Patung ‘The Unfinished Buddha’ di Candi Borobudur Ternyata Menyisakan Misteri Begini
Tuesday, May 30, 2017
Sebuah patung Buddha yang belum selesai atau The Unfinished Buddha, menjadi salah satu misteri yang sampai saat ini masih menyelimuti Candi Borobudur.

Seperti julukannya, ‘unfinished’, arca itu dianggap ‘belum selesai’ karena penampilannya yang tak lengkap, di mana sebagian tangan patung dibiarkan tak diukir.

Seperti julukannya, ‘unfinished’, arca itu dianggap ‘belum selesai’ karena penampilannya yang tak lengkap, di mana sebagian tangan patung dibiarkan tak diukir.
Tangan itu berbentuk persegi (jari-jari tidak lengkap dan ada satu hilang), lengan kanan yang tidak sama panjang dengan lengan kiri, ikal rambut yang belum dipahat, pahatan lipatan baju tidak halus, salah satu bahu tangan yang lebih besar daripada bahu tangan yang lain.
Menurut seorang peneliti dan arkeolog Belanda, W.F. Stutterheim, Candi Borobudur memiliki 505 patung Buddha, namun yang terpenting adalah Buddha Bhatara.
Entah bagaimana, Stutterheim yakin bahwa patung yang belum selesai itu adalah Bhatara Buddha.
Hingga kini patung itu masih berselimut misteri, termasuk tentang asal usulnya dan mengapa patung itu ditinggalkan.
Dikutip dari The Vintage News, Selasa (30/5/2017), menurut sebuah teori patung itu diyakini berasal dari stupa terbesar Borobudur. Stupa, yang berarti ‘gundukan’ dalam bahasa Sanskerta, adalah tempat meditasi di mana reliks Buddha ditempatkan di dalamnya.
Menurut seorang peneliti dan arkeolog Belanda, W.F. Stutterheim, Candi Borobudur memiliki 505 patung Buddha, namun yang terpenting adalah Buddha Bhatara.
Entah bagaimana, Stutterheim yakin bahwa patung yang belum selesai itu adalah Bhatara Buddha.
Dikutip dari The Vintage News, Selasa (30/5/2017), menurut sebuah teori patung itu diyakini berasal dari stupa terbesar Borobudur. Stupa, yang berarti ‘gundukan’ dalam bahasa Sanskerta, adalah tempat meditasi di mana reliks Buddha ditempatkan di dalamnya.
Stupa utama yang menjadi mahkota Candi Borobudur memiliki ruang berongga. Saat pertama kali dibuka setelah monumen tersebut direstorasi, dikabarkan The Unfinished Buddha ditemukan di dalamnya.
“Ketika dibuka untuk restorasi, di dalam stupa itu konon ditemukan sebuah patung Budha yang belum selesai pengerjaannya. Mengenai hal ini, ada beberapa versi,” kata Kepala Balai Konservasi Peninggalan Borobudur (BPKB), Maris Sutopo kepada Liputan6.com, Selasa (30/5/2017).
Arkeolog berpendapat, patung Buddha itu ditinggalkan di tengah pengerjaannya karena dianggap cacat dan tidak rata. Jadi, alih-alih melakukan tindakan yang ekstrem dengan menghancurkan benda yang sakral itu, pemahat mungkin telah meletakkannya di dalam stupa hanya untuk menyingkirkannya.
“Daripada menghancurkan sebuah patung Buddha, pengawas pembangunan mungkin memasukkannya ke dalam stupa utama,” kata Maris.
Sementara itu pendapat lain mengaitkannya dengan restorasi Candi Borobudur yang dimulai oleh Gubernur Hindia Belanda asal Inggris, Sir Thomas Stamford Raffles pada 1814.
Pengawas untuk salah satu proyek restorasi pertama Borobudur dan orang yang menemukan patung itu adalah Theodor Van Erp. Selama proses restorasi dari tahun 1907 sampai 1911, ia menemukan The Unfinished Buddha tidak berada di stupa utama namun terkubur dalam lumpur di dalamnya.
“Ketika dibuka untuk restorasi, di dalam stupa itu konon ditemukan sebuah patung Budha yang belum selesai pengerjaannya. Mengenai hal ini, ada beberapa versi,” kata Kepala Balai Konservasi Peninggalan Borobudur (BPKB), Maris Sutopo kepada Liputan6.com, Selasa (30/5/2017).
Arkeolog berpendapat, patung Buddha itu ditinggalkan di tengah pengerjaannya karena dianggap cacat dan tidak rata. Jadi, alih-alih melakukan tindakan yang ekstrem dengan menghancurkan benda yang sakral itu, pemahat mungkin telah meletakkannya di dalam stupa hanya untuk menyingkirkannya.
“Daripada menghancurkan sebuah patung Buddha, pengawas pembangunan mungkin memasukkannya ke dalam stupa utama,” kata Maris.
Sementara itu pendapat lain mengaitkannya dengan restorasi Candi Borobudur yang dimulai oleh Gubernur Hindia Belanda asal Inggris, Sir Thomas Stamford Raffles pada 1814.
Pengawas untuk salah satu proyek restorasi pertama Borobudur dan orang yang menemukan patung itu adalah Theodor Van Erp. Selama proses restorasi dari tahun 1907 sampai 1911, ia menemukan The Unfinished Buddha tidak berada di stupa utama namun terkubur dalam lumpur di dalamnya.
Sama sekali tidak tahu asal usulnya, Van Erp berasumsi patung itu terdapat di dalam stupa. Dia percaya bahwa patung yang berbentuk tak sempurna itu telah ditinggalkan begitu saja. Anehnya, patung itu tidak pernah disebutkan dalam dokumen Raffles tentang restorasi Borobudur pada 1814.
Namun, saat ini pendapat yang menyebut bahwa The Unfinished Buddha berada di dalam stupa telah diragukan. Pasalnya sejumlah peneliti menemukan petunjuk baru tentang asal-usul patung tersebut.
Mereka mengatakan bahwa The Unfinished Buddha dibawa dari tempat lain dan tidak dimaksudkan untuk ditempatkan di dalam stupa utama.
Sejumlah sejarawan mengemukakan sebuah teori yang menyebut bahwa ruang di dalam stupa memang dibuat kosong. Hal tersebut menjelaskan tentang desain yang melambangkan bentuk sempurna Sang Buddha melalui konsep Sunyata atau ‘ketiadaan’.
Meski demikian, lokasi asli dari The Unfinished Buddha hingga kini masih diperdebatkan.
The Unfinished Buddha saat ini ditempatkan di Museum Karmawibhangga yang berada di dekat Borobudur. Museum yang penuh dengan obyek bersejarah terkait Buddha itu memiliki dua kamar, yakni ruang restorasi dan ruang Karmawibhangga.
Ruang restorasi berisi peta dan gambar restorasi candi dan menggambarkan bagaimana blok batu saling bertautan, dan juga menampilkan beberapa artefak Hindu hasil ekskavasi. Sementara itu ruang Karmawibhangga memiliki 160 relief Karmawibhangga yang dipajang di kaki candi Borobudur.
Selain itu, museum yang terletak di dalam Taman Arkeologi Borobudur tersebut juga memiliki kerangka kerja arsitektur Candi Borobudur secara terperinci. Museum Karmawibhangga juga memiliki dokumen proyek restorasi yang dilakukan UNESCO pada tahun 1970-an.
Di samping misteri The Unfinishied Buddha yang belum terpecahkan, Candi Borobudur hingga kini masih menjadi salah satu keajaiban Indonesia yang paling banyak dikunjungi.
Candi Borobudur adalah candi Buddha terbesar di dunia. Candi yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, itu dihiasi dengan lebih dari 2.500 panel relief dan 504 patung. Kubah utamanya dihiasi 72 patung Buddha yang semuanya ditempatkan di dalam stupa
Selain menjadi obyek wisata, Candi Borobudur juga menjadi tujuan peziarah. Setiap tahun, umat Budha di Indonesia merayakan sejumlah raya keagamaan di monumen tersebut.
Namun, saat ini pendapat yang menyebut bahwa The Unfinished Buddha berada di dalam stupa telah diragukan. Pasalnya sejumlah peneliti menemukan petunjuk baru tentang asal-usul patung tersebut.
Mereka mengatakan bahwa The Unfinished Buddha dibawa dari tempat lain dan tidak dimaksudkan untuk ditempatkan di dalam stupa utama.
Sejumlah sejarawan mengemukakan sebuah teori yang menyebut bahwa ruang di dalam stupa memang dibuat kosong. Hal tersebut menjelaskan tentang desain yang melambangkan bentuk sempurna Sang Buddha melalui konsep Sunyata atau ‘ketiadaan’.
Meski demikian, lokasi asli dari The Unfinished Buddha hingga kini masih diperdebatkan.
The Unfinished Buddha saat ini ditempatkan di Museum Karmawibhangga yang berada di dekat Borobudur. Museum yang penuh dengan obyek bersejarah terkait Buddha itu memiliki dua kamar, yakni ruang restorasi dan ruang Karmawibhangga.
Ruang restorasi berisi peta dan gambar restorasi candi dan menggambarkan bagaimana blok batu saling bertautan, dan juga menampilkan beberapa artefak Hindu hasil ekskavasi. Sementara itu ruang Karmawibhangga memiliki 160 relief Karmawibhangga yang dipajang di kaki candi Borobudur.
Selain itu, museum yang terletak di dalam Taman Arkeologi Borobudur tersebut juga memiliki kerangka kerja arsitektur Candi Borobudur secara terperinci. Museum Karmawibhangga juga memiliki dokumen proyek restorasi yang dilakukan UNESCO pada tahun 1970-an.
Di samping misteri The Unfinishied Buddha yang belum terpecahkan, Candi Borobudur hingga kini masih menjadi salah satu keajaiban Indonesia yang paling banyak dikunjungi.
Candi Borobudur adalah candi Buddha terbesar di dunia. Candi yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, itu dihiasi dengan lebih dari 2.500 panel relief dan 504 patung. Kubah utamanya dihiasi 72 patung Buddha yang semuanya ditempatkan di dalam stupa
Selain menjadi obyek wisata, Candi Borobudur juga menjadi tujuan peziarah. Setiap tahun, umat Budha di Indonesia merayakan sejumlah raya keagamaan di monumen tersebut.