H-4 Nikah, Wanita Ini Baru Tahu Calon Suami Meninggal Lewat Facebook, Undangan Kosong Jadi Firasat
Wednesday, July 11, 2018
Harapan JAH (18) untuk menikah dengan sang kekasih, ZHH alias D (19), harus pupus.
Empat hari sebelum akad nikah, D dinyatakan telah meninggal dunia.
Baca Juga
Hal itu disampaikan langsung oleh JAH, perempuan asal Maros, Sulawesi Selatan.
D diketahui meninggal dunia akibat serangan jantung pada Minggu (8/7/2018) lalu.
Padahal, pada Kamis (12/7/2018) ini rencananya mereka akan mengikat janji sebagai suami-istri.
Kabar meninggalnya D baru diketahui JAH melalui Facebook.
Saat itu ada seorang teman yang membuat status tentang meninggalnya D.
Teman tersebut lalu menandai JAH di postingannya.
"Saya baru tahu kalau D meninggal saat buka Facebook," katanya dilansir TribunJatim.com dari TribunMaros.com, Selasa (10/7/2018).
"Ada temannya yang menandai saya di statusnya kalau Dion meninggal."
"Awalnya saya tidak percaya. Saya kira mereka hanya bercanda."
JAH pun mengikuti nalurinya untuk menelepon ponsel D.
Tapi, tak ada respon.
Ia kemudian menghubungi keluarga D yang kebetulan ada di rumah D.
JAH langsung menangis histeris, tak percaya bahwa laki-laki yang dicintainya telah pergi untuk selama-lamanya.
Tanpa berpikir panjang ia lalu mendatangi rumah duka untuk meyakinkan bahwa kabar buruk ini benar adanya.
Bendera putih dan keramaian orang yang sedang bersedih adalah kenyataan pertama yang JAH saksikan.
JAH bergegas masuk ke rumah, ia memeluk erat jenazah sang kekasih yang hendak dikafani.
"Hancur sekali perasaanku," ungkap JAH.
"Tapi, saya akan terus mencoba untuk ikhlas."
"Saya sangat sayang dan cinta sama dia, tapi Tuhan berkehendak lain."
JAH dan D tinggal sekampung, setelah setahun berpacaran mereka memutuskan untuk menikah.
Sayangnya, keinginan mereka tak sejalan dengan garis takdir Tuhan.
Firasat JAH Sebelum Kepergian D
JAH mengaku telah memiliki firasat buruk sebelum meninggalnya D.
Beberapa hari sebelum meninggal, Jita sudah melihat Dion tidak punya semangat.
Ada juga kejadian "aneh" yang terjadi pada undangan pernikahan mereka.
Undangan JAH dan D awalnya telah dicetak dan disebar.
Tapi, ternyata tak ada tulisannya.
D juga kerap menyampaikan jika ia tidak mampu lagi.
Namun, perkataannya tersebut tidak pernah diteruskan.
Bahkan D pernah menyampaikan ke JAH, bahwa akan terjadi sesuatu dan JAH diminta untuk sabar menghadapinya.
Hal itu lantas membuat JAH bertanya apa maksud perkataan D.
Tapi, D tidak pernah menjawabnya.
"Sering bilang begitu, tapi saya selalu marah dan tidak mendengarkannya," kata JAH.
"Di undangan juga, sudah tersebar, tapi saat dibuka oleh keluarga tidak ada tulisannya."
"Hanya sebatas kertas kosong."
"Keanehan" lainnya, mereka memesan undangan di percetakan yang berwarna ungu.
Namun, tengah mengapa undangan yang jadi dan sudah datang malah berwarna hitam.
sumber: TRibunnews