Kena Semprot Media Rusia Usai Sindir Fadli Zon, Pendidikan Tsamara Amany Akhirnya Terungkap
Saturday, April 7, 2018
Baru-baru ini nama politisi muda, Tsamara Amany menjadi sorotan publik.
Baca Juga
"Walau tidak secara jelas menyebut nama, namun tweet tersebut secara jelas diarahkan untuk melecehkan Presiden Jokowi," kata Ketua DPP PSI, Tsamara Amany, dalam keterangannya, Jumat (30/3/2018), dikutip dari Tribunnews.
PSI menganggap tweet tersebut melukai hati rakyat Indonesia yang mendukung Presiden Jokowi.
Menggambarkan Presiden yang didukung mayoritas rakyat sebagai ‘panga plongo’ pada dasarnya adalah penghinaan yang sama sekali tidak pantas.
Sebaliknya, ujar Tsmara, Fadli Zon juga selayaknya menyadari bahwa Vladimir Putin bukanlah tipe pemimpin yang popular di negara-negara demokrasi.
Menurut penelitian Gallup International 2017, popularitas Putin terutama hanya tinggi di negara Rusia dan negara-negara eks-komunis, negara komunis seperti Vietnam, serta negara-negara yang masih belajar berdemokrasi.
"Di negara-negara demokratis, popularitas Putin sangat rendah," ujar Tsamara.
Menyinggung Presiden Rusia Vladimir Putin (sub judul)
Pada Kamis (5/4/2018), Tsamara kembali menghebohkan dengan pernyataannya seputar Presiden Rusia, Vladimir Putih.
Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany menyambangi redaksi Tribunnews.com di Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (27/3/2018). TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Dilansir dari Tribunnews, melalui akun Twitter @RBTH Indonesia yang cuitkan pada Kamis (5/4/2018).
Mulanya, PSI melalui Tsamara mengunggah sebuah video.
"Putin bukan contoh pemimpin yang baik, yang membungkam oposisi dan pers di Rusia sana. Di rusia tidak ada kebebasan beraspirasi seperti di Indonesia.
Baca: Heboh, Disebut Tuan Guru Bajang Kerahkan 20 Bus Untuk Aksi 212, Jawaban Menteri Susi Dipuji Netizen
Bahkan di sana, praktik-praktik korupsi dibiarkan begitu saja, Kalau kita lihat index presepsi korupsi, Indonesia jauh di atas Rusia.
Nah, kalau sudah tahu seperti itu, yakin mau dijadikan standar kepemimpinan? kalau saya tidak mau ada pemimpin seperti itu di Indonesia."bunyi ucapan Tsamara dalam video tersebut.
Video tersebut tersebar dan rupanya mendapatkan tanggapan dari RBTH Russia Beyond Indonesia.
RBTH adalah sebuah penghubung antara masyarakat Rusia dan khalayak asing.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobyeva mengundang Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany untuk melakukan dilaog.
Hal itu disampaikan oleh akun resmi Russia Beyond the Headlines (RBTH) untuk Indonesia pada Jumat (6/4/2018) siang.
RBTH mengaku jika pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Kedutaan Rusia untuk Indonesia di Jakarta.
Hingga akhirnya mereka sepakat untuk mengundang Tsamara Amany pada kegiatan 'press briefing' bulanan di kediaman dubes.
Setelah mengirimkan undangan resmi, mereka berhasil menghubungi langsung Tsamara Amany.
Akan tetapi, politisi muda itu ridak bisa memenuhi undangan dubes Rusia dikarenakan ada acara lain.
Pendidikannya
Tsamara Amany Alatas, politisi muda Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang berani menantang debat Fadli Zon, ternyata belum resmi lulus kuliah jenjang sarjana.
Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina Jakarta itu baru pada 21 April mendatang diwisuda.
"Saya belum resmi lulus, baru 21 April nanti diwisuda," kata Tsamara, perempuan berusia 21 tahun, di Surabaya, Kamis (5/4/2018), dikutip dari Kompas.com.
Dalam skripsinya, Tsamara mengangkat tentang komunikasi politik di partai yang kini diperjuangkannya.
"Skripsinya juga tentang komunikasi politik," jelas calon anggota legislatif DPR RI dari Dapil DKI II ini.
Tsamara terbilang muda di jagat perpolitikan Indonesia. Pada usia yang baru 21 tahun, dia sudah menduduki jabatan Ketua DPP PSI Bidang Eksternal.
"Jika menurut sebagian orang politik itu kotor, bagi saya bisa bersih, tergantung bagaimana kita memanfaatkan," ucapnya.
Dia merasa selama ini pemuda hanya menjadi obyek politik, padahal para pemuda memiliki peluang yang sama untuk juga ikut menentukan arah pembangunan bangsa.
"Jika selama ini pemuda menjadi obyek politik, sekarang waktunya pemuda menjadi subyek," ujarnya.
Sambil menunggu waktu wisudanya, Tsamara kini lebih giat turun ke masyarakat untuk menyosialisasikan dirinya di Dapil DKI II meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan luar negeri.
sumber: Tribunnews