Pemuda Desa Ini Nikahi Dua Wanita Sekaligus, Bikin Para Jomblo Kejang-kejang
Wednesday, May 17, 2017
Ardiansyah, pemuda yang berasal dari Dusun V, Desa Kasmaran, Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan menjadi terkenal di media sosial.
Bukan apa-apa, karena dia mampu menikahi dua wanita sekaligus.
Tak ayal, pemuga lugu mendapat julukan baru gara-gara aksi menikahi dua gadis sekaligus itu.
Bukan apa-apa, karena dia mampu menikahi dua wanita sekaligus.
Tak ayal, pemuga lugu mendapat julukan baru gara-gara aksi menikahi dua gadis sekaligus itu.
Julukan barunya adalah Ardi Two in One. Tak hanya itu, pesonanya yang mampu menaklukan dan menggandeng dua gadis muda itu ke pelaminan, tentunya membuat para jomblo kejang-kejang.
“Sekarang banyak yang panggil Ardi Two in One. Memang tak lazim. Tapi, inilah kekuasaan Allah,” kata Herman, paman Ardi seperti dikutip Sumatera Ekspres Selasa (16/5).
Ardi menikahi Pegi Melati Sukma (20) dan Ria (25). Meski begitu, dia bukanlah pemuda yang berlatar belakang orang kaya. Bahkan sehari-hari pemuda yang lumayan ganteng itu hanya berprofesi sebagai petani karet.
Penghasilan sekitar Rp 900 ribu per bulan. Dia selama ini menjadi tulang punggung keluarga. Menghidupi ibunya Yusmiati dan keempat adiknya. Ayahnya, Asri (alm) empat tahun lalu sudah meninggal dunia.
“Sekarang banyak yang panggil Ardi Two in One. Memang tak lazim. Tapi, inilah kekuasaan Allah,” kata Herman, paman Ardi seperti dikutip Sumatera Ekspres Selasa (16/5).
Ardi menikahi Pegi Melati Sukma (20) dan Ria (25). Meski begitu, dia bukanlah pemuda yang berlatar belakang orang kaya. Bahkan sehari-hari pemuda yang lumayan ganteng itu hanya berprofesi sebagai petani karet.
Penghasilan sekitar Rp 900 ribu per bulan. Dia selama ini menjadi tulang punggung keluarga. Menghidupi ibunya Yusmiati dan keempat adiknya. Ayahnya, Asri (alm) empat tahun lalu sudah meninggal dunia.
“Sejak itu, saya yang memikul tanggung jawab keluarga. Nah, sekarang tambah dua istri,” kata pria yang tidak tamat sekolah dasar itu, sembari mengumbar senyum.
Tapi, Ardi berjanji dia akan adil. Menafkahi kedua istrinya baik secara lahir maupun batin. “Kalau sehari dapat Rp10 ribu, ya terpaksa istri diberi masing-masing 3 ribu. Sisanya buat keluarga,” kata Ardi tanpa malu-malu.
Selain soal ekonomi, Ardi juga terus terang kalau mereka berbagi tempat di tempat tinggal yang dia sebut gubuk. “Karena rumah sempit dan tamu masih ramai, jadi belum sempat malam pertama, Mas,” katanya malu-malu.
Kok nekat nikahi dua wanita sekaligus? Ditanya demikian Ardi terdiam. “Namanya jodoh,” tukasnya.
Pegi dan Ria bukan wanita satu desa dan sebelum hidup satu rumah, keduanya tidak saling kenal sama sekali.
Tapi, Ardi berjanji dia akan adil. Menafkahi kedua istrinya baik secara lahir maupun batin. “Kalau sehari dapat Rp10 ribu, ya terpaksa istri diberi masing-masing 3 ribu. Sisanya buat keluarga,” kata Ardi tanpa malu-malu.
Selain soal ekonomi, Ardi juga terus terang kalau mereka berbagi tempat di tempat tinggal yang dia sebut gubuk. “Karena rumah sempit dan tamu masih ramai, jadi belum sempat malam pertama, Mas,” katanya malu-malu.
Kok nekat nikahi dua wanita sekaligus? Ditanya demikian Ardi terdiam. “Namanya jodoh,” tukasnya.
Pegi dan Ria bukan wanita satu desa dan sebelum hidup satu rumah, keduanya tidak saling kenal sama sekali.