Hujan Tangis Keluarga Korban KRI Nanggala Saat Tabur Bunga ke Laut, KSAL: Sejarah Kelam TNI AL
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menyebut insiden karamnya KRI Nanggala-402 merupakan sejarah kelam bagi matranya. Ia pun bertekad memperbaiki semuanya agar insiden sejenis tak terulang.
Hal itu dikatakannya saat menggelar upacara tabur bunga bersama 184 anggota keluarga dari 53 kru kapal selam, di atas KRI dr. Suharso-990 di utara perairan Bali yang menjadi lokasi karamnya KRI Nanggala-402, Jumat (30/4).
"Musibah ini merupakan catatan kelam dalam sejarah TNI AL, khususnya bagi keluarga besar kapal selam korps Hiu Kencana," kata Yudo saat memberi sambutan dalam upacara tabur bunga.
Lihat juga: Nanggala dan Pengingat Abadi Krisis Alutsista
Kata Yudo, kejadian tersebut akan menjadi pembelajaran besar untuk TNI AL. Dia pun bertekad untuk memperbaiki segala hal yang ada di lembaganya agar kejadian serupa tak akan terulang.
"Kita bertekad untuk belajar dan memperbaiki segala sesuatunya agar pelaksanaan tugas-tugas operasi dan latihan ke depan dapat berjalan dengan aman dan selamat," ujarnya.
Upacara itu digelar dengan pelarungan bunga yang dilakukan oleh seluruh peserta yang hadir. Yudo menyebut upacara ini merupakan bentuk penghormatan dari TNI AL kepada para prajurit yang gugur.
Lihat juga: Temui Keluarga Awak KRI Nanggala-402, Jokowi Janjikan Rumah
"Jauh di dasar laut ini telah terbaring para prajurit pemberani KRI Nanggala-402 dalam keheningan dalamnya laut. Namun jiwa dan semangat tetap menyulut kami yang akan meneruskan perjuangan mereka," kata Yudo.
"Pengabdian hingga akhir hayat para ksatria Hiu Kencana tak akan pernah sia-sia, dengan motto wira ananta rudira atau tabah sampai akhir, mereka tetap dalam status patroli dalam keabadian," kata dia.
Untuk mengangkut 184 anggota keluarga para kru KRI Nanggala-402 ke acara tabur bunga, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sebelumnya mengerahkan tiga unit pesawat TNI AU Boeing 737 dari Lanudal Juanda menuju Bandara Udara Blimbing Sari Banyuwangi.
Lihat juga: TNI AL: Kapal Selam Tinggal Empat, Kita Tak Bisa Apa-apa
Pukul 08.15 WIB, Yudo Margono bersama keluarga prajurit KRI Nanggala-402 berangkat menuju tempat tabur bunga dengan menggunakan KRI dr. Soeharso-990 berangkat dari Dermaga Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.
Usai upacara tabur bunga ini, TNI AL mengaku tetap akan mengupayakan pengangkatan badan kapal selam KRI Nanggala-402 dari dasar laut. Namun, hal itu memerlukan perencanaan matang lantaran kapal ada di kedalaman 838 meter.
KRI Nanggala-402 karam di perairan Bali pada Rabu (21/4) dini hari. Seluruh awak kapal sebanyak 53 orang dinyatakan gugur dalam tugas.