6 Fakta Pemecatan Dokter 'Cuci Otak' Terawan, Metodenya Diklaim Sudah Sembuhkan 40 Ribu Pasien
Tuesday, April 3, 2018
Mayjen TNI dr Terawan Agus Putranto menjadi ramai diperbincangakan baru-baru ini akibat isu 'pencucian otak'.
Baca Juga
Keputusan IDI tersebut diambil setelah sidang Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) PB IDI yang menilai Dokter Terawan melakukan pelanggaran etika kedokteran.
(Isu Perpecahan di Tubuh Arema FC Menyeruak, Begini Komentar Pelatih Joko Susilo)
IDI juga turut mencabut izin praktek Dokter Terawan, ditambah himbauan kepada pengurus IDI daerah maupun PDSRI untuk menaati putusan MKEK tersebut.
Dilansir dari berbagai sumber artikel, berikut beberapa fakta dipecatnya dokter Terawan.
1. Dipermasalahkan
Dokter Terawan menerapkan metode 'cuci otak' bagi para penderita stroke.
Hal itu dipermasalahkan hingga membuat IDI memberhentikan dari pekerjaannya.
Dilansir dari TribunSolo, masalah menjadi panas lantaran Kepala RSPAD dan anggota tim dokter Presiden itu enggan menanggapi undangan pemeriksaan terhadap praktik 'cuci otak' itu ke rekan sejawatnya di IDI.
IDI menilai penerima Bintang Mahaputera Naraya itu tidak terbuka dan tak pernah mau memberikan penjelasan di forum ilmiah kepada sesama sejawat kedokteran.
Padahal ada kecemasan akan keamanan dan risiko terapi itu bagi pasien.
2. Penjelasa dokter Terawan tentang 'Cuci Otak'
Dokter Terawan menjelaskan metode 'cuci otak' itu secara ringkas.
Menurutnya, metode tersebut adalah memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah melalui pangkal paha penderita stroke.
Ini dilakukan untuk melihat apakah ada penyumbatan pembuluh darah di area otak yang dapat mengakibatkan aliran darah ke otak bisa macet.
Aliran darah yang terhenti menyebabkan saraf tubuh tidak bisa bekerja dengan baik hingga menyebabkan stroke.
Sumbatan itu lewat metode DSA kemudian dibersihkan sehingga pembuluh darah kembali bersih dan aliran darah pun normal kembali.
Pembersihan sumbatan dapat dilakukan mulai ari pemasangan balon di jaringan otak (transcranial LED), yang kemudian dibantu terapi.
ada juga cara lain memasukkan cairan Heparin yang bisa memberi pengaruh pada pembuluh darah.
Cairan itu juga menimbulkan efek anti pembekuan darah di pembuluh darah.
"Ada banyak pasien yang merasa sembuh atau diringankan oleh terapi “cuci otak” itu, jelas Terawan dikutip dari TribunSolo
Biayanya antara paling murah Rp 30 juta per pasien.
Tapi ada juga yang menyebut bisa Rp 100 juta per pasien.
(Pelatih Persebaya Alfredo Vera Akan Rotasi Pemain Saat Lawan Barito, Akankah David da Silva Starter?)
3. Sudah tangani 40.000 pasien
Dilansir dari Warta Kota, dokter Terawan sudah menerapkan metode ini sejak tahun 2005.
Dia mengatakan telah menangani sekitar 40.000 pasien.
Tak banyak muncul komplain dari masyarakat dan dia menganggap sebagai bukti kevalidan metode yang diterapkannya.
Bahkan cukup banyak tokoh sudah mencoba metode DSA itu.
Seperti mantan Wapres Try Sutrisno, mantan kepala BIN Hendropriyono, tokoh pers Dahlan Iskan dan isteri serta sejumlah figur publik lainnya.
4. Seruan #SaveDokterTerawan
Ketua Dewan Pembina Partai Golkar menyerukan upaya penyelamatan terhadap Mayjen TNI dr Terawan Agus Putranto atas metode 'cuci otak'nya dipersoalkan.
Melalui akun instagramnya, Aburizab Bakrie mengungkapkan metode itu telah menolong baik mencegah maupun mengobatan ribuan orang penderita stroke.
"Saya sendiri termasuk yang merasakan manfaatnya, juga Pak Tri Sutrisno, SBY, AM Hendropriyono, dan banyak tokoh/pejabat, juga masyarakat luas. Mudah menemukan testimoni orang yang tertolong oleh dr Terawan," tulis Aburizal Bakrie di akun Instagramnya, Selasa (3/4/2018) sekitar 5 jam lalu.
5. Pengakuan pasien
Pemecatan dokter Terawan ini membuat keluarga pasien turut angkat bicara.
Hal ini diungkapkan oleh seorang keluarga pasien melalui akun Instagram-nya bernama @fitrioktarini
Dalam captionnya, ia mengatakan jika metode DSA yang diterapkan oleh dokter Terawan telah menyelamatkan suaminya.
Pasalnyam suaminya terkena stroke cukup lama dan melakukan serangkaian terapi dan pengobatan.
Namun, kondisinya tak kunjung membaik hingga akhirknya ia berobat ke dokter Terawan.
Akhirnya, suaminya melakukan DSA dan sembuh hingga saat ini.
6. Pasien sembuh selang 4-5 jam pascaoperasi
Dokter Terawan terbilang cerdas dan menemukan metode baru untuk penderita stroke.
Dalam pengalamannya, pasien bisa sembuh dari penyakit strokenya selang 4-5 jam pascaoperasi.
Bahkan, metode pengobatan tersebut ternyata sudah diterapkan terlebih dahulu di Jerman dengan nama paten 'Terawan Theory'.
sumber: Grid.id