Seminggu Sekali Obok-obok Rumah Sakit, Komplotan Maling Hanya Bidik Dua Barang Khusus ini
Wednesday, October 25, 2017
Pemeriksaan terhadap Farid, spesialis maling sepeda motor dan handphone (hp) di RSUD Bangil menemukan hasil mengejutkan.
Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Tinton Yudha Riambodo mengatakan, dari hasil pemeriksaan tersebut, tersangka ternyata sudah lebih dari lima kali mencuri sepeda motor dan handphone di RSUD Bangil.
"Bukan sekali atau dua kali. Sudah berulang kali. Hari ini dia apes, dia kepergok satpam, dan menjadi bulan-bulanan warga yang kesal terhadap perbuatannya," ujarnya, kepada Surya, Rabu (25/10/2017).
Dijelaskannya, aksi tersangka ini terungkap paska kunci T, alat yang biasa digunakannya untuk mencuri itu patah.
Patahan kunci T itu tertinggal di sepeda motor sasaran tersangka. Nah, korban melapor ke satpam RSUD Bangil.
"Kalau semisal kunci. T itu tidak patah, kemungkinan besar, tersangka bisa membawa lari sepeda motor korbannya, dan dua hp yang diambil dari kamar paviliun di RSUD," katanya.
Dalam melakukan aksinya, pelaku menyamar sebagai keluarga pasien yang sedang dirawat di RSUD Bangil.
Menurut Tinton, mereka merupakan komplotan maling yang cerdik. Kenapa disebut sebagai komplotan,karena kata Tinton, setiap beraksi Farid tidak sendirian, melainkan bersama tiga temannya.
Tiga temannya saat ini, lanjut dia, masih dlaam pengejaran polisi. Ia. Menjelaskan, polisi sudah mengantongi identitas teman Farid ini.
"Mereka kalau beraksi itu berkelompok, minimal bersama dua teman. Yang jelas, kami masih mengembangkan perkara ini," terangnya.
Selain itu, saat beraksi, mereka ini memilih masuk ke RSUD Bangil pada dinihari sekira pukul 00.30 WIB.
Di jam itu, pengawasan parkiran baik keluar masuknya kendaraan memang sudah berkurang alias tidak seketat pada siang hari. Mereka memanfaatkan celah itu untuk melakukan aksinya.
"Mereka masuk pada 00.30 WIB, dan keluar saat adzan shubuh. Ada waktu kurang lebih 2 jam 30 menit untuk mereka memilih sepedaa motor mana yang dibawanya," ungkap Tinton.
Di sana, para tersangka mengacak-acak parkiran. Mereka memilih sepeda motor sesukanya.
Minimal, saat beraksi, mereka mendapatkan satu sepeda motor. Tak hanya itu, ada yang bertugas mencuri sepeda motor dan ada juga yang bertugas patroli di kamar pasien.
"Yang bertugas patroli di kamar pasien ini berfungsi untuk mencuri HP. HP apapun disikat mereka. Setelah semuanya aman, mereka langsung bergegas meninggalkan lokasi ini," imbuhnya.
Ada juga fakta yang mengejutkan lain. Farid mengaku, aksi mencuri di RSUD Bangil ini dilakukan selama seminggu satu kali. Jadi, setiap satu minggu sekali, komplotan ini beraksi di RSUD Bangil.
"Kami akan kembangkan kasus ini," tambah Mantan Kasatreskrim Polres Lumajang tersebut.
Terpisah, Farid mengaku, hasil curian ini dijual di temannya yang ada di daerah Sapulante.
Mayoritas sepeda curian hanya laku dijual di kisaran harga Rp 700.000 - Rp 3 juta. Nah, hasil dari penjualan motor curian itu digunakan untuk foya-foya, atau kebutuhan lainnya.
"Tergatung mau digunakan untuk apa. Yang jelas setelah motor itu laku, uang kami bagi rata," jelasnya.
Farid menerangkan, untuk hp, biasanya dijual dan ada yang digunakan sendiri. Untuk yang dijual, biasanya hp yang memiliki harga jual tinggi.
"Biasanya hp yang mahal, seperti samsung, oppo, dan sebagaainya. Kalau yang dipake. Sendiri itu hp. Yang biasa saja," pungkasnya.