5 Fakta Jasad Pemandu Lagu Dicor 3 Lapis di Bak Mandi, Kondisi Korban Sangat Tragis!
Saturday, February 24, 2018
Warga Desa Boja, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah dibuat geger setelah adanya penemuan jasad seorang perempuan yang sudah dicor di bak mandi, Jumat (23/2/2018).
Tribun Jabar melansir Tribun Jateng, jasad perempuan itu ditemukan di bak mandi dari rumah kontrakan seorang pria bernama Didik (28).
Penemuan ini dilakukan saat polisi menggeledah rumah Didik setelah ada laporan warga terkait aksi begal yang dilakukan pria tersebut.
Polisi mencari barang bukti di rumah Didik di Puguh Boja Kendal, justru menemukan mayat perempuan telanjang dalam kondisi dicor dalam bak mandi, Jumat (23/2) sore.
Polisi mencari barang bukti di rumah Didik di Puguh Boja Kendal, justru menemukan mayat perempuan telanjang dalam kondisi dicor dalam bak mandi, Jumat (23/2) sore. (TribunJateng)
Tak disangka, ternyata polisi secara tak sengaja mendapati jasad perempuan dalam kondisi yang mengenaskan.
Setelah penemuan jasad ini, pihak kepolisian terus mendalam kasus pembegalan dan pembunuhan yang dilakukan Didik dan apa motif di baliknya.
Hingga Sabtu (24/2/2018), polisi sudah menemukan sejumlah data hasil dari penyelidikan kepada Didik.
Berikut Tribun Jabar rangkum 5 fakta mengenai penemuan jasad perempuan yang dicor di bak mandi dilansir dari Tribun Jateng:
1. Identitas Korban
Korban yang bernama Fitri Anggraeni (24) merupakan warga desa Margosari, Limbangan Kabupaten Kendal.
Fitri dikenal sebagai seorang pemandu lagu di salah satu tempat karaoke di Boja.
Korban sudah memiliki dua anak yang selama ini diurus oleh sang ibunda, Sumiyati.
2. Pelaku seorang begal
Kasus pembunuhan Fitri bermula saat laporan dari warga mengenai aksi begal di wilayah Desa Puguh, Boja, Kabupaten Kendal.
Sebelumnya pria bernama Didik (28) diduga sebagai begal yang sering melakukan aksi berbahaya di wilayah sana.
Kemudian polisi langsung meringkus Didik di rumah Indekosnya, di Desa Puguh.
Setelah melakukan penyelidikan dan penggeledahan di sana, polisi menemukan ada jasad seorang perempuan yang tak lain adalah Fitri di bak mandi Didik.
Ternyata Didik mengakui melakukan aksi itu agar mayat Fitri tak tercium bau.
"Setelah diintrograsi pelaku mengaku telah melakukan perbuatan itu. Selanjutnya kami melakukan pemeriksaan lebih lanjut yang akhirnya tersangka juga mengaku telah melakukan pembunuhan terhadap seorang wanita dan dikubur di dalam bak kemudian dicor dengan semen," ujar Kasatreskrim Polres Kendal, AKP Aris Munandar, Jumat (23/2/2018), seperti dikutip Tribun Jabar dari Tribun Jateng.
3. Korban hilang 6 hari
Sumiyati, ibunda korban menuturkan dirinya telah kehilangan Fitri sejak seminggu lalu.
Awalnya Sumiyati melihat ada orang yang menjemput Fitri, tapi ia tak mengenali orang tersebut.
"Saat itu ada yang menjemput anak saya. Saya juga tidak mengenal siapa orang yang menjemput anak saya," kata Sumiyati, Jumat (23/2/2018), dikutip dari Tribun Jateng.
Menurut keterangan polisi, jasad Fitri ternyata sudah dicor di dalam bak mandi sekitar enam hari lamanya.
4. Jasad korban dicor 3 lapis
Tak tanggung-tanggung, Didik nekat mengecor jasad Fitri setebal tiga lapis agar baunya tak tercium lagi.
Meski sudah dicor tiga lapis, jasad Fitri ternyata teridentifikasi langsung oleh polisi saat melakukan penggeledahan di rumah kontrakan Didik.
Saat ditemukan, jasad Fitri dalam kondisi telanjang.
Hingga kini, pihak kepolisian masih mendalami mengenai kasus pembunuhan bejat ini.
5. Masalah hutang piutang
Setelah diinterogasi, Didik mengaku menghabisi nyawa Fitri karena masalah hutang piutang.
Didik nekat karena saat dirinya menagih hutang ke Fitri, perempuan ini justru balik marah kepadanya.
Sehingga Didik tak punya kesabaran lagi hingga akhirnya menghabisi nyawa Fitri dengan cara mencekiknya.
Setelah mencekik, Didik nekat mengecor jasad Fitri agar tak ada bau yang menyengat.
"Keterangan tersangka bahwa saat itu dia jengkel terhadap korban. Karena saat ditagih untuk membayar hutang, korban malah mengatakan kata-kata kasar," kata Kasatreskrim Polres Kendal, AKP Aris Munandar.
Melansir Tribun Jateng, meski Didik mengaku permasalahan karena hutang piutang, polisi tetap terus mendalami motif tersangka dan keterlibatan orang lain.
Pasalnya ada dugaan hubungan istimewa yang dijalin Didik dan Fitri.
Sumber: Tribunnews