-->

Berikut Pernyataan Klarifikasi Resmi dari Pihak Arema Usai Terjadinya Ricuh di Laga Melawan Persib


Laga Seru antara Arema FC dan Persib Bandung berakhir dengan kontroversi.

Banner iklan disini Klaim Voucher >> Klik Disini

Hal ini terjadi menyusul kericuhan yang terjadi pada laga antara tuan rumah Si Singo Edan yang menjamu Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (15/4/2018).

Laga sendiri berakhir imbang dengan skor 2-2.

Gol pertama Arema FC dicatat oleh Thiago Furtuoso pada menit ke-18 pertandingan.

Furtuoso memanfaatkan umpan terobosan yang dikirim oleh Dendi Santoso dan menceploskan bola ke gawang Utam Rusdiana setelah meloloskan dari dari kawalan dua pemain bertahan Persib.

Satu menit berselang, tepatnya pada menit ke-19, Persib mampu menyamakan kedudukan lewat Ezechiel Ndouassel memanfaatkan serangan cepat.

Menerima umpan panjang dari Dedi Kusnandar, Ezechiel mampu menerima umpan dengan kepala secara baik.

Kemudian, penyerang asal Chad ini langsung berbalik badan dan melepaskan tendangan yang tak mampu dihalau oleh kiper Singo Edan, Utam Rusdiana.

Skor 1-1 bertahan hingga babak pertama berakhir.

Pada menit ke-78, Ezheciel kembali mencetak gol ke gawang skuat Singo Edan.

Sembilan menit kemudian, Balsa Bozovic sukses menyamakan kedudukan.

Memanfaatkan umpan panjang Hendro Siswanto, gelandang asal Montenegro ini sukses mengecoh dua pemain Persib Bandung.

Pemain berusia 30 tahun ini lantas melepaskan tendangan yang terlebih dulu membentur Bojan Malisic kemudian menjebol gawang Maung Bandung.

Pada menit ke-90, setelah suporter tim tuan rumah merengsek masuk ke lapangan sehingga pertandingan antara Arema dan Persib sempat dihentikan.

Semua itu setelah Dedik Setiawan dikartu merah sekitar menit ke-88.

Kerusuhan pun sempat diabadikan melalui beberapa cuitan netizen di Twitter


Kericuhan ini pun turut membawa korban.

Adalah pelatih Persib Bandung Mario Gomes yang ikut merasa apes karena kejadian ini.

Bagaimana tidak?

Pelatih Persib Bandung asal Argentina ini mengalami pendarahan di kepala karena kericuhan yang ditimbulkan oleh beberapa oknum suporter Arema

Hingga berita ini diturunkan, pihak PSSI belum memberikan pernyataan resminya terkait kericuhan yang terjadi di Malang ini.

Di lain pihak, Arema selaku tuan rumah penyelenggara dari laga tersebut tak tinggal diam.

Seusai insiden tersebut, Manajemen Arema FC melalui media officer Sudarmaji memberikan pernyataan resmi dari pihak Singo Edan kepada pers.

Secara resmi, Arema FC menyatakan permohonan maafnya atas insiden yang terjadi.

Ia menilai bahwa insiden tersebut terjadi di luar kendali dari panpel.

"Kami meminta maaf atas insiden ini. Manajemen dan panpel siap bertanggung jawab atas apa yang sudah terjadi," terangnya.

Lebih lanjut, pria asal Banyuwangi itu menambahkan bahwa manajemen dan panpel akan membuka posko untuk para korban.

Mereka diharapkan bisa segera melapor agar panpel dan manajemen bisa mendata untuk nantinya akan memberikan bantuan bagi para korban.

"Mulai besok pagi di kantor Arema FC dan di stadion Kanjuruhan akan dibuka posko untuk para korban.

"Kami berharap para korban bisa melaporkan agar bisa segera mendapatkan pertolongan lanjutan," tutupnya.


sumber: Tribunnews

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel