Mengharukan Ciuman Terakhir Anak Tercinta Renita Sukardi di Dalam Liang Lahat
Monday, April 10, 2017
Pesinetron Renita Anggraini Binti Sukardi (37) sebelum meninggal memang sudah lama menderita kanker payudara stadium 3B yang diderita selama tiga tahun belakangan ini.
Iren –sapaan Renita Sukardi– meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Salemba, Jakarta Pusat, Senin (10/4/2017) sekitar pukul 08.19 WIB setelah mendapat perawatan intensif di rumah srumah sakit selama satu minggu belakangan ini.
Almarhumah dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin sore, sekitar pukul 16.30 WIB jenazah tiba di pemakaman.
Suasana haru dan penuh tangis terasa dalam proses pemakaman pemain sinetron Tukang Ojek Pengkolan (TOP) itu.
Iren –sapaan Renita Sukardi– meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Salemba, Jakarta Pusat, Senin (10/4/2017) sekitar pukul 08.19 WIB setelah mendapat perawatan intensif di rumah srumah sakit selama satu minggu belakangan ini.
Almarhumah dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin sore, sekitar pukul 16.30 WIB jenazah tiba di pemakaman.
Suasana haru dan penuh tangis terasa dalam proses pemakaman pemain sinetron Tukang Ojek Pengkolan (TOP) itu.
Sebelum Iren menyatu dengan tanah, sang suami, Ilmi meminta anaknya yang paling kecil, Jabar Al Mukhti masuk kedalam liang lahat untuk mencium Iren terakhir kalinya.
“Al mana al,” kata Ilmi dari dalam liang lahat.
Kemudian, Al pun mendekati liang lahat dengan diantar oleh kerabat dan keluarganya.
“Mau ngapain,” ucap Al yang langsung digendong di dalam liang lahat.
Kemudian, Al digendong oleh Ilmi.
Kemudian, Ilmi memasukan Al ke dalam liang lahat untuk mencium ibunya terakhir kali.
Setelah itu, Al tidak pergi dari sisi makam.
Ia malah sangat hikmat menyaksikan proses pemakaman Iren tanpa banyak komentar.
Al juga ikut menabur bung dimakam ibunda tercintanya. Tanpa banyak tanya, ia pun langsung menaburkan bunga.
“Al mana al,” kata Ilmi dari dalam liang lahat.
Kemudian, Al pun mendekati liang lahat dengan diantar oleh kerabat dan keluarganya.
“Mau ngapain,” ucap Al yang langsung digendong di dalam liang lahat.
Kemudian, Al digendong oleh Ilmi.
Kemudian, Ilmi memasukan Al ke dalam liang lahat untuk mencium ibunya terakhir kali.
Setelah itu, Al tidak pergi dari sisi makam.
Ia malah sangat hikmat menyaksikan proses pemakaman Iren tanpa banyak komentar.
Al juga ikut menabur bung dimakam ibunda tercintanya. Tanpa banyak tanya, ia pun langsung menaburkan bunga.