TKW Cantik Ini Kesal Saat Tiba di Bandara Supadio Pontianak, Disuruh Buka Baju, Bra Sampai Celana Dalam
Thursday, October 13, 2016
Seorang wanita yang merupakan salah satu penumpang pesawat mendapat perlakuan tidak senonoh dari pihak Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat. 
Melalui akun Facebook pribadinya, dengan nama Claudia Mozz, wanita tersebut menceritakan semua pengalamannya. Diceritakannya bila sesampainya ia di Bandara Supadio, dari perjalanan Kuching, Sarawak, Malaysia, ia langsung diperiksa oleh petugas imigrasi. Di sanalah ia mendapat perilaku yang tidak menyenangkan. “Barang saya dibongkar semua, kemudian ada petugas yang menyuruh saya ke dalam ruangan kantor. Di dalam kantor diperiksa, sampai disuruh buka bra. Yang periksa cewek,” kata Claudia, sebagaimana dikutip Kompas.com, Kamis (13/10). Yang lebih membuatnya tidak terima adalah saat petugas imigrasi memeriksa bagian kewanitaannya. “Saya sampai jongkok dan marah-marah sambil menangis,” lanjutnya.
Melalui akun Facebook pribadinya, dengan nama Claudia Mozz, wanita tersebut menceritakan semua pengalamannya. Diceritakannya bila sesampainya ia di Bandara Supadio, dari perjalanan Kuching, Sarawak, Malaysia, ia langsung diperiksa oleh petugas imigrasi. Di sanalah ia mendapat perilaku yang tidak menyenangkan. “Barang saya dibongkar semua, kemudian ada petugas yang menyuruh saya ke dalam ruangan kantor. Di dalam kantor diperiksa, sampai disuruh buka bra. Yang periksa cewek,” kata Claudia, sebagaimana dikutip Kompas.com, Kamis (13/10). Yang lebih membuatnya tidak terima adalah saat petugas imigrasi memeriksa bagian kewanitaannya. “Saya sampai jongkok dan marah-marah sambil menangis,” lanjutnya. Claudia mengaku selama ini dia sudah berulang kali terbang ke kedua negara, tetapi baru kali ini diperiksa hingga harus melepas seluruh pakaiannya. Sementara itu, Bayuh Iswantoro selaku Manajer PT Angkasa Pura II Bandara Supadio Pontianak mengatakan, prosedur pemeriksaan kedatangan di terminal internasional berada di bawah wewenang keimigrasian. Dia memastikan bahwa pemeriksaan terhadap penumpang telah dilakukan sesuai prosedur demi keamanan. “Tentunya mereka mempunyai standar untuk melakukan pemeriksaan tersebut, yang dilakukan secara random (acak), yang harus dilakukan kepada penumpang yang mungkin dinilai ada potensi dicurigai atau membawa suatu yang illegal,” terang Bayuh.
