-->

Isak Tangis dan Takbir Iringi Pemakaman Razan Al Najjar, Dua Benda Di Atas Peti Jenazah Jadi Sorotan


Pemakaman Razan Al Najjar, perawat yang tewas ditembaki tentara Israel pada Jumat (1/6/2018) ini diadakan di kota Gaza Khan Younes dengan ribuan pelayat hadir.

Banner iklan disini Klaim Voucher >> Klik Disini

Pelayat ini datang berbondong-bondong untuk mengambil jenazah dari rumah sakit tempat Razan dan teman-teman medisnya yang lain merawat luka para korban serangan di perbatasan antara Israel dan Gaza Palestina.

Baca Juga

Razan meninggal saat dia berlari menuju pagar untuk menyelamatkan korban yang terkapar di pagar perbatasan, pada hari Jumat (1/6/2018).

Tembakan sporadis ditembakkan ke udara dan mengenai punggung perawat cantik ini.

Para saksi mengatakan dia ditembak mati oleh seorang sniper Israel, dan ayahnya menunjukkan rompi medisnya yang berlumuran darah dengan lubang peluru.

Razan merupakan korban ke-119 yang tewas akibat protes ini, yang dimulai pada akhir Maret 2018.

Media sosial memposting foto-foto petugas medis ini dibawa ke ambulans.

Beberapa pria terlihat menggotong tubuh Razan yang sudah bersimbah darah menuju rumah sakit guna mendapatkan perawatan.

Terlihat Razan masih mengenakan seragam medisnya dengan masker yang masih melekat di leher.

Ratusan orang berteriak takbir ketika jenazah Razan Al Najjar, yang ditutupi dengan bendera Palestina, dibawa dipanggul ke atas sebelum ditempatkan di ambulans.

Rompi yang menjadi saksi bisu kekejaman Israel terhadap perempuan 21 tahun ini pun ikut disematkan di atas jenazah Razan.

sontak hal ini pun menuai respek dan keharuan luar biasa bagi para penduduk Palestina.


Razan Al Najjar (Hossam Salem/Al Jazeera)

Dilaporkan skynews dan Aljazeera, iring-iringan pemakaman Razan pun berlangsung riuh.

Belasan ambulans, sirene meraung, minibus, mobil, dan sepeda motor melaju di jalan-jalan kota Khan Younes di selatan Gaza.

Ribuan orang berjajar di jalan-jalan, lalu diikuti ketika iring-iringan pemakaman meninggalkan jalanan kota menuju pedesaan tempat Razan akan dimakamkan.

Hal ini sebagi sebuah simbolis momen pembangkangan rakyat Palestina yang sudah lama dijajah oleh bangsa Israel.


iring-iringan pemakaman Razan ()
Orang-orang berkumpul di luar jendela untuk menyaksikan pemakaman.

Ribuan orang berdesakan di jalanan dan mengintip dari setiap jendela, balkon, dan atap di dekat masjid tempat salat terakhir diadakan.

Di luar, teman-teman medisnya berdiri bersama dalam kesedihan, menangis dan saling berpelukan.


pemakaman Razan ()

Wanita berusia 21 tahun itu adalah tenaga medis sukarelawan yang telah menghadiri banyak aksi unjuk rasa di Gaza melawan blokade  Israel yang berlangsung selama satu dekade di sebidang kecil tanah ini.

Militer Israel mengatakan sedang menyelidiki insiden itu tetapi secara konsisten mengutuk demonstrasi sebagai penutup untuk Hamas menyerang tentara di perbatasan.

Penyelidikan itu tidak akan melakukan apa pun untuk menenangkan kerumunan besar di pemakaman.

Ada kemarahan nyata bahwa seorang medis tewas, dengan salah satu pejabat kesehatan paling senior Gaza mengutuk penargetan petugas medis dan mendesak komunitas internasional untuk campur tangan.

"Ini adalah pertama kalinya pihak Israel membunuh seorang paramedis, dia seorang perempuan," kata Dr Iyad Yaghi kepada wartawan Sky News dan dikelilingi oleh dokter lainnya.

"Mereka menargetkan lebih dari 245 paramedis. Kami bertanya di sini, memprotes di sini, meminta komunitas internasional untuk lebih menekan Israel.

"Sudah saatnya tidak berdiam diri," katanya.

Ketika pemakaman berakhir, sekelompok pria muda memulai dakwaan dadakan lainnya ke arah pagar perbatasan yang jaraknya cukup dekat, memulai konfrontasi lain saat mereka semakin dekat ke posisi Israel.

Angkatan Pertahanan menjawab dengan tembakan gas air mata dalam upaya untuk membubarkan kerumunan anak-anak yang melempar batu.

Hari terakhir Razan al Najar dimulai dan berakhir dengan kekerasan tetapi tidak ada yang dilakukan olehnya, seorang medis.

Lebih buruk lagi, kematiannya tidak akan ada bedanya dengan kenyataan bahwa kekerasan yang lebih besar akan terjadi dalam beberapa hari mendatang.


sumber: Tribunnews

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel