Sudah Punya Firasat, Ini 3 Postingan Terakhir Agus Waluyo Pengendara Motor Di Laka Tanjakan Emen
Tuesday, February 13, 2018
Agus Waluyo (45) merupakan salah seorang korban tewas kecelakaan bus di tanjakan Emen, Subang ternyata sudah memberikan firasat akan kematiannya.
Agus mengunggah tiga status di akun Facebook yang mengingatkan akan kematian.
Status pertama diunggah pada tanggal 6 Februari 2018, berisi muhasabah diri.
Status kedua diunggah pada tanggal 6 Februari 2018, bertuliskan :
"Kita harus menyadari bahwa kehidupan kita di dunia ini sangatlah terbatas. Dibatasi oleh kematian yang kedatangannya bisa sangat tiba-tiba atas kehendak Allah SWT. Dan, jika kita mati maka tidak ada satupun sekecil apapun yang bisa kita bawa dari dunia ini. Keluarga kita, harta kekayaan kita, semua akan ditinggalkan. Yang kita bawa tidak lain hanyalah catatan amal perbuatan kita."
Status ketiga diunggah dua hari sebelum hari kematiannya, yang bertuliskan :
"Banyak orang yang telah meninggal, tapi nama baik mereka akan tetap kekal. dan banyak orang yang masih hidup, tapi seakan mereka orang mati yang tak berguna -Imam Syafi'i-"
Rekan-rekan yang mengenal Agus Waluyo menyadari bahwa status-status yang diunggah Agus Waluyo adalah bagian dari firasat sebelum ajal menjemput.
Ucapan belasungkawa dan doa-doa pun dipanjatkan oleh rekan-rekan yang mengenal beliau.
Agus dimakamkan di Ciamis, Jawa Barat pada Minggu (11/2/2018).
Ia meninggalkan satu orang istri, dua orang anak perempuan, dan satu orang anak laki-laki.
Agus Waluyo merupakan laki-laki satu-satunya dari total 27 korban tewas kecelakaan bus di tanjakan Emen, Subang, Sabtu (10/2/2018).
Agus Waluyo hendak mengunjungi ibunya di Cilamaya, Karawang, Jawa Barat.
Bus bernomor polisi F 7959 AA ketika melewati jalan berkelok dan menurun, bus justru melaju kencang di turunan Emen, Subang, Jawa Barat.
"Penumpang itu, ibu-ibu pada histeris, iya teriak pas tau mobil enggak bisa direm," ujar Kartono saat ditemui di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang Selatan, Senin (12/2/2018).
Bus menabrak sepeda motor gbeat yang dikendarai Agus Waluyo yang berada di depan, dan sejurus kemudian terguling di bahu jalan turunan Emen.
Sumber: Tribunnews
Agus mengunggah tiga status di akun Facebook yang mengingatkan akan kematian.
Status pertama diunggah pada tanggal 6 Februari 2018, berisi muhasabah diri.
Status kedua diunggah pada tanggal 6 Februari 2018, bertuliskan :
"Kita harus menyadari bahwa kehidupan kita di dunia ini sangatlah terbatas. Dibatasi oleh kematian yang kedatangannya bisa sangat tiba-tiba atas kehendak Allah SWT. Dan, jika kita mati maka tidak ada satupun sekecil apapun yang bisa kita bawa dari dunia ini. Keluarga kita, harta kekayaan kita, semua akan ditinggalkan. Yang kita bawa tidak lain hanyalah catatan amal perbuatan kita."
Status ketiga diunggah dua hari sebelum hari kematiannya, yang bertuliskan :
"Banyak orang yang telah meninggal, tapi nama baik mereka akan tetap kekal. dan banyak orang yang masih hidup, tapi seakan mereka orang mati yang tak berguna -Imam Syafi'i-"
Rekan-rekan yang mengenal Agus Waluyo menyadari bahwa status-status yang diunggah Agus Waluyo adalah bagian dari firasat sebelum ajal menjemput.
Ucapan belasungkawa dan doa-doa pun dipanjatkan oleh rekan-rekan yang mengenal beliau.
Agus dimakamkan di Ciamis, Jawa Barat pada Minggu (11/2/2018).
Ia meninggalkan satu orang istri, dua orang anak perempuan, dan satu orang anak laki-laki.
Agus Waluyo merupakan laki-laki satu-satunya dari total 27 korban tewas kecelakaan bus di tanjakan Emen, Subang, Sabtu (10/2/2018).
Agus Waluyo hendak mengunjungi ibunya di Cilamaya, Karawang, Jawa Barat.
Bus bernomor polisi F 7959 AA ketika melewati jalan berkelok dan menurun, bus justru melaju kencang di turunan Emen, Subang, Jawa Barat.
"Penumpang itu, ibu-ibu pada histeris, iya teriak pas tau mobil enggak bisa direm," ujar Kartono saat ditemui di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang Selatan, Senin (12/2/2018).
Bus menabrak sepeda motor gbeat yang dikendarai Agus Waluyo yang berada di depan, dan sejurus kemudian terguling di bahu jalan turunan Emen.
Sumber: Tribunnews