Fenomena Belalai Air Terekam di Perairan Probolinggo
Monday, December 5, 2016
Fenomena alam berbentuk waterspout atau biasa dikenal dengan belalai air atau pusaran air yang menjulang ke awan hitam di langit terjadi di perairan wilayah Probolinggo, Jawa Timur. Fenomena itu terjadi pada Jumat 2 Desember sore dan berhasil terekam.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengunggah rekaman video fenomena waterspout itu melalui akun twitter miliknya @Sutopo_BNPB.
“Fenomena puting beliung mirip tornado di Probolinggo, Jatim 2/12/2016. Iklim sudah berubah,” tulis Sutopo.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Karangploso, Malang, Jawa Timur, Hartanto menyebut fenomena waterspout normal terjadi di musim penghujan seperti saat ini.
“Fenomena waterspout itu disebabkan adanya awan cumulonimbus atau kumpulan awan hitam di langit. Efeknya pusaran air tersedot ke atas menuju awan hitam itu,” kata Hartanto dikonfirmasi di Malang, Jawa Timur, Minggu (4/12/2016).

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengunggah rekaman video fenomena waterspout itu melalui akun twitter miliknya @Sutopo_BNPB.
Baca Juga
“Fenomena puting beliung mirip tornado di Probolinggo, Jatim 2/12/2016. Iklim sudah berubah,” tulis Sutopo.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Karangploso, Malang, Jawa Timur, Hartanto menyebut fenomena waterspout normal terjadi di musim penghujan seperti saat ini.
“Fenomena waterspout itu disebabkan adanya awan cumulonimbus atau kumpulan awan hitam di langit. Efeknya pusaran air tersedot ke atas menuju awan hitam itu,” kata Hartanto dikonfirmasi di Malang, Jawa Timur, Minggu (4/12/2016).
Menurutnya, awan cumulonimbus juga penyebab terjadinya puting beliung. Pembedanya, puting beliung terjadi di daratan dengan kekuatan bisa lebih besar dan bisa menerbangkan berbagai benda di darat ke angkasa.
Sedangkan waterspout hanya terjadi di perairan dengan naiknya pusaran air berbentuk seperti belalai menuju awan hitam di langit.
“Bedanya ya hanya lokasi terjadinya. Puting beliung di darat sedangkan waterspout di perairan. Biasanya berlangsung dalam belasan detik sampai lima menit,” ujar Hartanto.
Fenomena waterspout yang terjadi di perairan Probolinggo itu terekam dengan kekuatan yang diperkirakan mencapai 50 kilometer per jam dengan tinggi pusarannya mencapai 400 meter. Melihat pola yang terjadi, Hartanto menyakini fenomena ini sudah sering terjadi di tengah perairan.
“Tapi baru yang kemarin itu bisa terekam oleh kami. Ini juga bukan tornado, karena kalau tornado jangkauannya bisa lebih luas dan kekuatannya lebih besar lagi. Kalau di wilayah tropis seperti kita ini ya fenomena putting beliung dan waterspout itu,” papar Hartanto.
Kepala BPBD Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Nurjayadi menyebut tidak ada laporan kerusakan atau korban usai terjadinya waterspout tersebut.
“Lokasi di dekat pelabuhan wilayah Kota Probolinggo. Kalau nelayan sudah sering melihat fenomena itu saat melaut, tapi memang baru kemarin itu yang cukup besar,” ujar Dwijoko.
Sedangkan waterspout hanya terjadi di perairan dengan naiknya pusaran air berbentuk seperti belalai menuju awan hitam di langit.
“Bedanya ya hanya lokasi terjadinya. Puting beliung di darat sedangkan waterspout di perairan. Biasanya berlangsung dalam belasan detik sampai lima menit,” ujar Hartanto.
Fenomena waterspout yang terjadi di perairan Probolinggo itu terekam dengan kekuatan yang diperkirakan mencapai 50 kilometer per jam dengan tinggi pusarannya mencapai 400 meter. Melihat pola yang terjadi, Hartanto menyakini fenomena ini sudah sering terjadi di tengah perairan.
“Tapi baru yang kemarin itu bisa terekam oleh kami. Ini juga bukan tornado, karena kalau tornado jangkauannya bisa lebih luas dan kekuatannya lebih besar lagi. Kalau di wilayah tropis seperti kita ini ya fenomena putting beliung dan waterspout itu,” papar Hartanto.
Kepala BPBD Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Nurjayadi menyebut tidak ada laporan kerusakan atau korban usai terjadinya waterspout tersebut.
“Lokasi di dekat pelabuhan wilayah Kota Probolinggo. Kalau nelayan sudah sering melihat fenomena itu saat melaut, tapi memang baru kemarin itu yang cukup besar,” ujar Dwijoko.