-->

Banjir Meluas Hingga Lima Kabupaten, Gorontalo Darurat Bencana


Musim hujan di tahun ini memang sulit diprediksi.Penghujung Oktober 2016 berselubung mimpi buruk bagi Provinsi Gorontalo. Lebatnya curah hujan selama beberapa hari terakhir berujung pada meluapnya sungai-sungai besar yang membelah seluruh Provinsi Gorontalo. Banjir bandang menerjang tanpa bisa dicegah. Rabu (26/10) Pemerintah Kabupaten Gorontalo tetapkan wilayahnya dalam masa darurat bencana. Segala upaya masif dari berbagai pihak harus diusahakan maksimal untuk merespons impak banjir Gorontalo.

Banner iklan disini Klaim Voucher >> Klik Disini


Sebelumnya, pendataan awal yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo hanya menyebut banjir terjadi di sembilan kecamatan, meliputi Kecamatan Limboto, Limboto Barat, Tolangohula, Tibawa, Asparaga, Bilato, Dungaliyo, Tilango dan Boliyohuto. Namun, sepanjang malam tadi Rabu (26/10), data tersebut dikoreksi.

Mengutip Kantor Berita Antara, banjir di Gorontalo berubah jadi bandang. Banjir meluas hingga ke lima Kabupaten/Kota. Tak hanya di Kabupaten Gorontalo saja, rupanya banjir menyerbu sampai ke Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo Utara, Kabupaten Boalemo dan Kabupaten Bone Bolango. Total lima kabupaten di Provinsi Gorontalo merasakan banjir bandang yang serupa. Terjadi hampir bersamaan dalam dua hari terakhir, Selasa (25/10) dan Rabu (26/10).

Luapan banjir di Gorontalo Utara terjadi Rabu (26/10) di Kecamatan Sumalata, Desa Hutokalo, Desa Kasia, dan Desa Mebongo. Kemudian meluas hingga Kecamatan Sumawa Timur, Desa Motihelumo, dan Desa Bulontio Timur.


Sedangkan di Kabupaten Boalemo, mengutip Kepala BPBD Boalemo Mus Moha, banjir bandang menghantam Desa Harapan, Desa Dulohua, Desa Sukamaju, Desa Rejonegoro, Desa Mustika, Desa Wonggahu, dan Desa Wonosari. Di Kabupaten Boalemo ini tak kurang 500 rumah terendam.

Banjir juga melanda Kota Gorontalo, Sungai Bulango yang melintasi Kota meluap hebat Rabu (26/10) kemarin. Banjir merendam Kelurahan Siendeng dan Kelurahan Biawu.

Tak luput, banjir juga menerjang Kabupaten Bone Bolango. Laman Antara menulis banjir Bone Bolango dilaporkan terjadi di sepanjang bantaran sungai Bulango Utara, luapannya merendam tiga desa sekaligus yakni Desa Tupa, Desa Kopi, dan Desa Lomaya.

Sementara itu, titik banjir paling parah menghampar di Kabupaten Gorontalo. Luapan tiga sungai sekaligus; Sungai Marisa, Sungai Bionga, dan Sungai Moloopu membenamkan 9 kecamatan dan 20 desa di Kabupaten Gorontalo. Perkiraan sementara, sampai Kamis pagi (27/10) banjir Gorontalo menyisakan cerita pilu hampir 3.000 keluarga terdampak banjir. Artinya kurang lebih ada 15.000 orang di Kabupaten Gorontalo kini berselubung pilu. Banjir perlahan memang surut, namun lumpur dan sisa banjir tetap berserak.

Kebutuhan logistik dan bantuan tenaga personel mendesak untuk disediakan. Masih melansir Antara, Sekretaris BPBD Kabupaten Gorontalo, Jese Kajongkam mengaku kewalahan dengan luasnya area banjir di Kabupaten Gorontalo.

Sejak Rabu (26/10) gabungan tim Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) – ACT wilayah Gorontalo pun sudah bergerak menyebar membantu respons banjir Kabupaten Gorontalo. Tim menyisir Kecamatan Limboto bergabung dengan gabungan tenaga dari BPBD, Tagana, TNI, Polri dan Basarnas.

Tak hanya Kabupaten Gorontalo, banjir itu menerjang lima Kabupaten sekaligus di hari yang sama. Butuh tenaga ekstra ratusan sampai ribuan personel untuk memulihkan seluruh Provinsi Gorontalo selepas banjir.

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel