Nani Apriliani Mengaku Menyesal Kirim Sate Beracun Salah Sasaran
Pengirim sate beracun, Nani Aprilia Nurjaman mengaku menyesal karena aksinya salah sasaran dan menyebabkan orang lain yakni Naba Faiz Prasetya (10) anak dari Bandiman pengemudi ojek online, meninggal.
Apalagi, aksinya tersebut viral di media.
"Iya adalah omongan sepintas seperti itu (menyesal), cukup goyah ketika terjadi viral di media," kata Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Burkan Rudy Satria di Mapolres Bantul Senin (3/5/2021).
Baca juga: Terungkap, Ada Pria yang Sarankan Nani Aprilia Kirim Sate Beracun ke Target
Dikatakan Burkan, Nani mengakui, namun ia gelisah menyebabkan komunikasinya belum baik.
"Ini introvert banget (tersangka) tidak semudah yang anda bayangkan. Jadi awalnya saya mengira sesimpel itu tapi agak tertutup," kata Burkan
Burkan menjelaskan, bahan kimia dipesan melalui aplikasi online cukup lama. Setelah datang dicampurkan ke bumbu sate pada hari Minggu (25/4/2021).
"Dari peristiwa ini kami simpulkan bahwa sebenarnya, peristiwa ini sudah dirancang tidak saat itu. Tetapi sudah dirancang beberapa hari maupun beberapa minggu sebelumnya," kata Burkan
"Karena pemesanan KCN ini sudah dari kira-kira tiga bulan yang lalu," kata Burkan.
Dijelaskannya, aksi yang sudah direncanakan terlihat dari pelaku yang berganti motor, memakai jilbab padahal keseharian tidak mengenakan, hingga membuang jaket.
"Dia berganti motor, dia yang tidak biasanya berjilbab hari itu berjilbab. Membuang jaket, jaket yang dipersiapkan," kata diaKasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ngadi mengatakan, T merupakan pelanggan Nani yang bekerja di sebuah salon.
"Bahwa tersangka adalah pegawai sebuah salon dan memiliki beberapa pelanggan," kata Ngadi dalam rilisnya Senin (3/5/2021).
Baca juga: Pengirim Sate Beracun yang Tewaskan Anaknya Tertangkap, Bandiman Merasa Lega
Dijelaskannya dari beberapa pelanggan salon, ada salah satu pelanggan berinisial R yang menyukai tersangka.
Tetapi, cintanya bertepuk sebelah tangan, Nani memilih T.
Namun, setiap Nani dan T memiliki masalah, dia bercerita kepada R.
Kemudian, R menyarankan untuk memberikan pelajaran kepada T yakni memberikan KCN atau kalium sianida yang dicampur dengan makan dikirimkan kepada T.
Menurut R kepada Nani, efeknya hanya muntah dan diaere.
"Akhirnya tersangka pun mengikuti anjuran pelanggan inisial R dengan cara membeli (KCN) secara online," kata Ngadi.
KCN tersebut dicampurkan dalam bumbu makanan sate ayan yang sudah dibeli sebelumnya oleh tersangka.
Ketika hendak memberikan makanan tersebut kepada pelanggan berinisial T, tersangka juga mendapatkan anjuran dari R agar dikirimkan melalui ojek online. Namun, tanpa aplikasi agar tidak diketahui siapa yang mengirim.
"Tersangka mengikuti saran tesebut," kata Ngadi.