Anak Bengkayang Minta Tas ke Jokowi, Siapa Tanggung Jawab?
Wednesday, April 5, 2017
Nasib anak-anak dari Desa Sungkung-sebuah desa terpencil yang berada di Kecamatan Bengkayang, Kalimantan Barat-, meminta tas ke Presiden Joko Widodo menghentak publik media sosial.

Empat siswa SD berdiri diri di depan kelas SDN 04. Sungkung yang bernama Revan, Heri Aprianto, Jhembo, dan Eligen Thomas sehari-harinya berangkat sekolah dengan bermodalkan sebuah kantong kresek. Baju-bajunya pun terlihat lusuh dan sudah berwarna aga kekuningan.
Mirisnya kehidupan mereka lebih dari sekadar tak punya tas. Sungguh memilukan.

Empat siswa SD berdiri diri di depan kelas SDN 04. Sungkung yang bernama Revan, Heri Aprianto, Jhembo, dan Eligen Thomas sehari-harinya berangkat sekolah dengan bermodalkan sebuah kantong kresek. Baju-bajunya pun terlihat lusuh dan sudah berwarna aga kekuningan.
Baca Juga
Keadaan mereka yang memilukan ini diketahui khalayak setelah Anggit Purwoto, seorang guru yang mengikuti program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mengabdikan dirinya untuk kemajuan pendidikan di daerah terpencil. Anggit saat ini mengajar di SMA Negeri 1 Siting. Sambil lalu, ia menjadi pengajar sukarela di SD Negeri 4 Sungkung.
Sepekan yang lalu, Anggit mengunggah video di akun instagram pribadinya, @anggitpurwoto. Dengan caption yang menyayat hati, Anggit mengajak netizen berempati dengan nasib para anak-anak lugu tersebut.
"Tidakkah kalian merasa kasihan, masih adakah hati nurani kalian? Mereka hanya minta tas untuk membawa buku yang mungkin bertuliskan mimpi-mimpi kecil mereka," tulis Anggit Purwoto dalam akun Instagramnya seperti dikutip kumparan (kumparan.com), Kamis (6/4).
Video ini pun viral di media sosial. Puluhan ribu orang menyukai video tersebut. Mereka pun ramai-ramai ikut berkomentar.
Banyak yang empati, tak sedikit pula yang menyalahkan pemerintah. Netizen merasa, apa yang terjadi di Bengkayang ini seharusnya bisa diantisipasi jauh-jauh hari.
Sepekan yang lalu, Anggit mengunggah video di akun instagram pribadinya, @anggitpurwoto. Dengan caption yang menyayat hati, Anggit mengajak netizen berempati dengan nasib para anak-anak lugu tersebut.
"Tidakkah kalian merasa kasihan, masih adakah hati nurani kalian? Mereka hanya minta tas untuk membawa buku yang mungkin bertuliskan mimpi-mimpi kecil mereka," tulis Anggit Purwoto dalam akun Instagramnya seperti dikutip kumparan (kumparan.com), Kamis (6/4).
Video ini pun viral di media sosial. Puluhan ribu orang menyukai video tersebut. Mereka pun ramai-ramai ikut berkomentar.