Ini Rumus Menghitung Jumlah Orang di Kerumunan, Biar Nggak Debat Kusir
Wednesday, December 6, 2017
Alumni aksi 212 berkumpul kembali di Monas pada Sabtu, (2/12). Acara berkumpul tersebut dinamai reuni 212. Demi mengamankan reuni tersebut, dilakukan rekayasa jalur lalu lintas sejak Jumat, (1/12). Harapannya lalu lintas masih stabil dengan massa yang banyak.
Mengenai jumlah massa ini, banyak perdebatan yang muncul. Ketua Dewan Pembina Gerakan Nasional Pembela Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Habib Rizieq Shihab mengatakan peserta reuni melebihi massa aksi 212 pada tahun 2016. Habib Rizieq menyatakan jumlah massa reuni 212 mencapai 7,5 juta. Namun salah seorang warganet bernama Reza Lesmana membuat hitungan mengejutkan. Menurut perhitungannya, jumlah massa reuni 212 hanya mencapai 246.000 orang.
Kedua hitungan ini tentu membuat khalayak bingung mana yang paling benar. Memang susah memastikan jumlah orang di kerumunan besar. Namun sebenarnya jumlah orang dikerumunan seperti aksi 212 ini bisa dihitung dengan sebuah rumus lho.
Dilansir brilio.net dari gizmodo.com, Selasa (5/11) seorang pengajar jurnalisme di Universitas California pada tahun 1960 mempunyai sebuah metode untuk menghitung jumlah kerumunan orang dengan akurat. Adalah Herbert Jacob, berhasil menghitung jumlah kerumunan massa perang Vietnam hanya dengan melihat aksi tersebut dari sebuah jendela.
Jacob menyatakan setiap ruang yang diinjak massa memiliki ukuran paten. Ukuran paten tersebut ia bayangkan seperti grid. Sehingga dengan melihat luas wilayah, dapat diprediksi berapa massa yang ada di kerumunan.
Metodenya terkesan sangat sederhana. Namun metode ini terbukti telah akurat menghitung jumlah massa pada Million Man March tahun 1995 di Washington D.C. Aksi yang tepatnya berlangsung di National Mall itu diikuti perkumpulan pria Afrika-Amerika. Aksi tersebut bertujuan menuntut perlakuan sosial dan ekonomi yang tidak adil terhadap golongan Afrika-Amerika di Amerika Serikat.
Dalam aksi tersebut panitia pelaksana mengatakan sekitar 1 juta massa mengikuti Million Man March. Sedangkan pihak pengelola National Park Service (NPS) menyatakan jumlah massa mencapai 400.000 orang.
Beberapa waktu berselang, para peneliti sepakat bahwa hitungan NPS cukup akurat. Pada tahun 2004 misalnya, peneliti Clark McPhail dan John D. McCarthy menghitung lebih detail berapa jumlah massa Million Man March. Mereka mendapatkan data bahwa tempat aksi tersebut maksimal menampung 1.0468.206 orang. Sedangkan menurut perhitungan mereka, setiap orang menduduki ruang seluas 4,6 meter persegi. Maka dari itu sangat masuk akal data NPS yang menyatakan jumlah massa 400.000 orang, bukannya 1 juta orang.
Teknologi seperti Google Earth ternyata juga menggunakan logika metode Jacob. Hanya saja hitungan dengan teknologi menjadi lebih akurat. Gambar kerumunan secara otomatis akan diproses sistem dalam komputer, lalu akan keluar hasil hitungannya dengan cukup akurat.
Metode untuk menghitung massa reuni 212 versi Reza Lesmana agaknya mirip dengan metode Jacob. Menurut perhitungannya, luas wilayah yang digunakan untuk aksi reuni 212 yakni 278.000 meter persegi. Sedangkan setiap orang diasumsikan menempati wilayah seluas 0.7 meter persegi. Jika luas wilayah total dibagi ruang yang ditempati tiap satu orang, maka ditemukan jumlah massa sebanyak 426.000 orang.
Sumber; Line Today.com
Mengenai jumlah massa ini, banyak perdebatan yang muncul. Ketua Dewan Pembina Gerakan Nasional Pembela Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Habib Rizieq Shihab mengatakan peserta reuni melebihi massa aksi 212 pada tahun 2016. Habib Rizieq menyatakan jumlah massa reuni 212 mencapai 7,5 juta. Namun salah seorang warganet bernama Reza Lesmana membuat hitungan mengejutkan. Menurut perhitungannya, jumlah massa reuni 212 hanya mencapai 246.000 orang.
Kedua hitungan ini tentu membuat khalayak bingung mana yang paling benar. Memang susah memastikan jumlah orang di kerumunan besar. Namun sebenarnya jumlah orang dikerumunan seperti aksi 212 ini bisa dihitung dengan sebuah rumus lho.
Dilansir brilio.net dari gizmodo.com, Selasa (5/11) seorang pengajar jurnalisme di Universitas California pada tahun 1960 mempunyai sebuah metode untuk menghitung jumlah kerumunan orang dengan akurat. Adalah Herbert Jacob, berhasil menghitung jumlah kerumunan massa perang Vietnam hanya dengan melihat aksi tersebut dari sebuah jendela.
Jacob menyatakan setiap ruang yang diinjak massa memiliki ukuran paten. Ukuran paten tersebut ia bayangkan seperti grid. Sehingga dengan melihat luas wilayah, dapat diprediksi berapa massa yang ada di kerumunan.
Metodenya terkesan sangat sederhana. Namun metode ini terbukti telah akurat menghitung jumlah massa pada Million Man March tahun 1995 di Washington D.C. Aksi yang tepatnya berlangsung di National Mall itu diikuti perkumpulan pria Afrika-Amerika. Aksi tersebut bertujuan menuntut perlakuan sosial dan ekonomi yang tidak adil terhadap golongan Afrika-Amerika di Amerika Serikat.
Dalam aksi tersebut panitia pelaksana mengatakan sekitar 1 juta massa mengikuti Million Man March. Sedangkan pihak pengelola National Park Service (NPS) menyatakan jumlah massa mencapai 400.000 orang.
Beberapa waktu berselang, para peneliti sepakat bahwa hitungan NPS cukup akurat. Pada tahun 2004 misalnya, peneliti Clark McPhail dan John D. McCarthy menghitung lebih detail berapa jumlah massa Million Man March. Mereka mendapatkan data bahwa tempat aksi tersebut maksimal menampung 1.0468.206 orang. Sedangkan menurut perhitungan mereka, setiap orang menduduki ruang seluas 4,6 meter persegi. Maka dari itu sangat masuk akal data NPS yang menyatakan jumlah massa 400.000 orang, bukannya 1 juta orang.
Teknologi seperti Google Earth ternyata juga menggunakan logika metode Jacob. Hanya saja hitungan dengan teknologi menjadi lebih akurat. Gambar kerumunan secara otomatis akan diproses sistem dalam komputer, lalu akan keluar hasil hitungannya dengan cukup akurat.
Metode untuk menghitung massa reuni 212 versi Reza Lesmana agaknya mirip dengan metode Jacob. Menurut perhitungannya, luas wilayah yang digunakan untuk aksi reuni 212 yakni 278.000 meter persegi. Sedangkan setiap orang diasumsikan menempati wilayah seluas 0.7 meter persegi. Jika luas wilayah total dibagi ruang yang ditempati tiap satu orang, maka ditemukan jumlah massa sebanyak 426.000 orang.
Sumber; Line Today.com