Wanita Bisa Hamil Lagi Saat Sedang Hamil, Kok Bisa?
Monday, March 6, 2017
New York Time Online, sempat membahas tentang kemungkinan kehamilan yang terjadi meskipun wanita tengah mengandung janin.

Bukan sesuatu yang mustahil, perempuan masih terus dapat berovulasi ketika hamil dan mendapatkan bayi lagi, fenomena ini disebut superfestasi.
Kehamilan ini muncul beberapa minggu atau beberapa bulan setelah wanita mengalami kehamilan pertama.
Menurut penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal European Journal of Obstetrics and Gynaecology tahun 2008, selama ini kehamilan superfesi pernah terjadi pada wanita 10 kali dalam sejarah.

Bukan sesuatu yang mustahil, perempuan masih terus dapat berovulasi ketika hamil dan mendapatkan bayi lagi, fenomena ini disebut superfestasi.
Baca Juga
Kehamilan ini muncul beberapa minggu atau beberapa bulan setelah wanita mengalami kehamilan pertama.
Menurut penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal European Journal of Obstetrics and Gynaecology tahun 2008, selama ini kehamilan superfesi pernah terjadi pada wanita 10 kali dalam sejarah.
Pada tahun 2009, pasangan dari Arkansas, Amerika Serikat hamil setelah dinyatakan hamil satu setengah minggu sebelumnya. Kedua bayi tersebut lahir selamat dengan menempuh bedah Caesar dua minggu lebih awal dari jadwal premature yang diperkirakan. Kejadian yang sama juga dialami pasangan Australia tahun 2015 yang melahirkan lagi setelah 10 hari menjalani kelahiran normal pertama.
Superfestasi sering terjadi pada mamalia selain manusia, seperti bangsa tikus, kelinci, kuda, domba dan kanguru. Mamalia tersebut memiliki dua uterus untuk menampung kehamilan ganda ini ataupun juga siklus menstruasi yang masih berlanjut sewaktu hamil. Dikategorikan sering terjadi superfestasi pada binatang dengan spesies tertentu, namun pada manusia sangat jarang terjadi karena tubuh manusia yang langsung menghalangi kehamilan kedua.
Namun superfestasi, wanita hamil masih bisa mengalami ovulasi. Sperma mampu menembus mucus plug, lendir serviks yang menutup jalan ke rahim, dalam kejadian ini.
“Ovulasi harus terjadi pada kehamilan yang sedang dialami, cairan semen harus menemukan jalurnya untuk menembus servik yang telah tertutup menuju oviduk melalui uterus. Hormon wanita juga seharusnya dapat mengkondisikan uterusnya untuk dapat menampung pembuahan kedua”, kata Khalil A. Cassimally dalam jurnal Scientific American tahun 2011.
Berbeda dengan fenomena bayi kembar yang terjadi pada telur yang terbelah dua atau dua telur yang difertilisasi oleh dua sperma sekaligus, superfestasi terjadi pada wanita hamil dengan tambahan embrio lebih muda dari kehamilan yang sedang terjadi.
Namun superfestasi, wanita hamil masih bisa mengalami ovulasi. Sperma mampu menembus mucus plug, lendir serviks yang menutup jalan ke rahim, dalam kejadian ini.
“Ovulasi harus terjadi pada kehamilan yang sedang dialami, cairan semen harus menemukan jalurnya untuk menembus servik yang telah tertutup menuju oviduk melalui uterus. Hormon wanita juga seharusnya dapat mengkondisikan uterusnya untuk dapat menampung pembuahan kedua”, kata Khalil A. Cassimally dalam jurnal Scientific American tahun 2011.
Berbeda dengan fenomena bayi kembar yang terjadi pada telur yang terbelah dua atau dua telur yang difertilisasi oleh dua sperma sekaligus, superfestasi terjadi pada wanita hamil dengan tambahan embrio lebih muda dari kehamilan yang sedang terjadi.