-->

Pembunuhan Ibu oleh Anak dan Adik Kandung di Trenggalek, Ini Babak Baru Pemeriksaan Polisi



Polisi begerak cepat menindaklanjuti kasus pembunuhan seorang ibu yang dilakukan oleh anak, adik, menantu, ipar dan keponakannya sendiri di Trenggalek.

Setelah menetapkan para tersangka, langkah polisi memasuki babak baru dengan melibatkan dokter jiwa.

Penyidik Satreskrim Polres Trenggalek minta bantuan dokter jiwa dari RSUD dr Soedomo Trenggalek, untuk memeriksa tersangka penyebab kematian Tukinem (51).

Menurut Kasar Reskrim Polres Trenggalek, AKP Sumi Andana, dokter jiwa diperlukan untuk memastikan kesehatan mental pelaku.

Sebab sebelumnya dilaporkan para pelaku dalam kondisi kesurupan massal.

“Prosesnya memang panjang, karena satu orang mungkin membutuhkan satu minggu untuk observasi,” terang Sumi, Rabu (7/3/2018).

Lanjut Sumi, sekitar pukul 09.00 WIB pemeriksaan sudah mulai dilaksanakan.

Nantinya tujuh tersangka yang sudah ditetapkan akan diperiksa satu per satu.

Namun mengingat lamanya proses observasi, Rini Astuti (anak kandung korban) yang diperiksa lebih dulu.

Anak kandung Tukinem ini dinilai sebagai aktor utama kematian Tukinem.

“Satu per satu nanti dilakukan secar bergiliran. Ini yang satu sudah mulai,” tambah Sumi.

Selain memeriksa kondisi kejiwaan pelaku, penyidik juga memeriksa enam saksi baru.

Enam saksi tambahan ini untuk melengkapi keterangan yang didapat sebelumnya.

Selasa (6/3/2018) polisi juga melakukan olah TKP.

Hasilnya ada sejumlah barang yang diambil, seperti mukena, rukuh, gayung dan ember air.

Ember dan gayung itu diduga yang digunakan ritual mandi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Tukinem (51) ditemukan mati lemas di halaman rumahnya pada Minggu (4/3/2018) sore.

Kematian Tukinem bermula dari sebuah ritual penyembuhan dan pengusiran roh jahat.

Ritual yang disarankan Rini ini dengan memasukkan ikan teri ke dalam mulut Tukimen.

Kemudian mulut Tukinem dimasuki selang dengan air yang mengalir, dan ditutup dengan kain handuk selama 30 menut.

Ritual ini dibantu enam orang lain, dengan cara memegangi tubuh Tukinem agar tidak berontak.

Dari hasil otopsi rongga dana, saluran nafas hingga paru-paru Tukinem dibanjiri air.

Di dalam paru-parunya saja ada 30 CC air.

Tujuh orang sudah ditetapkan sebagai tersangka, yang semuanya merupakan keluarga dekat Tukinem.


Sumber: Tribunnews

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Banner iklan disini Klaim Voucher >> Klik Disini

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel