-->

Ahok Minta Umat Islam Tak Gunakan Tuntunan Agama Dalam Memilih Pemimpin

Sepertinya pernyataan ahok kali ini kembali menimbulkan kontroversi, permintaan Basuki Tjahaja Purnama agar umat Islam tidak berpegang pada ayat suci Quran menjelang pilgub 2017 justru menjadi bumerang baginya. Hal itu karena, pernyataan tersebut justru menjadi sebuah bukti bahwa Ahok pemimpin yang sengaja menggunakan isu agama untuk menggiring opini publik.
Pernyataan itu dikemukan Ahok usai melakukan pendaftaran di KPU, kemarin. Selain itu, Ahok juga minta para lawan politiknya untuk berdebat masalah program pembenahan DKI Jakarta.

Banner iklan disini Klaim Voucher >> Klik Disini

“Lawan ide kami, jangan pakai Al Maidah 51,” pinta Ahok seperti disampaikan dalam jumpa pers di DPP Nasdem Cikini, Jakarta.

Baca Juga

Menanggapi hal ini, Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Adi Prayitno menilai wajar ada kegelisahan yang luar biasa tengah dihadapi Ahok. Hal itu terlihat dengan jelas adanya pergerakan perlawanan yang begitu masif di media sosial soal pemimpin kafir.

Pada bagian lain Adi menilai ada kekuatan dahsyat yang melampaui Megawati saat partai moncong putih itu mengusung AHok.

"Karena sejauh ini, Megawati dinilai sangat sulit untuk dilampaui oleh kekuatan apapun. Apalagi, dalam banyak kasus Ahok dianggap telah melukai perasaan kader PDIP dengan sejumlah perkataan yang kontroversial seperti mahar politik yang pernah diungkap Ahok," paparnya.

Kekuatan yang melampaui Megawati itu, imbuh Adi, bisa berupa kekuasaan maupun kekuatan modal. Namun demikian, saat ini masyarakat sudah sangat pintar menilai bahwa tak mungkin ada makan siang gratis dengan dukungan PDIP tersebut.

"Apalagi, sudah lama terdengar bahwa Ahok merupakan 'titipan' istana untuk Jakarta," ujarnya.

Hal lainnya yang juga ramai dibicarakan adanya soal adanya mahar politik yang diminta PDIP. "Namun semua itu hanya PDIP, Ahok dan Tuhan saja yang tahu persisnya seperti apa. Yang jelas, publik kian rasional," kata Adi lagi.

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel