Sereeem Banget, Kartika Hampir Tenggelam Saat Terjebak di Kolong Tol Cikunir
Tuesday, February 21, 2017
Kartika Dewi (23), warga Jati Asih, Kabupaten Bekasi, mengalami kejadian yang menakutkan saat dirinya sendirian terjebak di Jalan Tol Cikunir 4. Hampir saja dia terjebak dalam banjir seleher orang dewasa.

Hal ini diceritakan oleh ayah Kartika, yakni Tian Bahtiar, kepada detikcom, Selasa (21/2/2017). Selepas subuh, Kartika pulang dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, untuk mengantar suaminya.
“Kemudian dia hendak pulang, masuk Tol Cikampek. Sekitar 100 meter sebelum Pintu Tol Cikunir 4 Bekasi, di kolong jembatan, dia terjebak banjir,” kata Tian.

Hal ini diceritakan oleh ayah Kartika, yakni Tian Bahtiar, kepada detikcom, Selasa (21/2/2017). Selepas subuh, Kartika pulang dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, untuk mengantar suaminya.
Baca Juga
“Kemudian dia hendak pulang, masuk Tol Cikampek. Sekitar 100 meter sebelum Pintu Tol Cikunir 4 Bekasi, di kolong jembatan, dia terjebak banjir,” kata Tian.
Tian mengetahui masalah yang mengancam jiwa putrinya itu lewat panggilan telepon pada 05.07 WIB tadi. Saat itu, Kartika memberi tahu Tian dengan panik dan menangis bahwa dirinya sedang disergap air di kolong tol yang gelap seorang diri.
“Anak saya beberapa menit terjebak, panik, dan menangis. Saya beri tahu dia untuk mematikan mesin,” kata Tian.
Kartika tak bisa membuka pintu mobilnya karena tekanan air dari luar begitu kuat. Padahal air semakin tinggi. Kejadian horor ini jelas mengancam jiwa Kartika.
Beruntung, ternyata aki Toyota Innova bernomor polisi B-1401-KZU itu masih cukup bertenaga untuk membuka kaca jendela mobil. “Dalam kondisi panik dan air memenuhi dashboard, anak saya bisa keluar dari mobil. Dia berteriak minta tolong, tapi tak ada yang membantu,” kata Tian.
“Anak saya beberapa menit terjebak, panik, dan menangis. Saya beri tahu dia untuk mematikan mesin,” kata Tian.
Beruntung, ternyata aki Toyota Innova bernomor polisi B-1401-KZU itu masih cukup bertenaga untuk membuka kaca jendela mobil. “Dalam kondisi panik dan air memenuhi dashboard, anak saya bisa keluar dari mobil. Dia berteriak minta tolong, tapi tak ada yang membantu,” kata Tian.
Kartika berenang di tengah banjir seleher. Dia memperkirakan kondisi mencekam itu berlangsung selama sekitar 15 menit. Sebab, saat itu, Tian sudah sampai di lokasi setelah memacu sepeda motornya dan berjalan kaki ke titik lokasi. “Kondisinya gelap, hujan deras,” kata Tian.
Tian memprotes keras terhadap kesigapan para petugas. “Itu tidak ada siapa-siapa lagi. Padahal lokasinya tak jauh dari pintu tol. Seharusnya bisa terpantau petugas Jasa Marga dan PJR,” kata dia.
Tak lama setelah itu, datanglah mobil derek yang dipanggil. Namun mobil derek itu tak bisa masuk karena air masih cukup tinggi. Kini Kartika sudah berhasil keluar dari banjir di kolong jalan tol itu.
Tian memprotes keras terhadap kesigapan para petugas. “Itu tidak ada siapa-siapa lagi. Padahal lokasinya tak jauh dari pintu tol. Seharusnya bisa terpantau petugas Jasa Marga dan PJR,” kata dia.
Tak lama setelah itu, datanglah mobil derek yang dipanggil. Namun mobil derek itu tak bisa masuk karena air masih cukup tinggi. Kini Kartika sudah berhasil keluar dari banjir di kolong jalan tol itu.