadi, jika Anda merasa prihatin atau ikut sedih dengan status yang dibagikan oleh sumber yang tidak jelas di Facebook, Likes, dan kata Amin dari Anda tidak akan menyelamatkan nyawa siapa pun.
Bisa jadi aktivitas Anda itu justru membuat para kriminal cyber menjadi lebih kaya raya.