Keputusan Trump soal Yerusalem Tuai Kemarahan Para Pemimpin Negara
Sunday, December 10, 2017
Keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel menuai kemarahan dari para pemimpin dunia.
Banyak yang merasa langkah pemerintah AS tersebut mengancam stabilitas di seluruh wilayah, dan menghancurkan prospek pencapaian perdamaian antara Israel dan Palestina.
Pemerintah AS juga akan memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Donald J. Trump
✔
@realDonaldTrump
I have determined that it is time to officially recognize Jerusalem as the capital of Israel. I am also directing the State Department to begin preparation to move the American Embassy from Tel Aviv to Jerusalem...
04.14 - 7 Des 2017
Dilansir dari Al Jazeera, Kamis (7/12/2017), berikut beberapa negara yang bereaksi terhadap keputusan Trump.
Presiden Lebanon, Michel Aoun, menyebut keputusan AS mengancam proses perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.
Pemerintah Yordania, menganggap keputusan tersebut ilegal.
"Keputusan tersebut mengawali status final dari negoisasi yang dapat memicu kemarahan, dan mengobarkan emosi umat Islam dan Kristen di seluruh negara Arab dan Islam," kata juru bicara pemerintah Yordania, Mohammad Al Momani.
Israel menduduki Yerusalem Timur pada akhir Perang 1967 dengan Suria, Mesir, dan Yordania, yang menempatkan seluruh kota di bawah kendali Israel secara de facto.
Masyarakat internasional tidak pernah mengakui klaim Israel atas seluruh Yerusalem.
Menteri Luar Negeri Qatar, Sheik Mohammed bin Abdulrahman mengatakan. keputusan Trump merupakan hukuman mati bagi semua orang yang mencari kedamaian.
Warga Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan mereka. Sementara, Israel bersikeras kota ini adalah ibu kota yang bersatu, dan tak dapat dibagi.
Presiden Perancis, Emmanuel Macron, menuliskan tanggapannya di Twitter.
"Pemerintah Perancis tidak menyetujui keputusan tersebut dan mendukung solusi dua negara, Israel dan Palestina, sehingga hidup damai dan aman, dengan Yerusalem sebagai ibu kota kedua negara," tulis Macron.
Emmanuel Macron
✔
@EmmanuelMacron
Sur Jérusalem, la France n'approuve pas la décision des États-Unis. La France soutient la solution de deux États, Israël et la Palestine, vivant en paix et en sécurité, avec Jérusalem comme capitale des deux États. Nous devons privilégier l’apaisement et le dialogue.
02.16 - 7 Des 2017
Sementara itu, Pemerintah Pakistan menilai langkah Trump merupakan pelanggaran jelas terhadap hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan perlindungan status Yerusalem menjadi sangat penting saat ini.
Berbeda dengan mereka, sambutan terhadap keputusan Trump ditanggapi dengan suka cita di Israel.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan keputusan Trump soal Yerusalem menjadi hari bersejarah bagi negaranya.
Menurutnya, Yerusalem telah menjadi ibu kota Israel selama hampir 70 tahun.
"Yerusalem menjadi fokus dari harapan, impian, dan doa kami selama 3.000 tahun. Yerusalem telah menjadi ibu kota orang-orang Yahudi selama 3.000 tahun," katanya dalam sebuah pernyataan.
Presiden Israel, Reuven Rivlin, juga menyambut baik pengumuman Trump. Dia mengatakan tidak ada lagi hadiah yang pantas dan seindah itu, ketika mendekati 70 tahun kemerdekaan Israel.
"Pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel, dan relokasi semua kedutaan ke kota itu, merupakan tanda pengakuan hak orang-orang Yahudi ke tanah kami," ujarnya.
Banyak yang merasa langkah pemerintah AS tersebut mengancam stabilitas di seluruh wilayah, dan menghancurkan prospek pencapaian perdamaian antara Israel dan Palestina.
Pemerintah AS juga akan memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Donald J. Trump
✔
@realDonaldTrump
I have determined that it is time to officially recognize Jerusalem as the capital of Israel. I am also directing the State Department to begin preparation to move the American Embassy from Tel Aviv to Jerusalem...
04.14 - 7 Des 2017
Dilansir dari Al Jazeera, Kamis (7/12/2017), berikut beberapa negara yang bereaksi terhadap keputusan Trump.
Presiden Lebanon, Michel Aoun, menyebut keputusan AS mengancam proses perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.
Pemerintah Yordania, menganggap keputusan tersebut ilegal.
"Keputusan tersebut mengawali status final dari negoisasi yang dapat memicu kemarahan, dan mengobarkan emosi umat Islam dan Kristen di seluruh negara Arab dan Islam," kata juru bicara pemerintah Yordania, Mohammad Al Momani.
Israel menduduki Yerusalem Timur pada akhir Perang 1967 dengan Suria, Mesir, dan Yordania, yang menempatkan seluruh kota di bawah kendali Israel secara de facto.
Masyarakat internasional tidak pernah mengakui klaim Israel atas seluruh Yerusalem.
Menteri Luar Negeri Qatar, Sheik Mohammed bin Abdulrahman mengatakan. keputusan Trump merupakan hukuman mati bagi semua orang yang mencari kedamaian.
Warga Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan mereka. Sementara, Israel bersikeras kota ini adalah ibu kota yang bersatu, dan tak dapat dibagi.
Presiden Perancis, Emmanuel Macron, menuliskan tanggapannya di Twitter.
"Pemerintah Perancis tidak menyetujui keputusan tersebut dan mendukung solusi dua negara, Israel dan Palestina, sehingga hidup damai dan aman, dengan Yerusalem sebagai ibu kota kedua negara," tulis Macron.
Emmanuel Macron
✔
@EmmanuelMacron
Sur Jérusalem, la France n'approuve pas la décision des États-Unis. La France soutient la solution de deux États, Israël et la Palestine, vivant en paix et en sécurité, avec Jérusalem comme capitale des deux États. Nous devons privilégier l’apaisement et le dialogue.
02.16 - 7 Des 2017
Sementara itu, Pemerintah Pakistan menilai langkah Trump merupakan pelanggaran jelas terhadap hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan perlindungan status Yerusalem menjadi sangat penting saat ini.
Berbeda dengan mereka, sambutan terhadap keputusan Trump ditanggapi dengan suka cita di Israel.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan keputusan Trump soal Yerusalem menjadi hari bersejarah bagi negaranya.
Menurutnya, Yerusalem telah menjadi ibu kota Israel selama hampir 70 tahun.
"Yerusalem menjadi fokus dari harapan, impian, dan doa kami selama 3.000 tahun. Yerusalem telah menjadi ibu kota orang-orang Yahudi selama 3.000 tahun," katanya dalam sebuah pernyataan.
Presiden Israel, Reuven Rivlin, juga menyambut baik pengumuman Trump. Dia mengatakan tidak ada lagi hadiah yang pantas dan seindah itu, ketika mendekati 70 tahun kemerdekaan Israel.
"Pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel, dan relokasi semua kedutaan ke kota itu, merupakan tanda pengakuan hak orang-orang Yahudi ke tanah kami," ujarnya.