Sempat Tuding Pacar Gigit Bayinya, Ternyata Pelaku Adalah Ibunya, Dorong Bayi ke
Saturday, March 24, 2018
Masih ingat berita heboh mengenai seorang bayi yang digigit oleh kekasih ibunya?
Bayi bernama Calista, 1,3 tahun, itu ternyata digigit ibunya sendiri.
Sebelumnya, Ibu Calista yang terbaring koma selama 10 hari di RSUD Karawang mengatakan kepada polisi kalau bayinya itu dianiaya oleh kekasihnya.
Namun, alih-alih menyalahkan kekasihnya, terungkap kalau perkataannya itu ternyata bohong.
Sebenarnya dia lah yang menganiaya bayinya, bukan kekasihnya. Alhasil ia pun harus diamankan pihak Polres Karawang.
Ada beberapa petunjuk yang mengarah kalau Sinta lah yang benar-benar menyiksa anak kandungnya itu.
Berikut 5 fakta soal terbongkarnya kebohongan Sinta yang menuduh kekasihnya telah menyiksa Calista.
1. Beri Keterangan Palsu
Awalnya pihak Polres Karawang menerima laporan dari ibu kandung Calista kalau pacarnya yang menganiaya bayi berumur 15 bulan itu.
Namun ternyata keterangan tersebut terbukti tidak benar, Sinta memberikan keterangan palsu.
Kapolres Karawang, AKBP Hendy F Kurniawan menyebut Sinta membuat alibi lain pada awal keterangan.
Baca: Masyarakat Tumpah Ruah di Jalan Raya Jati Padang Saksikan Festival Bongsang, Begini Penampakannya
"Terkait kebohongannya itu untuk menutupi perbuatannya, dengan menciptakan alibi lain," kata Hendy kepada Tribun Jabar melalui sambungan telepon, Jumat (23/3/2018).
Bahkan diketahui, diduga karena ketakutan, Sinta sendiri yang membawa anaknya yang koma ke RSUD Karawang.
Pada saat itu, polisi mendapat laporan mengenai adanya penganiayaan yang diterima Calista.
2. Pacar Jadi Kambing Hitam
Kepada polisi, Sinta awalnya mengaku kalau yang menjadi pelaku penganiayaan adalah pacarnya.
"Kan yang kita temui Sinta dan bayinya dirumah sakit. Pada interogasi awal yang menganiaya adalah pacarnya Sinta," sebutnya.
Mendapat keterangan seperti itu, pihak kepolisian langsung memeriksa pacar Sinta yang beralamat di Kampung Iplik, Desa Mekarjati, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang.
Tidak hanya pada kekasih Sinta, penyidik melakukan interogasi ke tetangga dan pihak keluarganya.
3. Ketahuan Bohong
Usai menginterogasi beberapa saksi, ternyata keterangan yang diberikan berbeda dengan perkataan yang disampaikan Sinta.
Pacar Sinta mengaku tidak pernah melakukan pemukulan ataupun kekerasan kepada Calista. Keluarga dan tetangganya pun mengatakan hal yang sama.
"Keterangan dari Pacar Sinta, Keluarga dan tetangganya, ternyata bersesuaian, bahwa yang sering melakukan penganiayaan itu ibunya sendiri, Sinta," ucap Hendy menjelaskan.
Mendapati keterangan yang berbeda dari beberapa pihak, akhirnya pihak kepolisian menginterogasi Sinta kembali.
4. Penyebab Anaknya Koma
Bahkan, didapati, benturan kepala Calista ke rak piring hingga kejang dan mengalami koma adalah perbaikan Sinta saat kesal.
"Iya ibunya sendiri sudah mengakui, bahkan dia menjelaskan, dia yang mendorong bayinya ke rak piring, terus kejang kejang dan dibawa ke Puskesmas dan RSUD," kata Hendy.
Oleh karena itu, kini Sinta ditetapkan sebagai tersangka dan telah mendekam di tahanan.
Akibat perbuatan kejinya itu, Sinta dikenakan pasal 80 ayat 2 undang-undang perlindungan anak.
Karena Calista mengalami luka berat di sekujur tubuhnya, ancaman hukuman penjara yang diterima Sinta hingga lima tahun
5. Mengandalkan alat bantu pernapasan
Bayi Calista (1,3) masih terbaring koma di Ruang PICU RSUD Karawang. Ia hanya mengandalkan alat bantu pernapasan.
Sejak 10 Maret 2018, ia dirawat di RSUD Karawang, hingga kini kondisinya belum membaik.
Case Manager PICU RSUD Karawang, Nia Kaniasari mengatakan, hingga saat ini Calista mengandalkan alat bantu pernapasan secara utuh.
Sebab, tak ada lagi napas spontan dari pasien.
"Akan tetapi detak jantung masih ada, meskipun rendah, dan bahkan sempat menurun," katanya.
6. Peradangan di Otak
Case Manager PICU RSUD Karawang, Nia Kaniasari mengatakan pihaknya menduga lantaran ada peradangan di bagian otak.
Hanya saja, pihaknya belum bisa menjelaskan lebih detail lantaran harus dilakukan ct scan.
"Sementara dari datang hingga saat ini keadaan pasien (Calista) tidak memungkinkan dilakukan CT scan lantaran tengah menggunakan ventilator atau alat bantu pernapasan," ujar Nia.
sumber: Tribunnews