Aneh memang tapi benar terjadi Bayezid Hossain, bocah 4 tahun asal Magura, Bangladesh Selatan yang terlihat seperti seorang kakek berusia 80 tahun. Hossain mengidap kondisi langka pada kulitnya. Karena kondisi langka inilah yang membuat fisik Hossain terlihat seperti layanya seorang kakek.
Ibu Hossain, Tripti Khatun (18) mengaku bahwa dirinya tidak pernah mengira jika anaknya akan mengidap kondisi langka seperti itu. Sebab, menurutnya, putranya terlahir dan berkembang secara normal seperti anak-anak balita pada umumnya.
Bahkan putranya telah memiliki gigi lengkap saat berusia 3 bulan. Namun sayang, seiring bertambahnya waktu kondisi Hossain malah semakin memburuk. Mulai dari kulitnya mengeriput sampai seluruh giginya lepas dan keropos.
“Aku kasihan melihatnya seperti ini. Setiap melihatnya, aku merasa pedih dan perih. Ini sungguh memilukan bagi saya juga dia,” kata Khatun, seperti dilansir Vemale.com, Senin (1/8).
Sebagai orangtua, Khatun pun telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyembuhkan anaknya. Bersama suaminya, Lovelu Hossain (22), Khatun membawa putranya ke rumah sakit.
Dari situlah ia mengetahui bahwa putranya mengidap kondisi langka. Dokter mendiagnosa bahwa Hossain menderita Progeria. Yaitu sebuah penyakit yang menyebabkan penderitanya menjadi lebih cepat tua hingga 8 kali lebih cepat dari manusia normal.
Selain menderita Progeria, Hossain juga memiliki bentuk kutis Laxa, sebuah gangguan jaringan ikat langka yang menyebabkan kulit berkeriput, mengandung lipatan dan menggantung longgar.
Sedihnya, dokter mengungkapkan bahwa anak-anak yang menderita kelainan ini tak bisa bertahan hidup lebih dari usia 13 tahun.
Perkataan itu sontak membuat Khatun dan Lovelu sedih. Perasaannya langsung hancur berkeping-keping, seakan tidak ada harapan lagi.
Meski demikian, mereka bangga dengan putranya karena tidak pernah mengeluh dengan kondisinya.
“Ia tak pernah mengeluh dengan kondisinya. Ia juga tak suka ketika kami membahas kondisinya. Ia hanya akan menangis karena ia sering kali merasa canggung.” Kata Lovelu.
Ibu Hossain, Tripti Khatun (18) mengaku bahwa dirinya tidak pernah mengira jika anaknya akan mengidap kondisi langka seperti itu. Sebab, menurutnya, putranya terlahir dan berkembang secara normal seperti anak-anak balita pada umumnya.
