-->

Lewat Telepon, Putin Berterima Kasih ke Trump atas Informasi CIA

 Presiden Rusia Vladimir Putin menelepon Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Putin mengucapkan terima kasih atas informasi yang disampaikan oleh CIA terkait serangan ISIS terhadap kota St. Petersburg.

Dikutip dari CNN, Senin (17/12/2017), sebagaimana pernyataan dari Kremlin, Putin mengucapkan terimakasih kepada Trump atas informasi CIA tentang serangan yang akan berlangsung pada hari Sabtu di Katerdral Kazan di Kota St. Petersburg serta kota lainnya di Rusia.

Dinas keamanan Federal Rusia mengatakan telah menahan tujuh orang karena terlibat dalam serangan itu. Sejumlah bahan peledak, senjata dan literatur ekstrimis turut disita.

"Informasi yang didapat dari CIA cukup untuk mencari dan menangkap penjahat," kata pernyataan Kremlin, seperti dilansir CNN.

Trump juga diminta untuk menyampaikan apresiasi Putin kepada Direktur CIA Mike Pompeo dan pejabat intelijen yang memperoleh informasi tersebut.

"Vladimir Putin meyakinkan Donald Trump bahwa dinas intelijen Rusia setelah menerima informasi yang berkaitan dengan ancaman teroris terhadap AS dan warganya, akan segera mengirimkannya ke rekan Amerika di saluran mitra," lanjutnya.

Sementara media Rusia TASS melaporkan bahwa Moskow yang memulai panggilan telepon Putin dengan Trump. Dalam panggilan telepon itu, Gedung Putih mengatakan bahwa Trump menghargai panggilan telepon tersebut dan menekankan peran kerja sama intelejen antar negara untuk mengalahkan teroris.

"Kedua pemimpin sepakat bahwa ini berfungsi sebagai contoh hal positif yang dapat terjadi ketika negara kita bekerja sama," kata pembacaan tersebut.

Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Sanders, mengkonfirmasi pada akun twitternya bahwa para pemimpin negara telah saling berbicara dan Gedung Putih bersiap melepaskan pembicaraan telepon itu.

Selain itu BBC menyebutkan CIA telah membantu dinas keamanan Rusia dalam menggagalkan sebuah serangan di Katedral Kazan, St. Petersburg. Atas bantuan itu Presiden Vladimir Putin menelepon Donald Trump untuk berterima kasih.

Serangan tersebut direncanakan akan dilakukan pada hari Sabtu kemarin. Namun berkat informasi terosis yang bisa membunuh banyak orang, para pelaku berhasil ditangkap sebelum serangan terjadi.

Pejabat keamanan FSB Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat bahwa pihaknya telah menahan tujuh anggota sel pendukung ISIS dengan sejumlah bahan peledak, senjata dan beberapa literatur ekstremis.

"Mereka berencana melakukan serangan bunuh diri di sebuah institusi keagamaan dan membunuh warga pada hari Sabtu," kata pernyataan FSB, seperti dikutip BBC.

Perlu diketahui, panggilan telepon antara Trump dan Putin merupakan panggilan keduanya dalam tiga hari. Terakhir kali mereka berbicara melalui telepon pada hari Kamis (14/12) saat membahas hubungan AS-Rusia dan meningkatnya ketegangan di Korea Utara.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Banner iklan disini Klaim Voucher >> Klik Disini

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel