Momen Haru Napi Beri Pelukan Terakhir untuk Jasad Anak, Fakta Dibaliknya Menggeramkan
Saturday, March 17, 2018
Air mata Syamsu alias Alga sudah mengucur deras ketika berdiri menunggu rombongan tiba.
Kopiah hitam yang sudah tak pekat menempel di kepalanya.
Tak ada baju bagus, Alga hanya memakai baju orange dipadu abu-abu bernomor 009 saat itu.
Tidak lama Alga berdiri, mobil ambulance datang.
Pintu belakang mobil dibuka.
Alga langsung menghampirinya.
Di dalam mobil ada seorang lelaki yang duduk sambil memangku jasad bertubuh kecil.
Jasad itu ditutup kain menyerupai sajadah.
Saat lelaki tersebut turun Alga langsung menghampirinya.
Jasad yang sudah dibungkus kain kafan langsung diserahkan pada Alga.
Air matanya tak kuasa dibendung.
Sejumlah wanita juga pria yang ada di lokasi memeluk erat Alga yang sedang menggendong jasad.
Sosok yang digendongnya tak lain ialah sang anak.
Tangis haru pecah, Alga mencoba untuk mencium wajah dari jasad sang anak.
Beberapa orang juga mencoba untuk membuka tali yang mengikat kain kafannya.
"Jangan ini kan sudah dimandikan," kata seorang wanita.
Jasad itu lantas kembali ditutup menggunakan sajadah.
Alga hanya bisa menangis di depan jasad anaknya.
Begitu tuli akun Dudhy Photograf dalam keterangan postingannya.
Hingga kini unggahan tersebut sudah dua ribu kali dibagikan dan 98 ribu kali tayang.
Jasad itu memang sengaja diantar ke Lapas Watampone karena Alga tak mendapat izin untuk melayat.
Humas Lapas Watampone Azhar menuturkan pemberian izin tahanan itu merupakan kewenangan penahan.
"Yang bersangkutan itu tahanan hakim, sehingga lapas tidak mempunyai kewenangan untuk mnberikan izin melayat," kaata Humas Lapas Watampone Azhar kepada tribunbone.com, Sabtu (17/3/2018) dini hari.
"Yang jelas kalau tahanan lapas tidak punya wewenang, yang punya hak adalah pihak penahan, mempertemukan saja diluar halaman lapas sudah merupakan kebijakan karena alasan kemanusian,"jelasnya.
Sumber: Tribunnews