-->

Mengejutkan! Darah Komodo Ternyata Berkhasiat Untuk Manusia

Komodo adalah hewan predator yang langka, yang hanya bisa ditemukan di Indonesia. Khususnya di Pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang dan Gili Dasami di Nusa Tenggara.


Banner iklan disini Klaim Voucher >> Klik Disini


Karena besar tubuhnya, kadal raksasa ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasi ekosistem tempat dia hidup.

Sebuah penelitian terkini menemukan bahwa di dalam darah komodo, terdapat fragmen-fragmen protein yang memiliki sifat antimikroba yang membuat komodo kebal terhadap bakteri yang terdapat pada makanannya.

Dikutip dari New Atlas, sebuah laporan pada Journal of Proteome Research menyimpulkan bahwa terdapat 48 senyawa di dalam darah hewan berdarah dingin ini yang bisa membantu melawan bakteri, termasuk mereka yang kebal dari antibiotik.
Seperti yang diwartakan Science Alert pada Jumat, 24 Februari, penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa di dalam mulut komodo, terdapat hampir 57 jenis bakteri berbahaya. Meskipun tidak diketahui secara pasti darimana asalnya, peneliti menyimpulkan bahwa sebagian besar bakteri berasal dari air minum komodo yang terkontaminasi kotoran. Hal inilah yang menarik perhatian tim peneliti dari George Mason University untuk menganalisa kandungan yang terdapat dalam darah komodo.

Berangkat dari penelitian terdahulu mereka terhadap aligator, tim peneliti berhasil mengidentifikasi 48 senyawa cationic antimicrobial peptides (CAMPs) di dalam darah komodo. Senyawa ini merupakan rantai kecil asam amino yang ditemukan pada sistem imun sebagian besar makhluk hidup untuk melawan bakteri.

Di antara 48 senyawa yang ditemukan pada darah komodo, tim peneliti mensintesa delapan peptida dan mengujinya dengan dua bakteri yang diberi nama “superbug”, yaitu Pseudomonas aeruginosa (bakteri yang melemahkan imun manusia) dan Staphylococcus aureus (bakteri pada kulit manusia). Dari 8 senyawa yang disintesa, hanya 7 yang mampu membunuh kedua bakteri tersebut dan 1 yang efektif melawan bakteri P. aeruginosa.

Dari temuan ini, tim peniliti berharap bisa membantu pengembangan obat-obatan terbaru di masa depan yang bisa melawan dan melumpuhkan bakteri yang kebal antibiotik.

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel