Meski Hanya Jual Es Tebu, Pasangan Ini Berhasil Sekolahkan 2 Anaknya Lulus Sarjana, Ini Kisahnya
Thursday, June 21, 2018
Pasangan suami-istri (Pasutri) ini tidak menyangka dapat membiayai pendidikan anaknya di Jepang.
Bahkan, kedua anaknya kini telah meraih gelar sarjana.
"Saya sebenarnya tak menyangka sebenarnya kalau dilihat dari perjalanan hidup saya. Tidak berpendidikan tinggi hanya jualan tebu. Alhamdulillah bisa menyekolahkan kedua anak saya hingga sarjana, bahkan yang paling bontot ke sekolah ke Jepang,"ujarnya kepada TribunJakarta.com, Kamis (21/6/2018).
Sularno (63) dan Suyati (60) selaku penjual es tebu di bilangan Bintaro, Jakarta Selatan.
Sularno (63) dan Suyati (60) selaku penjual es tebu di bilangan Bintaro, Jakarta Selatan. (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)
"Saya engga mau mereka seperti saya. Cukup saya saja. Karenanya, saya sekolahkan dia tinggi," tuturnya.
Sularno awalnya bekerja di sebuah perusahaan di bilangan Jakarta Barat.
Namun, suatu saat terjadi pemutusan kerja yang membuatnya harus berpikir kembali untuk mencari nafkah.
"Saya dulu kerja di sebuah perusahaan kemudian di PHK dan mulai mikir usaha apa yang saya bisa. Akhirnya saya melihat jualan tebu ini terbilang sangat laku kala itu," kenangnya.
Nasib terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) tak membuat Sularno merenungi nasibnya.
Ia bahkan rela membanting tulang menjadi seorang penjual es tebu.
"Saya memutuskan bekerja sebagai penjual air tebu. Dari situ saya belanja peralatan di Jakarta Barat. Ke pasar Asemka buat beli botol plastik untuk nyuling air tebunya," paparnya.
Kedua anaknya kini telah meraih gelar sarjana dan telah bekerja.
"Anak saya yang pertama sudah lulus di Atmajaya jurusan Akuntasi sementara yang kedua lulusan di Jepang abis itu balik kerja disini. Saya sempat menghabiskan sekitar Rp 150 juta untuk menyekolahkan anak saya selama dua tahun disana," tuturnya.
Sularno dan Suyati Bersama barang dagangannya
Sularno mengaku dulu saat memulai bekerja sebagai seorang penjual air tebu.
Dagangannya acapkali ludes terbeli bahkan tokoh pesohor pun pernah mencicipi air tebu itu.
"Tantowi Yahya pernah membeli dagangan saya. Beliau tanya memang apa yang membuat tebu saya alami. Saya jawab lebah-lebah yang hinggap di sekitaran dagangan saya menandakan tebu ini alami. Karena lebah enggak pernah bohong," ujarnya seraya tertawa.
Meski kini air tebu dagangannya kian mengalami penurunan, namun Sularno merasa puas telah membiayai kedua anaknya hingga sarjana.
"Ya kalau dibilang saya dagang buat saya sama istri saya. Anak saya meski lulus sarjana masih berjuang bekerja untuk diri mereka. Engga apa apa. Saya puas telah menyekolahkan mereka hingga lulus," kenangnya terharu.
sumber: Tribunnews