Satpam Ini Lulus Sarjana dari Kampus Tempatnya Bekerja 20 Tahun
Sunday, March 26, 2017
Seorang petugas satpam di Filipina berhasil lulus sebagai sarjana di kampus, tempat ia mengabdi menjadi satpam selama 20 tahun.
Selama empat tahun terakhir, Erwin Macua bekerja keras membagi waktu antara bekerja sebagai satpam di kampus St Theresa’s College di Kota Cebu, belajar sebagai mahasiswa dan menjadi ayah bagi tiga orang anak.
Kerja kerasnya pun berbuah manis. Seperti dilansir The Independent Sabtu 25 Maret 2017, pria berusia 38 tahun itu lulus dengan predikat cum laude sebagai lulusan Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar.
“Usia dan kemiskinan bukan halangan untuk maju,” kata Macua kepada ABS-CBN seusai wisuda.
“Kejar mimpimu dengan bekerja keras dan berdoa. Maka impianmu akan tercapai,” kata pria itu dengan bungah.
Selama empat tahun terakhir, Erwin Macua bekerja keras membagi waktu antara bekerja sebagai satpam di kampus St Theresa’s College di Kota Cebu, belajar sebagai mahasiswa dan menjadi ayah bagi tiga orang anak.
Kerja kerasnya pun berbuah manis. Seperti dilansir The Independent Sabtu 25 Maret 2017, pria berusia 38 tahun itu lulus dengan predikat cum laude sebagai lulusan Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar.
“Usia dan kemiskinan bukan halangan untuk maju,” kata Macua kepada ABS-CBN seusai wisuda.
“Kejar mimpimu dengan bekerja keras dan berdoa. Maka impianmu akan tercapai,” kata pria itu dengan bungah.
Formula ini telah dibuktikan sendiri oleh Macua. Meski bekerja 12 jam sebagai satpam dari pukul 7 malam hingga 7 pagi, ia tetap mengikuti kuliah dari pukul 7.30 sampai pukul 4 petang.
Setelah lulus sebagai sarjana, Macua mengatakan dirinya ingin menjadi guru karena menyukai bekerja bersama anak-anak.
“Pendidikan adalah cara terbaik untuk mengubah hidup anak-anak agar menjadi lebih baik,” ujar dia.
Kegigihannya dalam melanjutkan pendidikan membuat sejumlah pihak tergerak untuk membantu. Meski kuliah tahun pertama ia biayai sendiri, tahun-tahun selanjutnya ia dibiayai oleh sejumlah pendonor yang menolak disebutkan namanya.
Namun untuk sementara waktu, Macua tetap akan bekerja sebagai satpam hingga menyelesaikan pelatihan khusus sebagai guru sekolah dasar.
Setelah lulus sebagai sarjana, Macua mengatakan dirinya ingin menjadi guru karena menyukai bekerja bersama anak-anak.
“Pendidikan adalah cara terbaik untuk mengubah hidup anak-anak agar menjadi lebih baik,” ujar dia.
Kegigihannya dalam melanjutkan pendidikan membuat sejumlah pihak tergerak untuk membantu. Meski kuliah tahun pertama ia biayai sendiri, tahun-tahun selanjutnya ia dibiayai oleh sejumlah pendonor yang menolak disebutkan namanya.
Namun untuk sementara waktu, Macua tetap akan bekerja sebagai satpam hingga menyelesaikan pelatihan khusus sebagai guru sekolah dasar.