Kicauan Pertama 2018, Trump Sebut AS 'Bodoh' Gara-gara Bantu Negara ini
Tuesday, January 2, 2018
Kicauan pertama Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di awal 2018 mendapat sorotan dari sejumlah pihak.
Betapa tidak, seperti dilansir MIRROR, Selasa (2/1/2018), kicauan Trump yang dilontarkan pada 6.30 waktu setempat malah menyoroti negara lain.
Trump mengatakan AS telah melakukan kebodohan karena memberikan bantuan kepada Pakistan sebesar lebih dari US$33 miliar atau setara dengan 447 triliun selama 15 tahun belakangan.
Selain itu, Trump pun berkicau tidak ada timbal balik atas bantuan tersebut dan bersumpah akan menghentikan aliran bantuan itu.
"Mereka memberi tempat berlindung bagi para teroris yang kita buru di Afghanistan, dengan sedikit bantuan. Tidak lagi!" cuit Trump melalui akun Twitternya, @realDonaldTrump.
"AS telah melakukan kebodohan dengan menggelontorkan bantuan ke Pakistan senilai lebih dari US$33 miliar selama 15 tahun terakhir, dan mereka tidak memberikan apa-apa ke kita selain kebohongan dan tipuan, menganggap pemimpin kita bodoh," lanjutnya.
Kicauan Trump tersebut mendapat tanggapan dari Menteri Luar Negeri Pakistan, Khawaja M. Asif.
"Kami akan merespons kicauan Presiden Trump secepatnya, Inshallah. Dunia bakal segera tahu kebenarannya, perbedaan antara fakta dan fiksi," cuit Khawaja lewat akunnya, @KhawajaMAsif.
Sebelumnya, Trump telah menyebut bahwa pemerintah mempertimbangkan dengan serius apakah akan menahan dana 255 juta dolar AS yang ditujukan untuk Islamabad, setelah mereka dipandang tak mampu memberantas kelompok teror di negara mereka.
"Kami memberikan pembayaran yang besar setiap tahunnya ke Pakistan. Mereka harus membantu," kata Trump saat mengumumkan strategi keamanan nasionalnya.
Menteri Luar Negeri Pakistan Khawaja Muhammad Asif, menanggapi pernyataan Trump di Twitter, mengatakan AS tidak dapat melimpahkan kegagalan orang-orangnya di Afghanistan kepada mereka.
Asif juga menyebut setiap dana bantuan yang diberikan AS kepada Pakistan telah disalurkan dan juga dilakukan diperiksa.
"Amerika Serikat seharus menjaga orang-orangnya bertanggung jawab atas kegagalannya di Afghanistan. Semua dana dari AS telah diaudit dengan benar dan layanan diberikan," kata dia.
Baca juga: China Masih Jual Minyak ke Korea Utara, Trump Kecewa
Pakistan berulang kali membantah tuduhan telah menutup mata terhadap pasukan militan dan teror.
Sebaliknya, mereka justru balik mengecam AS yang dianggap telah mengabaikan ribuan orang yang tewas di tanahnya dan menghabiskan miliaran dolar untuk melawan ekstremis.
sumber: Tribunnews.com
Betapa tidak, seperti dilansir MIRROR, Selasa (2/1/2018), kicauan Trump yang dilontarkan pada 6.30 waktu setempat malah menyoroti negara lain.
Trump mengatakan AS telah melakukan kebodohan karena memberikan bantuan kepada Pakistan sebesar lebih dari US$33 miliar atau setara dengan 447 triliun selama 15 tahun belakangan.
Selain itu, Trump pun berkicau tidak ada timbal balik atas bantuan tersebut dan bersumpah akan menghentikan aliran bantuan itu.
"Mereka memberi tempat berlindung bagi para teroris yang kita buru di Afghanistan, dengan sedikit bantuan. Tidak lagi!" cuit Trump melalui akun Twitternya, @realDonaldTrump.
"AS telah melakukan kebodohan dengan menggelontorkan bantuan ke Pakistan senilai lebih dari US$33 miliar selama 15 tahun terakhir, dan mereka tidak memberikan apa-apa ke kita selain kebohongan dan tipuan, menganggap pemimpin kita bodoh," lanjutnya.
Kicauan Trump tersebut mendapat tanggapan dari Menteri Luar Negeri Pakistan, Khawaja M. Asif.
"Kami akan merespons kicauan Presiden Trump secepatnya, Inshallah. Dunia bakal segera tahu kebenarannya, perbedaan antara fakta dan fiksi," cuit Khawaja lewat akunnya, @KhawajaMAsif.
Sebelumnya, Trump telah menyebut bahwa pemerintah mempertimbangkan dengan serius apakah akan menahan dana 255 juta dolar AS yang ditujukan untuk Islamabad, setelah mereka dipandang tak mampu memberantas kelompok teror di negara mereka.
"Kami memberikan pembayaran yang besar setiap tahunnya ke Pakistan. Mereka harus membantu," kata Trump saat mengumumkan strategi keamanan nasionalnya.
Menteri Luar Negeri Pakistan Khawaja Muhammad Asif, menanggapi pernyataan Trump di Twitter, mengatakan AS tidak dapat melimpahkan kegagalan orang-orangnya di Afghanistan kepada mereka.
Asif juga menyebut setiap dana bantuan yang diberikan AS kepada Pakistan telah disalurkan dan juga dilakukan diperiksa.
"Amerika Serikat seharus menjaga orang-orangnya bertanggung jawab atas kegagalannya di Afghanistan. Semua dana dari AS telah diaudit dengan benar dan layanan diberikan," kata dia.
Baca juga: China Masih Jual Minyak ke Korea Utara, Trump Kecewa
Pakistan berulang kali membantah tuduhan telah menutup mata terhadap pasukan militan dan teror.
Sebaliknya, mereka justru balik mengecam AS yang dianggap telah mengabaikan ribuan orang yang tewas di tanahnya dan menghabiskan miliaran dolar untuk melawan ekstremis.
sumber: Tribunnews.com