-->

Bersepeda 600 KM Demi Temui Kakaknya yang Sakit, Setelah Sampai Pria Ini Malah Harus Menerima Kenyataan Pahit!

Mempunyai saudara kandung memang mempunyai ikatan tersendiri bagi setiap orang.


Banner iklan disini Klaim Voucher >> Klik Disini


Walapun ketika masih kecil antara adik-kakak banyak tidak akurnya, namun justru itulah yang mempererat kebersamaan.

Antara kakak-adik memang seharusnya saling melindungi satu sama lain.

Membangun rasa bersama dan saling menolong ketika tertimpa bencana atau musibah.

Seperti halnya kisah adik-kakak yang berasal dari Filipina ini.

Jessie Hallig (22) menerima kabar bahwa kakaknya, Rhamil (29) sedang sakit keras.

Mengetahui hal tersebut, Jessie memutuskan untuk pulang dan mendatangi sang kakak untuk terakhir kalinya.

Keingin Jessie untuk pulang ke kampung halamannya bukan tanpa hambatan.
Jessie yang tinggal di Kota Pasig tidak memiliki cukup uang untuk melakukan perjalanan pulang ke rumahnya yang berada di Barangay Hingra, Magallanes, sebuah kota di Provinsi Sorsogon, Filipina.

Dalam kondisi kekurangan uang tersebut, Jessie harus tetap menemui sang kakak yang kondisinya memburuk.

Akhirnya Jessie memutuskan untuk melakukan perjalanan menggunakan sepeda gunung miliknya.

Dari Kota Pasig, Manila menuju Bicol, Sorsogon dengan jarak tempuh 600 kilometer.

Pada 16 Januari, Jessie mengunggah beberapa foto ke Facebooknya dengan caption berikut:

“Magba-bike ako para sayo kuya rham. Gusto ko lumaban ka. Kaya mo yan, Kaya natin. Gagaling ka. Padyak koi to para sayo.”

“Aku akan mengendarai sepeda ini untukmu Rham. Aku ingin kamu berjuang. Kamu pasti bisa. Kita pasti bisa. Kamu akan sembuh. Perjalanan ini adalah untuk kamu.”

Netizen yang melihat unggahan Jessie tergerak hati untuk menemani perjalanannya dengan cara berkonvoi.

Melihat hal tersebut, Jessie mengaku tak merasa lelah.

Karena banyak orang yang mendukungnya.
“Hindi po ako nakakaramdam ng pagod magpadyak dahil maliban sa iniisip ko ang aking kuya Rham, parang lagi akong nakakargaha ng energy dahil sa dami ng sumusuporta.”

“Aku tidak merasa lelah karena selain berpikir tentang saudaraku, aku sangat gembira bahwa banyak telah mendukungku,” ucap Jessie.

Sebelumnya, kakak Jessie telah menerima perawatan di rumah sakit selama lima hari.

Namun karena keterbatasan biaya, Rham terpaksa pulang.

Dari situlah kondisi Rham semakin memburuk.

Setelah melalui perjalanan yang sangat melelahkan, akhirnya Jessie tiba di rumah.

Namun nahas, Rham telah meninggal dunia beberapa jam sebelum Jessie tiba.

Rham harus meregang nyawa karena penyakit Immuno-compromise Pneumonia.

Tentunya Jessie merasa terpukul dengan kenyataan yang ia hadapi dan tangisan Jessie pun pecah.

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel