-->

Penjambret Dihantui Bayang-Bayang Korban, Ternyata Di Sini Posisi Tas Penumpang Ojol Saat Dijambret



Pelaku penjambretan yang tewaskan penumpang ojek online di Kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat telah menyerahkan diri.

Banner iklan disini Klaim Voucher >> Klik Disini


Pelaku berinisial SH (27) telah menyerahkan diri ke Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Minggu (8/7/2018) sore.

SH mengungkapkan, ia tak menyangka aksinya itu akhirnya menewaskan Warsilah.

Warsilah tewas setelah kepalanya terbentur aspal usai mempertahankan tas miliknya yang dijambret pelaku.

Pelaku pun merasa bersalah dan akhirnya memutuskan untuk menyerahkan diri.

Selama ini, SH mengaku sudah 8 kali melakukan aksinya.

Berikut 5 fakta soal pelaku penjambretan penumpang ojek online yang menyerahkan diri ke polisi dirangkum dari Kompas.com.

1. Takut Ditembak Mati

Diketahui SH menyerahkan diri ke Polsek Jagakarsa sekitar pukul 19.00 WIB, Minggu (8/7/2018).

"Saya nyerahin diri karena saya takut ditembak," ujar SH di Mapolres Jakarta Pusat, Senin (9/7/2018) dikutip dari Kompas.com.

mengatakan hanya ingin mengambil tas milik Warsilah yang diletakkan di atas motor.

SH mengaku tak menyangka aksinya membuat Warsilah terjatuh sehingga meninggal dunia.

Saat melihat Warsilah terjatuh, SH kabur ke arah Tanjung Priok dan memutar menuju arah Pulogadung, Jakarta Timur.

SH sempat ketakutan karena mendengar dari informasi di televisi bahwa pelaku penjambretan akan ditembak polisi.


Terduga penjambret Warsilah, seorang pengemudi ojek online di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada Minggu (1/7/2018) telah menyerahkan diri. (Kompas.com/Sherly Puspita)
2. Minta Diantar Paman

Karena merasa ketakutan, akhirnya ia memutuskan untuk menyerahkan diri.

Pelaku yang tinggal di Cakung, Jakarta Timur, itu kemudian mendatangi rumah pamannya yang berada di Jagakarsa, Jakarta Selatan, untuk mengadu.

Setelah dinasihati pamannya, pada Minggu (8/7/2018) SH memutuskan untuk menyerahkan diri.

"Saya tahu juga Pak, saya salah, jadi saya menyerahkan diri," ujar SH.

3. Dihantui Bayang-Bayang Korban

SH mengaku, kerap terbayang akan korbannya.

"Saya enggak nyangka Pak, kayak selalu ada bayang-bayang ( korban) yang ngikuti di mana-mana," ujar SH di Mapolres Jakarta Pusat, Senin (9/7/2018).

SH mengatakan baru mengetahui W meninggal tiga hari setelah kejadian dari informasi di televisi.

Usai melakukan aksinya, SH wara-wiri di sekitar Jakarta Pusat dan tidak kembali ke kontrakannya di Cakung, Jakarta Timur.

SH mengaku kebingungan setelah kejadian itu.

"Selama tiga hari perasaan saya enggak tenang, saya merasa bersalah. Saya ke rumah Pakde saya, terus saya bilang tolong antarkan saya ke kantor polisi terdekat karena saya punya masalah seperti ini. Akhirnya beliau nganterin saya," ujar SH.

4. Sudah Intai Korban dari Kejauhan

Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Arie Ardian mengatakan, SH (27), pelaku yang menjambret Warsilah, telah mengincar penumpang ojek online itu sejak melintas di kawasan Rawasari, Jakarta Pusat.

Adapun Warsilah dijambret dan tewas di Jalan Ahmad Yani, Jakarta Pusat, atau sekitar 3 kilometer dari lokasi pertama SH memantau Warsilah.

"Jadi, dia berputar-putar di sekitar Cililitan, setelah itu dia masuk ke daerah Rawasari. Ketika sudah melihat korbannya, dia ikuti sampai ke Jalan Ahmad Yani persis di depan PT Gudang Garam," ujar Arie, di Mapolres Jakarta Pusat, Senin (9/7/2018).

5. Tas Korban Disimpan di Tengah

Arie mengatakan, SH menjadikan Warsilah sebagai target karena melihat tas perempuan itu yang diletakkan di tengah tempat duduk, antara korban dan pengemudi ojek online.

SH yang mengendari sepeda motor kemudian memepet Warsilah dan langsung menarik tas yang tidak terjaga.

Secara spontan, Warsilah menahan tas miliknya.

Beberapa saat sempat terjadi tarik-tarikan antara SH dan Warsilah.

Namun, karena tenaga SH yang lebih kuat, Warsilah ikut tertarik sehingga akhirnya terjatuh.

Pelaku langsung menarik tas korban.

Karena refleks menahahan tas nya, (korban) jadi terjatuh," ujar Arie.

Kejadian itu mengakibatkan Warsilah tewas di tempat dengan luka parah di bagian kepala.


SH (27), pelaku penjambretan penumpang ojek online di Cempaka Putih menyerahkan diri ke Mapolsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (8/7/2018). (KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA)
6. Ingin Minta Maaf ke Keluarga

SH mengaku menyesal atas aksi penjambretan yang menyebabkan gadis itu tewas.

SH mengatakan, ia akan meminta maaf kepada keluarga Warsilah jika nanti mereka bertemu.

"Saya mau minta maaf sebesar-besarnya atas perbuatan saya. Saya menyesal dan mengaku salah," kata SH di Mapolres Jakarta Pusat, Senin (9/7/2018).

SH mengatakan, ia hanya berniat merampas tas Warsilah dan tidak berniat membuat Warsilah terjatuh lalu meninggal dunia.

Sehari-hari SH bekerja sebagai sopir angkot jurusan Pulogadung-Kota.

"Saya nyesal, saya bertobat. Setelah keluar dari penjara saya mau hidup apa adanya. Saya tahu nanti banyak yang enggak terima, saya sadar diri. Saya kerja apa saja yang penting halal," ujar SH.


sumber:Tribunnews

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel