-->

Bocah 12 Tahun Ketakutan Dilecehkan Sopir Taksi Berbasis Aplikasi, Isi Pesannya Menjijikan

Internet lagi heboh soal kasus pelecehan seksual yang menimpa seorang bocah perempuan berusia 12 tahun di Cibubur.


Dalam tulisan yang diunggah ke akun Facebook milik Ningsih Zabir pada Kamis (18/5/2017), pelaku dari pelecehan itu adalah sopir taksi berbasis aplikasi.
Melalui Facebook, Ningsih mengisahkan pengalaman pilu adik sepupunya bernama Jessy usai menumpang taksi online dari Cibubur Country ke Tumaritis.
Jessy yang masih berusia 12 tahun, baru pulang usai mengikuti belajar kelompok dengan temannya kemudian memesan taksi berbasis aplikasi.
Kendati demikian, teman Jessy turun lebih dulu di Cibubur Garden dan Jessi hanya tinggal berdua dengan pengemudi.
Saat Jessy sendiri itulah, sang sopir yang diduga paedofil mulai berulah dengan menanyakan sekolah Jessi dan dengan siapa Jessy tinggal di rumah,
Namun, Jessy yang masih duduk di bangku SMP tersebut hanya menjawab seadanya.
Jessy memang sampai dengan selamat sampai di rumah, namun dia mengaku bisa saja menjadi korban perkosaan.
Aksi sopir tersebut tidak hanya sampai di situ, dia malah menelepon, mengirimkan pesan singkat dan bahkan mengirim pesan WhatsApp tidak senonoh kepada Jessy.
Ningsih menuliskan, Jessy mengalami ketakutan dan trauma akibat perlakuan sopir taksi.
Need Help
Saya bingung apa yang harus saya lakukan.
Adek sepupu aq lagi Trauma dan ketakutan karena Ulah dari DRIVER UBER.
Kronologinya Jessy (usia 12thn, SMP), abis belajar kelompok sama temannya.
Pesan Uber dari Cibubur Country ke Tumaritis.
Teman Jessy turun di Cibubur Garden dari Cibubur Garden, setelah Jessy sendiri di Mobil si Supir mulai nanyain Jessy, Sekolah dimana?, tinggal sama siapa?, dll. Jessy jawab seadanya.
Dan Masalahnya sampe Rumah si Jessy di telp’in terus dan di Wa in.
Dan karena masalah ini Jessy jadi ketakutan dirumah sendiri dan sampe kebawa bawa mimpi.
Mamah nya Jessy jga panik karena anaknya ketakutan terus.
Mamahnya udah Lapor ke Uber
Dari Uber gk ada Solusi dan hanya curhat saja, bahkan CS ubernya bilang “Kalau mau lapor polisi lapor aja karena itu bukan tanggung jawab kami, Driver cuma mitra kami”?
Bagaimana caranya biar Jessy merasa aman dan gk ketakutan?
Dalam foto yang disebar oleh Ningsih, terlihat screenshot akun aplikasi oknum pengemudi tersebut, namanya: Eduard.
Esok harinya (19/5), Ningsih mengabarkan bahwa Jessy sudah dibawa ke psikolog dan akan mulai menjalani terapi.
Driver taksi berbasis aplikasi tersebut akan diselidiki, namun keluarga Jessy sedang fokus kepada kesehatan mentalnya dulu.
Berikut salinan pesannya.
Ningsih Zabir: Teman-teman terima kasih atas bantuannya semua. Alhamdulillah berkat Group ini ada teman kita Psykolog dari Cibubur mau membantu Jessy buat terapi di tempat praktiknya. Bantuan teman teman sangat berarti. Kami fokus ke Mental Jessy dulu. Terima kasih teman teman semua. Insya Allah besok Mamah Jessy dan Jessy mau terapi jam 8 Pagi ke t4 praktek tsb. Mohon doa'nya teman teman semua supaya Jessy bisa sembuh dari Traumanya.
Leprando: Tapi kasus drivernya gmna mba udh bisa diminta konfirmasi?
Ningsih Zabir: Untuk kasus Drivernya kami masih selidiki Pak dan teman2 menyarankan untuk di laporkan kepolisian tapi kami konsen ke Mental Jessy dulu Pak. Dan ada teman di Group ini juga membantu untuk link ke Polisi supaya mudah diproses.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Banner iklan disini Klaim Voucher >> Klik Disini

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel