Tak Banyak yang Tahu, Inilah Asal Usul Semboyan Tut Wuri Handayani pada Lambang Kemendikbud
Tuesday, May 1, 2018
Semboyan Tut Wuri Handayani pasti sudah tak asing lagi ditelinga.
Melansir dari laman resmi Kemendikbud, lambang ini berbentuk bidang segi lima yang menggambarkan kehidupan Pancasila.
Di dalam bidang segi lima itu, terdapat semboyan Tut Wuri Handayaniyang digunakan oleh ki Hajar Dewantara dalam melaksanakan sistem pendidikannya.
Hari lahir Ki Hajar Dewantara yang bertepatan pada hari ini, Rabu (2/5/2018), diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
Selama memperjuangkan pendidikan bangsa, Ki Hajar Dewantara membuat tiga semboyan.
Tiga semboyan itu adalah Ing Ngarasa Sung Tulada (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan), Ing Madya Mangun Karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide), dan Tut Wuri Handayani (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik).
Di dalam lambang Kemendikbud juga ada belencong menyala bermotif garuda yang merupakan lampu yang khusus digunakan pada pertunjukan wayang kulit.
Belencong inilah yang membuat pertunjukan menjadi hidup.
Topi seragam sekolah (Jamarismelayu.com)
Sementara burung garuda yang menjadi motif belencong memberikan gambaran sifat dinamis, gagah perkasa, mampu dan berani mandiri.
Ekor dan sayap garuda digambarkan masing-masing lima yang memiliki arti satu kata dengan perbuatan Pancasilais.
Buku yang terletak di bawah garuda diartikan sebagai sumber bagi segala ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Warna putih yang hampir mendominasi gambar di dalam lambang berarti suci, bersih, dan tanpa pamrih.
Kuning emas pada nyala api berarti keagungan dan keluhuran pengabdian.
lambang kemendikbud (kemendikbud.go.id)
Sedangkan warna biru yang menjadi dasar lambang berarti pengabdian yang tak kunjung putus dengan memiliki padangan hidup yang mendalam atau pandangan hidup Pancasila.
Sejarah pendidikan Indonesia tak bisa lepas dari perjuangan ki Hajar Dewantara.
Ia seorang pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda.
Nama asli Ki Hajar Dewantara adalah RM Suwardi Suryaningrat.
Ia merupakan keluarga ningrat yang lahir di yogyakarta, 2 Mei 1889.
Ki Hajar Dewantara dikenal akrab dengan dua rekannya, Ernest Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo.
Ketiga disebut sebegai Tiga Serangkai.
Selama zaman penjajahan Belanda, ia berani menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda.
Kebijakan tersebut hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau kaum priyai yang bisa mengenyam pendidikan.
Kritikannya ini menyebabkan Tiga Serangkai diasingkan ke Belanda.
Setelah kembali ke Indonesia, Ki hajar Dewantara mendirikan sebuah lembaga pendidikan Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa.
sumber: Tribunnews