Mulia Banget, Chelsea Islan Mau Ajar Bahasa Inggris di Tanah Papua Supaya Ini..
Tuesday, May 30, 2017
Pemain film Chelsea Islan (21) ditunjuk menjadi brand ambassador untuk aksi sosial yang digagas oleh Wahana Visi Indonesia. Aksi sosial tersebut bertajuk #BERANIMIMPI.
Chelsea pun mengaku memiliki sebuah impian untuk menjadi guru bahasa Inggris di Papua.
"Jujur, saya pengin banget sih kalau dikasih kesempatan bisa ngajar. Mungkin mengajar bahasa Inggris," ujarnya saat berada di Gedung Wahana Visi Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (30/5).
Klaim Voucher >> Klik Disini
Chelsea pun mengaku memiliki sebuah impian untuk menjadi guru bahasa Inggris di Papua.
"Jujur, saya pengin banget sih kalau dikasih kesempatan bisa ngajar. Mungkin mengajar bahasa Inggris," ujarnya saat berada di Gedung Wahana Visi Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (30/5).
Chelsea menceritakan keterlibatannya dalam kampanye memajukan pendidikan di wilayah timur Indonesia tersebut merupakan bentuk kepedulian untuk membantu anak-anak di Wamena, Papua agar bisa mewujudkan mimpi-mimpinya.
"Aku percaya, anak-anak di Papua mimpinya sangat besar. Jadi kalau kita kasih pelajaran, buku baru untuk mereka belajar, mereka punya bekal untuk meraih mimpinya," kata pemain film 'Refrain' tersebut.
Chelsea mengaku, belum pernah menjejakkan kaki di tanah Papua.
Namun hal itu tidak menyurutkan niatnya untuk mengabdi sebagai guru bahasa Inggris di sana.
Wanita kelahiran Washington DC, Amerika Serikat itu menilai, bahasa Inggris modal penting untuk bisa bersaing.
"Kalau untuk ngajar sih, saya ingin ngajar bahasa Inggris untuk anak Papua biar mereka bisa bersaing secara internasional, jadi tidak hanya lokal saja. Kita harus memberikan dukungan anak-anak di sana," ungkapnya.
"Aku percaya, anak-anak di Papua mimpinya sangat besar. Jadi kalau kita kasih pelajaran, buku baru untuk mereka belajar, mereka punya bekal untuk meraih mimpinya," kata pemain film 'Refrain' tersebut.
Chelsea mengaku, belum pernah menjejakkan kaki di tanah Papua.
Namun hal itu tidak menyurutkan niatnya untuk mengabdi sebagai guru bahasa Inggris di sana.
Wanita kelahiran Washington DC, Amerika Serikat itu menilai, bahasa Inggris modal penting untuk bisa bersaing.
"Kalau untuk ngajar sih, saya ingin ngajar bahasa Inggris untuk anak Papua biar mereka bisa bersaing secara internasional, jadi tidak hanya lokal saja. Kita harus memberikan dukungan anak-anak di sana," ungkapnya.
