Kocak! Ketika Kicauan Kaesang Dikritik Dosen Pembimbing Utama, Eh Disentil Balik Netizen Seperti ini
Monday, August 14, 2017
Hal menggelikan dan lucu terjadi ketika twit Kaesang Pangarep dikritik akun Twitter @PEMBIMBINGUTAMA.

Ini berawal dari kicauan putra bungsu Presiden Joko Widodo tersebut ketika mempromosikan kaos @sangjavas di akun jejaring sosial Twitternya, @kaesangp, Sabtu (12/8/2017).
"Monggo di order kaosnya di @sangjavas," cuit Kaesang sambil mengunggah foto dirinya mengenakan kaos tersebut.

Ini berawal dari kicauan putra bungsu Presiden Joko Widodo tersebut ketika mempromosikan kaos @sangjavas di akun jejaring sosial Twitternya, @kaesangp, Sabtu (12/8/2017).
"Monggo di order kaosnya di @sangjavas," cuit Kaesang sambil mengunggah foto dirinya mengenakan kaos tersebut.
Siapa sangka, kicauan Kaesang dikritik oleh akun @PEMBIMBINGUTAMA yang biasa melontarkan kicauan-kicauan jenaka.
Akun tersebut 'menyentil' penulisan ejaan yang salah dalam kicauan Kaesang.
"SEHARUSNYA DIORDER BUKAN DI ORDER. ANDA PERLU BELAJAR DI INSTITUT," cuit akun @PEMBIMBINGUTAMA.
Tak dinyana, kritikan @PEMBIMBINGUTAMA itu dijawab lagi oleh Kaesang.
Kali ini, Kaesang minta ampun.
"AMPUN PAK DOSEN," kicau Kaesang.
Akun tersebut 'menyentil' penulisan ejaan yang salah dalam kicauan Kaesang.
"SEHARUSNYA DIORDER BUKAN DI ORDER. ANDA PERLU BELAJAR DI INSTITUT," cuit akun @PEMBIMBINGUTAMA.
Tak dinyana, kritikan @PEMBIMBINGUTAMA itu dijawab lagi oleh Kaesang.
"AMPUN PAK DOSEN," kicau Kaesang.
Percakapan ini semakin menggelikan ketika netizen 'nimbrung' dan menyentil balik 'Dosen Pembimbing Utama' itu.
@narkosun: @PEMBIMBINGUTAMA Seharusnya hurufnya tidak besar semua, karena huruf besar diibaratkan lapar.
@haruleni: @PEMBIMBINGUTAMA bapak juga perlu belajar utk ga selalu pakai huruf kapital kalau ngetwit
@galjipvt: @PEMBIMBINGUTAMA BELAJAR TIDAK HARUS DI LEMBAGA RESMI. ANDA PERLU MENGOREKSI PERNYATAAN ITU. OH YA, AKHIR KALIMAT HARUS DIBERI TITIK. CEK SEMUA TWEET ANDA.
@wawanmonyot: @PEMBIMBINGUTAMA Di medsos perlu penulisan yang tepat juga ya pak Dosen? Berarti pak Dosen perlu belajar juga, belajar nulis huruf kecil.
@mawanto: @PEMBIMBINGUTAMA Kesalahan anda: 1) Huruf kapital semua 2) Kata 'DIORDER' disambung, harusnya di-order (italic) 3) Mengakhiri kalimat terakhir tanpa titik.
@vnzavach: @PEMBIMBINGUTAMA Waduh waduh pak Bambang minta diboikot dari Endonesah.
@narkosun: @PEMBIMBINGUTAMA Seharusnya hurufnya tidak besar semua, karena huruf besar diibaratkan lapar.
@haruleni: @PEMBIMBINGUTAMA bapak juga perlu belajar utk ga selalu pakai huruf kapital kalau ngetwit
@galjipvt: @PEMBIMBINGUTAMA BELAJAR TIDAK HARUS DI LEMBAGA RESMI. ANDA PERLU MENGOREKSI PERNYATAAN ITU. OH YA, AKHIR KALIMAT HARUS DIBERI TITIK. CEK SEMUA TWEET ANDA.
@wawanmonyot: @PEMBIMBINGUTAMA Di medsos perlu penulisan yang tepat juga ya pak Dosen? Berarti pak Dosen perlu belajar juga, belajar nulis huruf kecil.
@mawanto: @PEMBIMBINGUTAMA Kesalahan anda: 1) Huruf kapital semua 2) Kata 'DIORDER' disambung, harusnya di-order (italic) 3) Mengakhiri kalimat terakhir tanpa titik.
@vnzavach: @PEMBIMBINGUTAMA Waduh waduh pak Bambang minta diboikot dari Endonesah.