Mengerikan! Mayat di desa ini 'hidup kembali' dan beraktivitas layaknya orang normal
Friday, December 15, 2017
Kehidupan manusia memang sudah sejak awal banyak menyimpan misteri, mulai dari proses awal kehidupan dari sperma sampai perwujudan berbentuk bayi. Dan pada akhirnya semua manusia pasti akan mengalami kematian. Namun kamu tidak bisa memperkirakan kapan dan dimana akan tiba giliran itu. Kamu hanya meyakini bahwa setelah manusia meninggal, manusia gak mungkin bisa hidup kembali apalagi beraktivitas. Tapi fenomena mayat berjalan nyatanya benar-benar ada di dunia nyata dan menariknya terdapat di Indonesia.
br/>
Tepatnya di Tanah Toraja dimana memiliki sebuah ritual yang mengerikan yang dikenal dengan istilah Ma'nene. Ma'nene adalah ritual untuk menghormati para leluhur dengan menghidupkan kembali mayat yang telah dikubur.
Tradisi ini merupakan mengganti baju mayat leluhur serta membersihkan tubuhnya. Masyarakat akan mengeluarkan mayat dari peti yang diletakkan di lubang-lubang makam di dinding batu besar, dan membersihkan mayat leluhur yang telah berusia ratusan tahun. Serta mayat dipakaikan pakaian baru. Apabila rituial penggantian baju sudah selesai, masyarakat akan melanjutkan ritual dengan memberikan sesajen dan membersihkan kuburan.
Biasanya ritual ini akan dilakukan sebelum masa panen dimana masyarakat percaya jika ritual Ma'nene dilakukan sebelum panen bencana akan melanda mereka. Panen akan gagal, sawah-sawah akan dipenuhi oleh tikus, serta daun-daun tanaman akan dimakan ulat.
Selain itu, ritual yang dilakukan setiap tahun sekali di bulan Agustus ini sudah tersebar hingga ke berbagai pelosok penjuru dunia. Menjadi bagian dari pariwisata, ritual kematian ini tak cuman memikat wisatawan lokal, namun juga mancanegara.
br/>
Tepatnya di Tanah Toraja dimana memiliki sebuah ritual yang mengerikan yang dikenal dengan istilah Ma'nene. Ma'nene adalah ritual untuk menghormati para leluhur dengan menghidupkan kembali mayat yang telah dikubur.
Tradisi ini merupakan mengganti baju mayat leluhur serta membersihkan tubuhnya. Masyarakat akan mengeluarkan mayat dari peti yang diletakkan di lubang-lubang makam di dinding batu besar, dan membersihkan mayat leluhur yang telah berusia ratusan tahun. Serta mayat dipakaikan pakaian baru. Apabila rituial penggantian baju sudah selesai, masyarakat akan melanjutkan ritual dengan memberikan sesajen dan membersihkan kuburan.
Biasanya ritual ini akan dilakukan sebelum masa panen dimana masyarakat percaya jika ritual Ma'nene dilakukan sebelum panen bencana akan melanda mereka. Panen akan gagal, sawah-sawah akan dipenuhi oleh tikus, serta daun-daun tanaman akan dimakan ulat.
Selain itu, ritual yang dilakukan setiap tahun sekali di bulan Agustus ini sudah tersebar hingga ke berbagai pelosok penjuru dunia. Menjadi bagian dari pariwisata, ritual kematian ini tak cuman memikat wisatawan lokal, namun juga mancanegara.
sumber; merdeka.com