-->

Ngeri, Beredar Video Anak 8 Tahun Pengikut ISIS Ancam Bunuh Warga Australia

Baru beredar video yang membuat heboh lantaran terlihat seorang anak lelaki usia 8 tahun pengikut ISIS yang mengancam hendak membunuh seluruh warga Benua Australia.



Polisi di Australia kini tengah menyelidiki terkait ancaman dari bocah yang direkam sedang memegang sebilah pisau tersebut.

Dilansir dari Tempo, Senin (1/5/2017), bocah di dalam rekaman itu diduga sebagai anak bungsu Khaled Sharrouf, orang Australia pertama yang dilucuti kewarganegaraannya berdasarkan undang-undang anti terorisme karena bergabung dengan kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Dalam video itu, sang bocah terlihat mengenakan rompi bunuh diri dan mengancam untuk membunuh orang Australia sambil mengacungkan pisau.

Seorang juru bicara polisi mengkonfirmasi bahwa tim kontra-teroris gabungan New South Wales sedang menyelidiki video tersebut. Kepolisian NSW menyatakan tim gabungan Anti Teror New South Wales (JCTT) mengetahui tentang video yang diduga direkam di negara Timur Tengah itu.

“JCTT sedang menyelidiki video itu. Namun tidak ada ancaman khusus. Tingkat ancaman terorisme terhadap negara tetap pada tingkat mungkin terjadi,” tutur polisi NSW, seperti yang dilansir Asia Correpondent, via Tempo, Senin (1/5/2017).

Sharrouf yang meninggalkan Australia ke Suriah pada 2013 bersama keluarganya pernah menggemparkan dunia ketika ia mengunggah gambar anak lelakinya memegang kepala yang sudah dipenggal pada tahun 2014.

Sharrouf dan istrinya diduga telah tewas dalam serangan drone di Irak pada 2015. Namun laporan itu hingga kini masih menjadi tanda tanya.

Pihak berwenang meyakini ada 110 orang Australia telah melakukan perjalanan ke Suriah atau Irak untuk berperang dengan kelompok-kelompok teror termasuk ISIS. Sekitar 60 orang diantaranya dilaporkan telah terbunuh.
Dalam video tersebut, bocah bernama Humzeh Sharrouf itu mengenakan jaket untuk bom bunuh diri sembari memegang pisau. Terdengar sang ayah, Khaled Sharrouf, bertanya, “Bagaimana kamu membunuh seluruh warga Australia?”

Sang bocah pun merespons pertanyaan ayahnya dengan menunjukan gerakan membunuh orang dengan pisau yang dipegangnya. Sembari melakukan gerakan itu, Humzeh juga meneriakkan dukungan dan pujian terhadap ISIS.

Menanggapi video tersebut, salah seorang menteri di Kabinet Australia, Matt Canavan mendeskripsikan tindakan itu sebagai bentuk pelecehan terhadap anak.

“Ini perbuatan tercela, perbuatan semacam ini layak dikutuk, saya percaya aparat keamanan telah melihat kasus ini,” sebut Canavan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Banner iklan disini Klaim Voucher >> Klik Disini

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel