Kisah Seorang Anak yang Ditinggal Ibunya dan Hidup di Bawah Tanah
Sunday, March 26, 2017
Kisah sedih datang dari bocah perempuan usia 5 tahun bernama Xiaoqien ini dimulai ketika ia berusia 2 tahun. Saat itu Xiaoqien baru bisa berjalan namun masih tertatih-tatih.
Secara tidak sengaja dirinya menyenggol colokan kabel komputer, sehingga menganggu ibu kandungnya yang sedang asik bermain game. Ibunya dengan kejam langsung menyiram air panas yang ada pada gelas ke tubuh Xiaoqien, sehingga bagian dada dan kaki kanan melepuh dan juga membuat bekas luka.
Kemudian kisah Xiaoqien berlanjut ketika dirinya ditinggalkan ibunya pada Juni 2013 lalu. Saat Ayahnya pulang dari kerja ia melihat bahwa anaknya telah ditinggal oleh istrinya. Kemudian sang Ayah pun membawa pulang Xiaoqien ke rumah orang tuanya. Namun ternyata saudara-saudara ayahnya tidak mempedulikannya dan bahkan tidak ada yang mau merawat Xiaoqien.
Kemudian dengan terpaksa Ayahnya membawa Xiaoqien ke tempat kerjanya setiap hari. Namun karena Xiaoqien mengalami sakit keras dan menghabiskan banyak uang keluarganya, sang Ayah pun terpaksa membawa anaknya, Xiaoqien untuk tinggal di bawah tanah. Karena tidak mempunyai penghasilan lagi, Ayah dan Xiaoqien sehari-hari memungut sampah untuk menyambung hidupnya.
Secara tidak sengaja dirinya menyenggol colokan kabel komputer, sehingga menganggu ibu kandungnya yang sedang asik bermain game. Ibunya dengan kejam langsung menyiram air panas yang ada pada gelas ke tubuh Xiaoqien, sehingga bagian dada dan kaki kanan melepuh dan juga membuat bekas luka.
Kemudian kisah Xiaoqien berlanjut ketika dirinya ditinggalkan ibunya pada Juni 2013 lalu. Saat Ayahnya pulang dari kerja ia melihat bahwa anaknya telah ditinggal oleh istrinya. Kemudian sang Ayah pun membawa pulang Xiaoqien ke rumah orang tuanya. Namun ternyata saudara-saudara ayahnya tidak mempedulikannya dan bahkan tidak ada yang mau merawat Xiaoqien.
Kemudian dengan terpaksa Ayahnya membawa Xiaoqien ke tempat kerjanya setiap hari. Namun karena Xiaoqien mengalami sakit keras dan menghabiskan banyak uang keluarganya, sang Ayah pun terpaksa membawa anaknya, Xiaoqien untuk tinggal di bawah tanah. Karena tidak mempunyai penghasilan lagi, Ayah dan Xiaoqien sehari-hari memungut sampah untuk menyambung hidupnya.
Pada suatu ketika Xiaoqien pun merasa lapar dan ia merengek kelaparan. Sang ayah yang mendengarkan rintihan tangisan anaknya ini tidak tega, sehingga melakukan hal yang salah yaitu mencuri biscuit, rokok dan juga uang sebesar 11 Dollar di komplek dekat bawah tanah yang di tinggali Xiaoqien dan Ayahnya.
Petugas keamanan melaporkan hal ini kepada pihak kepolisian setempat. Saat polisi menemukan Xiaoqien dan Ayahnya, mereka berdua terlihat begitu cumpang-camping, Xiaoqien sendiri terlihat berpakaian rombeng dan sedang berbaring diselimut yang sudah penuh dengan jamur.
Kemudian pihak kepolsian membawa Xiaoqien, memandikan serta memberinya pakaian yang layak. Terlihat Xiaoqien sangat kelaparan saat diberi makanan oleh polisi, karena Xiaoqien langsung memakan makanan tersebut dengan lahapnya.
Polisi pun menyebarkan kondisi Ayah dan Xiaoqien ini di Internet dan kemudian banyak netizen yang menaruh perhatian kepada kisah Xiaoqien. Pihak kepolisian pun juga membantu ayah Xiaoqien untuk mendapatkan pekerjaan.
“Kini berkat cinta dan kasih sayang orang-orang yang ada di sekelilingnya, Ayah dan anak ini bisa makan enak dan tinggal di rumah yang layak. Semua berkat bantuan dan sumbangan dari para sukarelawan.”
Petugas keamanan melaporkan hal ini kepada pihak kepolisian setempat. Saat polisi menemukan Xiaoqien dan Ayahnya, mereka berdua terlihat begitu cumpang-camping, Xiaoqien sendiri terlihat berpakaian rombeng dan sedang berbaring diselimut yang sudah penuh dengan jamur.
Kemudian pihak kepolsian membawa Xiaoqien, memandikan serta memberinya pakaian yang layak. Terlihat Xiaoqien sangat kelaparan saat diberi makanan oleh polisi, karena Xiaoqien langsung memakan makanan tersebut dengan lahapnya.
Polisi pun menyebarkan kondisi Ayah dan Xiaoqien ini di Internet dan kemudian banyak netizen yang menaruh perhatian kepada kisah Xiaoqien. Pihak kepolisian pun juga membantu ayah Xiaoqien untuk mendapatkan pekerjaan.
“Kini berkat cinta dan kasih sayang orang-orang yang ada di sekelilingnya, Ayah dan anak ini bisa makan enak dan tinggal di rumah yang layak. Semua berkat bantuan dan sumbangan dari para sukarelawan.”