Fakta-fakta Kasus Siswi SMP Disekap dan Dilecehkan 5 Debt Collector karena Tunggak Cicilan Motor
Monday, July 9, 2018
Nasib malang dialami RR (14) -- disekap oleh kelompok orang yang mengaku sebagai penagih utang atau debt collector ketika akan berangkat ke sekolah.
Gadis malang ini disekap lantaran sepeda motor yang ia bawa belum dilunasi cicilannya alias menunggak.
Gadis yang baru lulus SMP itu pun langsung dibawa oleh sekelompok orang tersebut.
Beruntung, aparat kepolisian bergerak cepat, sehingga korban bisa segera diselamatkan dari lokasi penyekapan.
TribunnewsBogor.com merangkum fakta-fakta penyekapan yang dilansir dari berbagai sumber:
1. Dipaksa ikut
RR cuma bisa menangis saat sekelompok orang yang mengaku debt collector mengambil paksa sepeda motor yang sedang ia kendarai di jalanan.
Melansir Tribun Jakarta, RR dicegat oleh pelaku ketika tengah melintas di kawasan Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (6/7/2018) siang.
RR, yang ketakutan, hanya bisa pasrah dan menangis sewaktu para debt collector itu memaksanya meminta motor tersebut.
Tak hanya itu, siswi SMP itu juga dipaksa untuk ikut dengan para debt collector menuju kantor leasing MF di Jalan Srengseng Raya, Kembangan, Jakarta Barat.
"Pas kejadian itu saya lagi kerja di Bekasi. Tiba-tiba anak saya telpon sambil nangis-nangis katanya dia dibawa ke kantor debt collector," kata N (42), ibu korban.
Menurutnya, putrinya itu akan menuju sekolahnya di kawasan Slipi untuk melakukan cap tiga jari.
"Anak saya mau cap tiga jari di SMP 61 Slipi bawa motor sendiri, Tahu-tahu pas mau masuk Simpang Slipi dia dipepet sama lima orang yang naik tiga motor," ujar N saat berada di Mapolsek Palmerah, Jumat (6/7/2018) malam.
2. Nunggak Cicilan 3 Bulan
N mengakui kalau dirinya menunggak cicilan sepeda motor matic yang dikendarai oleh putrinya hingga tiga bulan.
Namun, ia tidak terima dengan cara pihak leasing yang malah berbuat tindakan di luar batas kepada putri kesayangannya itu.
"Motor memang telat tiga bulan. Cicilannya tinggal beberapa bulan lagi, saya sudah bayar 31 kali angsuran," kata N.
"Enggak apa-apa motor diambil tapi anak saya jangan dibawa. Anak saya juga ditanya masih perawan apa enggak. Jelas aja anak saya nangis-nangis," kata N dengan nada geram.
Saat itu, kata dia, putrinya bersama kedua temannya hendak pergi untuk melakukan cap tiga jari pendaftaran SMK.
Namun, hanya putrinya yang dibawa pergi oleh penagih hutang.
"Cuma R tuh sendiri dibawa muter-muter dibawa sampe ke MF. Jadi saya ditelepon ada kok WA-nya dia takut nangis-nangis," katanya, mengutip Kompas.com.
3. Diselamatkan Polisi
Saat tahu putrinya disekap oleh kelompok penagih utang, orangtua RR pun langsung melapor kepolisi.
"Saya lapor polisi minta petunjuk akhirnya mereka langsung ke TKP. Alhamdulilah anak saya masih disana tapi debt collector-nya kabur," kata N.
Kapolsek Palmerah Kompol Aryono menjelaskan, korban sudah diselamatkan setelah pihaknya memeriksa sejumlah saksi dan mendatangi lokasi penyekapan.
"Anak tersebut pulang dari sekolah, dan motor diambil oleh beberapa orang debt collector, sehingga anak itu dibawa debt collector," kata Aryono, Jumat (7/7/2018), di Polsek Pamerah malam, mengutip Kompas.com.
Baca: Didatangi Puluhan Debt Collector Gara-gara Tas Hermes, Wanita Cantik Mengadu ke Hotman Paris
Setelah dilakukan pemeriksaan dengan beberapa saksi di lokasi kejadian, korban diketahui hanya ditelantarkan setelah diculik.
"Di sana cuma ditelantarkan saja. Hanya di pojokan gedung. Kasihan sekali," kata Aryono.
4. Polisi Memburu Pelaku
Pihak kepolisian hingga kini masih melakukan penyelidikan dugaan kasus penculikan yang dilakukan oleh kelompok penagih utang itu.
Aryono menegaskan, pihaknya akan segera meringkus lima debt collector yang telah membawa RR ke kantor MF.
Sebab, saat polisi meyelamatkan korban, para pelaku sudah kabur melarikan diri.
Saat ini, polisi baru mengamankan sembilan pekerja dari kantor leasing tersebut untuk dimintai keterangan.
"Pelaku ada lima, akan kami kejar secepatnya. Ini sangat meresahkan apalagi korbannya anak di bawah umur," tegas Aryono.
Sementara itu, hingga berita ini ditutunkan berlum ada keterangan dari pihak leasing yang diduga melakukan penyekapan kepada korban.
sumber: Tribunnews