Begini Hukumnya Kalo Tidak Bangunkan Istri Saat Waktu Shalat
Sunday, July 9, 2017
Jika sudah memutuskan untuk menikah, maka seorang perempuan yang sudah jadi istri seorang pria sudah bukan tanggung jawab orang tua lagi, tapi sudah menjadi tanggungan suaminya sendiri.

Jadi jika istri melakukan dosa, seorang suami juga akan menerima konsekuensinya.

Jadi jika istri melakukan dosa, seorang suami juga akan menerima konsekuensinya.
Begitu juga dalam hal shalat yang biasanya ditinggalkan, yakni shalat subuh. Nah, jika seorang suami mendapati seorang istri tidur saat waktu subuh tiba, Maka wajib untuk dibangunkan. Lalu bagaimana jika tidak?
Allah SWT berfirman, “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka,” (QS. An-Nisa: 34).
Dan juga sabda Nabi SAW, “Seorang laki-laki adalah pemimpin dalam keluarganya dan akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya.”
Allah SWT berfirman, “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka,” (QS. An-Nisa: 34).
Dan juga sabda Nabi SAW, “Seorang laki-laki adalah pemimpin dalam keluarganya dan akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya.”
Berdasarkan dalil tersebut, suami wajib membangunkan istrinya untuk menunaikan shalat dengan berbagai macam cara, kecuali cara-cara haram. Selain itu, ia akan dimintai pertanggung jawaban atas diri istrinya di hadapan Allah, karena Allah telah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan,” (QS. At-Tahrim: 6).
Meski sibuk, seorang suami harus menyempatkan diri untuk mendidik keluarganya. Terutama dalam hal kegamaan, ingatlah seorang suami adakah imam dalam sebuah keluarga.
Meski sibuk, seorang suami harus menyempatkan diri untuk mendidik keluarganya. Terutama dalam hal kegamaan, ingatlah seorang suami adakah imam dalam sebuah keluarga.