Pengakuan Sopir Bus Kecelakaan Maut Tanjakan Emen
Sunday, February 11, 2018
Pengakuan sopir bus pariwisata yang terguling di Tanjakan Emen, Subang, mengejutkan.
Polisi berhasil mengungkap fakta baru dari Amirudin sang sopir maut tersebut.
Dilansir dari Tribun Jabar, Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Prahoro Tri Wahyono mengatakan, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara, kecelakaan bus bernomor polisi F 7959 AA itu mengalami rem blong.
Rupanya Amirudin sudah mengetahui jika kondisi kendaraannya dalam keadaan tidak normal.
"Sang sopir sudah menyampaikan minta ganti mobil karena merasa sudah ada masalah di rem bus tersebut," ujar Prahoro.
Ia mengaku sudah menyampaikan ke pihak manajemen PO (Perusahaan Otobus Premium Passion), terkait masalah rem tersebut.
"Tapi tak direspon oleh manajemen. Terus mekaniknya menyampaikan itu(masalah remnya) bisa diakali. Ternyata ada kebocoran di selangnya," jelas Prahoro.
Keterangan tersebut akan didalami pihak kepolisian.
Pihak manajemen akan dipanggil untuk dimintai keterangan.
"Yah nanti kita periksa semuanya siapa saja kemungkinan jadi tersangka. Sopir sudah dimintai keterangan dan statusnya tersangka," ujar Prahoro.
Menurut Prahoro, sang sopir mengatakan, tak ada masalah saat memberangkatkan bus sampai ke Lembang.
"Tidak masalah pas berangkat. Masalahnya ada di Lembang mau balik. Kondisinya dari titik keberangkatan ke lokasi kejadian itu turunan sepanjang dua kilometer," ujar Prahoro.
Amir pun sempat menghentikan bus, di sebuah rumah makan untuk mengecek kendaraan.
Diketahui bus naas tersebut membawa rombongan koperasi simpan pinjam dari daerah Tangerang.
Amir dikabarkan tidak mengalami luka serius.
Namun, puluhan penumpangnya meninggal dunia saat bus yang dikendarainya itu hilang kendali.
Data yang diterima, korban tewas sebanyak 27 orang.
Dari 27 orang tersebut, satu diantaranya diduga pengendara motor yang juga ikut menjadi korban dalam insiden kecelakaan maut pada Sabtu (10/2/2018) sore itu. (*)
Simak videonya :
Sumber: Tribunnews
Polisi berhasil mengungkap fakta baru dari Amirudin sang sopir maut tersebut.
Dilansir dari Tribun Jabar, Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Prahoro Tri Wahyono mengatakan, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara, kecelakaan bus bernomor polisi F 7959 AA itu mengalami rem blong.
Rupanya Amirudin sudah mengetahui jika kondisi kendaraannya dalam keadaan tidak normal.
"Sang sopir sudah menyampaikan minta ganti mobil karena merasa sudah ada masalah di rem bus tersebut," ujar Prahoro.
Ia mengaku sudah menyampaikan ke pihak manajemen PO (Perusahaan Otobus Premium Passion), terkait masalah rem tersebut.
"Tapi tak direspon oleh manajemen. Terus mekaniknya menyampaikan itu(masalah remnya) bisa diakali. Ternyata ada kebocoran di selangnya," jelas Prahoro.
Keterangan tersebut akan didalami pihak kepolisian.
Pihak manajemen akan dipanggil untuk dimintai keterangan.
"Yah nanti kita periksa semuanya siapa saja kemungkinan jadi tersangka. Sopir sudah dimintai keterangan dan statusnya tersangka," ujar Prahoro.
Menurut Prahoro, sang sopir mengatakan, tak ada masalah saat memberangkatkan bus sampai ke Lembang.
"Tidak masalah pas berangkat. Masalahnya ada di Lembang mau balik. Kondisinya dari titik keberangkatan ke lokasi kejadian itu turunan sepanjang dua kilometer," ujar Prahoro.
Amir pun sempat menghentikan bus, di sebuah rumah makan untuk mengecek kendaraan.
Diketahui bus naas tersebut membawa rombongan koperasi simpan pinjam dari daerah Tangerang.
Amir dikabarkan tidak mengalami luka serius.
Namun, puluhan penumpangnya meninggal dunia saat bus yang dikendarainya itu hilang kendali.
Data yang diterima, korban tewas sebanyak 27 orang.
Dari 27 orang tersebut, satu diantaranya diduga pengendara motor yang juga ikut menjadi korban dalam insiden kecelakaan maut pada Sabtu (10/2/2018) sore itu. (*)
Simak videonya :